7

9 0 0
                                    

"Gue akan menang !.." seru Althan dengan percaya diri

"Lihat saja nanti.." timbal Rey

Suara motor memenuhi area balap di siang hari yang cerah itu , semua penonton bersorak ria menikmati acara .

"Kalian siap?.." tanya gadi seksi di tengah keduanya yang memegang bendera loreng kotak

"Go!"

Keduanya melaju dengan cepat , semua penonton terkegum kagum melihat Rey dan Althan yang luar biasa .

"Althan!.."
"Rey!..."
"Rey!.."
"Althan!.."

Seru para penonton memberikan dukungan dan semangat mereka sambil berteriak.

Rey memimpin perminan , pria itu tampak dengan mudah melewati setiap lintasan balap.

Pendukung Rey berteriak , "Rey menang! Pasti menang! Strong Rey!.."

Althan tak ingin kalah , pria itu menambah kecepatan dan mulai menyusul Rey . Meskipun belokan tajam , Althan tetap tidak peduli akan bahaya . Pikirannya hanya satu , ingin menang!

Keduanya bersaing sengit , kadang tertinggal dan kadang memimpin . Sudah 10 lap , tinggal 2 lap lagi .

"Lap terakhir!.." gema suara Mc terdengar

Rey menambah kecepatannya , dan...

"Rey , memenangkan lomba ini !.." seru wanita berbaju ketat nan minim itu menghampiri Rey

"Selamat , Rey . Ini piala mu.."

Rey mengambil piala itu dengan wajah datar yang tamvan .

Altan berhenti tepat di samping Rey , membuka helmnya . Wajah kesalnya terlihat jelas , nafasnya memburu .

"Lo hanya beruntung , karena gue mengalah.." ucap Althan

Rey membuka helmnya dan turun dari moror balap miliknya . "Bagus , terimakasih banyak . Karena piala ini menjadi milikku , milik Rey!.."

"Bajingan , lai kali aku akan mengalahkanmu!.." tegas Althan lalu pergi meninggalkan Rey dengan cepat

Rey hanya tersenyum tipis . "Dasar .."

"Lo mau kemana?.." tanya wanita seksi itu menahan dada bidang Rey

"Jangan sentuh gue , gadis gue udah nunggu.." ucap Rey berlalu

Dengan cepat , pria itu makai kemeja putih dan celana hitam yang membuat dirinya terkesan rapi .

"Oke , baby . Aku datang.."

_____________**____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________**____________

Glenca tengah sibuk menanggapi obrolan receh teman teman Rey yang sedari tadi membuatnya tertawa tiada henti , pipinya sudah pegal . Namun , tingkah mereka selalu membuat tawanya pecah tak tertahan .

merindukan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang