Halo semua.
Part ini kalian baca Flashback dulu seorang Rey ketika berusia 10 tahun.
Apa yang terjadi dengan Rey di usia 10 tahunnya?...
Next baca!!
Vote ya🙃
_^_
"Hey! aku disini!..."
Rey menatap anak perempuan yang sedang asik bermain bersama orang tuanya. Hangat. Itu yang Rey pikirkan saat melihatnya.
"Apakah senang rasanya saat memiliki orang tua?.."
Anak laki-laki yang genap berusia 10 tahun itu berjalan dengan wajah murung. Perasaannya berubah sedih, matanya berkaca-kaca menahan air mata.
Shem yang menunggu di mobil berlari setelah melihat kedatangan Rey.
"Tuan Muda, ada apa? apa anda merasa bosan bermain di sana?.." tanya Shem berjongkok
"Shem, beritahu aku rasanya di peluk ayah ibu. Apakah nyaman? atau hangat?.."
Shem terdiam. Wajahnya menatap tak tega pada anak laki-laki yang menatap dirinya saat ini.
"Tuan Muda, apa terjadi sesuatu?.."
Rey mengambil coklat yang masih terbungkus berbentuk persegi dari bodyguarnya.
"Shem, aku tahu hari ini bukan hari istimewamu! tapi..."
Rey memberikan sekotak coklat itu pada Shem. "Ini, aku membaginya untukmu!.."
Shem manatap terkejut dan menerima coklat itu dengan penuh rasa penghargaan.
"Terima kasih Tuan muda, saya merasa senang menerimaanya.." ucap Shem membeei hormat dengan tangan di dada
Rey memalinglan wajahnya.
"Shem, apa kau mau bermain denganku di sana?.." tanya Rey dengan wajah datar yang khas
Shem kembali merasa jika Rey akhir-akhir ini sering mengajaknya untuk sekedar menemaninya secara khusus.
"Rumah hantu? anda serius?.."
"Kenapa? aku ini pemberani, tenang saja Shem!.." tegas Rey
"Baik! saya akan memesan tiketnya.."
Rey memgangguk. Mereka masuk kedalam rumah hantu itu. Bukan kesan menyeramkan yang anak laki-laki itu dapatkan, justru Rey malah tertawa riang melihat adegan penyiksaan dan semua tokoh horor didalam.
"Shem, ayok kejar dia!!.." teriak Rey berlari mengejar hantu mesir yang terbelit oleh kain putih
"Tuan Muda anda yakin? bukankah dia tampak mengerikan?.." tanya Shem yang mengikuti Rey dari belakang
"Ini sangat menyenangkan! ayok berburu hantu!..."
Rey terus berlari sampai di ruang yang mencekik area dadanya karena sesak dan udara yang sangat minim.
"Uhuk! uhuk!.."
Rey menggibas-gibas tangannya. Dengan semangat membara dia masih terus bergerak mencari apa yang akan dia dapat sekarang di ruangan itu..
"Kosong, Sial! untuk apa aku membayar mahal jika ruangannya kosong? ah, penipuan handal!.." cibir Rey
"Tuan Muda, bukan kah itu badut psyco yang anda tonton?.." ucap Shem menarik Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
merindukan Senja
RomanceSenja adalah priode meninggalkan matahari terbenam , sesaat sebelum masuk ke dalam cakrawala hingga cahaya aram benar benar hilang . Dan priode ini akan terus menerus terjadi.. Tapi bagi Rey Agasta Shefthian Aska . Senja adalah : "saat seseorang p...