3

25 2 1
                                    

Gadis malang

______________________✨️__________________

Gadis berusia 17 tahun , tengah berdiri di ambang pintu rumah . Tubuhnya bergetar , disusul air mata yang terus berjatuhan .

"Pa-papa.." lirihnya dengar suara bergetar

Pria  itu terkejut dan menjauhkan wanita yang duduk di pangkuannya saat mendengar suara gadis itu .

"Sayang , kamu sudah pulang? I-ini ,Pa-papa bisa jelaskan , sayang.." ucap pria itu gugup

Gadis itu menggeleng dengan tatapan kecewa.  "Apa yang papa lakukan?.."

Pria itu tampak kebingungan , ekspresinya jelas seperti tengah tertangkap basah melakukan sesuatu . Dan memang dia tengah tertangkap basah oleh anak gadis itu , anaknya sendiri.

"Mama benar , Papa bukan pria setia!.." teriak gadis itu dengan marah

"Papa adalah laki laki terburuk yang ada dalam hidupku , laki laki yang tega membiarkan mama sakit sakitan di rumah sakit berjuang sendirian !.."

"Glenca!" Teriak pria itu dengan mata melotot

"Apa? Kau meneriaki ku? Kenapa?.."

Pria itu terdiam , begitu juga wanita itu .

"Menjijikan! Wanita sepertimu seharusnya hidup dalam lingkaran hitam , bukan berlian! Aku muak melihat wajah tak bersalah mu itu!.."

Wanita itu menatap sinis . "Apa maksudmu! Kau berani merendahkan ku , kau pikir kau itu siapa?.."

Gadis itu tersenyum sambil menyeka air matanya .

"Merendahkan? Apa kau merasa rendah setelah mendengar ucapan ku barusan? Oh ya , itu berarti kau memandang dirimu sendiri rendah , bukan aku.."

"Kau-"

"Cukup , Rina!.." pria itu menahan tangan wanita di sampingnya

"Dan kamu , Glenca . Masuk ke dalam kamar sekarang! Renungkan ucapanmu yang tidak pantas itu !.."

"Tidak pantas? Bagaimana mungkin itu tidak pantas , setelah apa yang terjadi selama 5 tahun ini?.." ucap Glenca menepis ucapan ayahnya

"Kau masih kecil , bahkan kau tidak bisa memahami kondisinya saat ini.." ucap pria itu dengan marah

"Hahaha..."

Glenca tertawa , lalu menatap ayahnya .
"Kau masih menganggap aku seorang anak kecil ternyata , naif sekali Papaku ini ..."

"Maaf sebelumnya Pak , biar saya jelaskan . Setelah kau membuat ibu ku menangis , dan sekarang dia terbaring koma di rumah sakit karena anda dan wanita itu . Saya rasa , anda tidak memberikan saya kehidupan anak anak seperti teman teman saya.." ucap Glenca tersenyum sinis

"Melainkan , kehidupan orang dewasa yang pahit . Bahkan tepat di hari ulang tahun saya yang ke-12 tahun , anda malah memberikan saya hadiah terburuk dalam kehidupan saya.."

Pria itu mengerutkan keningnya. "Bukankah papa membelikanmu baju baru? Kenapa kau menyebutnya hadiah terburuk?.." tanyanya

"Aku masih ingat , saat itu kau lebih memilih yang kau sebut pekerjaan dari pada merayakan hari ulang tahun ku . Dan pekerjaan yang kau maksud adalah pergi berduaan ke pantai dengan wanita itu bukan? Kau bersenang senang , sedangkan ibuku? Dia syok , dan akhirnya sesak nafas . Untungnya aku bisa menghubungi ambulan saat itu..."

"Apa hal itu pantas ku sebut hadiah terburuk? Di saat usiaku 12 tahun , aku baru tau jika kau memperlakukan ibuku seperti seorang sampah!.." tegas Glenca dengan mata berkaca kaca

merindukan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang