16. (!!)

5 0 0
                                    

"Semuanya hanya kesalah pahaman kecil.." ucapnya sambil bersandar di kursi terikat

Pria itu tertawa dengan wajah licik, dialah Sam Aother. Pria yang tengah terikat itu masih bisa bicara, terlihat banyak lebam di sekujur tubuhnya terutama bekas cambukan yang membiru.

"Berhenti! tutup mulut sampah mu itu!.."

"Kalian habisi saja pria bodoh ini!.."

Lagi-lagi penyiksaan diberikan pada Sam, bukan tanpa alasan. Xafier melakukan semuanya karena dia dibodohi oleh saudara tiri istrinya.

"Dengar, aku matipun anakmu akan tetap membencimu Xafier!.."

Sam menatap rendah Xafier yang marah.
"Bahkan seorang hebat sepertimu tidak mampu mengurus anak mu sendiri!.." Sam tertawa sejadi jadinya

Next.

Xafier mengambil berkas di mejanya yang tampak menumpuk hingga menjulang tinggi.

"Tuan besar, anda tampak lelah. Biarkan saya yang mengerjakan pekerjaan anda hari ini, anda bisa intirahat.." ucap Jack yang berdiri di samping Xafier

Xafier memang akhir-akhir ini tampak letih dan tidak bersemangat. Bahkan berkas-berkas yang biasanya tidak tampak dimeja kerjanya, kini malah bertumpuk.

Jack sebenarnya mengasihani bosnya itu, ya nasibnya sangat malang. Jack adalah orang yang paling setia dan paling lama bekerja sama dengan Xafier, kurang lebih 30 tahun. Wajar jika dia mengetahui Xafier lebih dari siapapun.

"Tidak! ini adalah tugasku, Jack. Sebaiknya kau yang beristirahat, tubuh mu pasti lelah mengheandle semuanya.." Xafier tersenyum

"Anda selalu memikirkan orang lain, sesekali anda harus egois Tuan.." ucap Jack

"Jack, beritahu aku cara agar bisa menjadi ayah yang baik!.."

Jack terdiam saat mendengar ucapan Xafier. Pria itu tau hubungan Xafier dan Rey jauh lebih rumit dari pada apapun, tapi rasanya dia tidak pantas untuk ikut campur bukan?

Dengan ragu-ragu Jack menjawab. "Maaf sebelumnya, Tuan besar. Saya tidak mengetahui hal itu.."

Xafier mengusap kasar wajah rupawannya itu. Mata yang lelah ingin tertidur itu menghitam, karena Xafier tidak pernah tidur setelah menemui Sam.

"Jack. Apa perlu aku meninggalkan semua bisnisku agar aku bisa memperbaiki hubunganku dengan anakku? jujur aku sangat iri melihat orang lain yang dekat dengan anak-anak mereka.."

"Saya memang sudah keterlaluan, bahkan saya tidak pernah mencoba menerimanya. Dan Bukan hanya sebentar, 10 tahun. Selama 10 tahu.." ucap Xafier menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya

Jack sangat mengerti perasaan Xafier yang sangat kacau saat ini. Namun, Jack tidak bisa membantunya lebih. Ya, Jack sudah berjanji tidak akan ikut campur pada Rey.

"Tenang, anda harus tenang Tuan besar. Minumlah.." Jack memberikan segelas air

Xafier menepisnya. Lalu bangkit dari kursi, ya kini pria itu berjalan menuju keluar ruangan.

Jack menunduk. Melihat Xafier yang berlalu pergi, Jack menghela napasnya.

"Maafkan saya Tuan besar, bukan saya berkhianat. Tapi, saya sudah berjanji.."

-

Mansion Xafier.

Beberapa maid yang sedang mengerjakan pekerjaan mereka melihat ke arah suara sepatu. Tampak Xafier masuk.

merindukan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang