chapter 12

1.7K 150 4
                                    



Gibran menoleh ke arah adara yang sedang menundukkan kepalannya
Ia pun berjalan menuju adara dan mencoba menggenggam tangan adara namun di tepis oleh sang empu

"S-shaqi" panggil gibran
"Knapa? Maaf, maafin aku"

"Knapa muncul?" ujar adara pelan membuat jantung gibran berdetak tak karuan

"Mksut kamu?"

"Kenapa baru muncul gio?" teriak adara sambil mendongakkan kepalanya

Gibran melihat adara menangis membuatnya merasa bersalah, kini dua kalinya gibran membuat adara menangis setelah beberapa tahun

"Maaf, maaf shaqi, aku minta maaf" ucap gibran seraya berjalan pelan ke arah adara

"Mending kamu gk ush pulang kalo ujung-ujungnya kayak gini, kenapa gk langsung kabari aku gio" sentak adara

Gibran yg sudah tak tahan langsung membawa adara ke dekapannya sembari mengelus surai lembut adara

"Aku udh nunggu beberapa tahun, tpi apa? Kamu gk ngehargain aku?" kata adara sambil memberontak dalam pelukan gibran

"Shuttt iya aku minta maaf, sangat sangat minta maaf udh ya....nanti tenggorokan kamu sakit kalau nangis terus" ujar gibran menenangkan adara tak lupa tangannya terus mengelus surai adara dengan tangan satunya memeluk pinggang ramping adara

"Aku kecewa sama kamu gibran" suara adara terendam karena berada di pelukan gibran namu gibran masih bisa mendengarkan karena pendengaran yg sangat tajam

"Jangan, jangan gitu ke aku
Aku nggk sanggup shaqi. Kamu mau apa aku turutin semuanya" resah gibran sambil melerai pelukan mereka lalu menatap adara dalam

"Cute" batin gibran

Bagaimana tidak kini adara sangat menggemaskan dengan mata bulatnya yg berair, hidung memerah, serta mulut yg melengkung kebawah dan jangan lupakan keberadaan pipi chubby nya

"Nggk mau"

"Ayolah...apapun itu"

"Apapun?"

"Ya apapun"

"Selamanya?"

"Em yah selamanya, kamu mau apa? Pulau pribadi? Jet? Mobil? Mansion? Pesawat? Apapun untukmu tpi jangan benci aku adara" bujuk gibran

"No! Aku hanya ingin besok bersamamu seharian"

"Kamu tidak sekolah?" tanya gibran pura-pura

"Kebetulan besok libur" ujar adara

"Oke besok aku jemput sekalian sama yg lainnya" kata gibran

"Wahh boleh tuh pasti flavio sama mala seneng banget"
"Tau mansion ku?" lanjut adara penasaran

"Tau"

"Jadi selama ini benar kamu dan saudara-saudaramu mengintai aku dan saudara-saudaraku?"

"I-iya maaf"

Adara berjalan menuju gibran lalu memeluk gibran dengan erat

"I miss you gio nya shaqi" gumam adara membuat gibran menambah erat pelukan mereka

"Aku antar pulang" melerai pelukan dan menggenggam tangan adara

"T-tapi saski?"

"Gpp biar urusan kiesha"

"Eh tadi bang kiesha?" kaget adara membuat gibran memicingkan matanya

"Knapa?"

"ganteng" celetuk adara sambil menatap heran wajah gibran

"Aku nggk ganteng" ucap gibran datar

"Nggk t---"

"Oh gitu" sentak gibran

"Ihh jangan motong, kamu nggk ganteng tpi tampan" ucap adara sambil mengedipkan sebelah matanya membuat gibran menahan salting

"Ehm oh gitu ya udah ayo pulang" tahan gibran membuat adara menahan tawanya dan kini mereka berjalan menuju mansion alexandra


    ~Pov kiesas~

"Kangen" ucap saskia sambil memeluk tangan kiesha

"Aku juga" sambil mengelus punggung telapak tangan saskia membuat saskia mencebikkan mulutnya

"Mana ada! Kalau kangen pasti langsung nemuin aku, lha ini?" sarkas saskia sambil melepas tangan kiesha

"Nggk gitu, aku ada urusan kicu.... jadi nggk bisa nemuin kamu" ucap kiesha menjelaskan

"Urusan apa?"

"Maaf rahasia" ucap kiesha sambil menundukkan kepalanya. Belum saatnya memberi tahu saskia tentang mafia keluarganya

"iya gk papa, btw kamu pulang kapan?"

"Waktu adara nyrempet mobil kita"

"Owhh trus kamu saat ini sekolah dimana?"

"Kalau itu kamu tunggu aja ya.... Nanti pasti tau" ucapnya sambil menatap saskia

"Emm aku mau pulang boleh? Udah ngantuk" pinta saskia dengan puppy eyes nya

"Boleh lah ayo aku antar pulang" ucap  kiesha sambil mencubit pipi menggemaskan saskia

"Ish jangan cubit" sambil melepas tangan kiesha dari pipinya

"Hahaha iya-iya ayo pulang"


   Mansion alexandra

"Mereka mana sihh" resah vio menunggu saskia dan adara

"Kita tunggu 5 menit lagi kalau mereka belum dateng kita cari" ucap mala di angguki vio

   ting tong

Secepat mungkin vio berlari menuju pintu mansion di ikuti mala di belakangnya

Cklekk

"Kalian dari mana? Ini udh jam 10 malam katanya cuma ke supermarket knapa lama" marah vio

"Maaf kak, tadi ada insiden untung ada yg nolongin kita" ucap saskia, untuk sekarang mereka tidak bisa memanggil vio dengan nama nya karena situasi seperti ini

"Insiden apa? Kalian gpp kan? Siapa yg nolongin kalian?" tanya vio berturut

"Satu-satu kak" tenang mala membuat vio mendengus

"Kita tadi di cegat cowok-cowok gk jelas tpi kita gpp kok dan yg nolongin kita itu..... bang kiesha dan gibran" antusias adara tak lupa dengan senyum lebarnya

"K-kiesha? Gibran? Kalian udh ketemu mereka?" tanya mala penasaran

"Udh" Serempak saskia dan adara membuat vio dan mala sedih

"Ehh kalian jangan sedih, besok boys mau kesini kok termasuk bang rakha sama bang arie" hibur adara

"Wahh beneran?" Antusias flavio

"Mau ngapain?" tanya mala

"Lo aneh mal, lo gk seneng mau ketemu rakha?" heran saskia

"Seneng, gue ke kamar dulu" ujar mala lalu berjalan menuju kamarnya

"Ya udh kalian ke kamar masing-masing istirahat" titah flavio yg langsung di turuti saskia dan adara

Sedangkan dikamar mala, ia masih tak menyangka akan bertemu sahabat kecilnya

"Miss you" gumam mala sambil melihat ke arah figuran yg berisi fotonya dengan rakha waktu kecil

Di rasa sudah lebih tenang ia pun segera ke kamar mandi kemudian tidur



---------------------

Maaf baru nambah
Buat yg nungguin kelanjutan ceritanya aku minta maaf

Akhir-akhir ini aku lebih sibuk dari biasanya

I am sorry all

Aku cuma minta buat vote and komen hehehehe


Jum, 09 februari 2024

My Best Friend Is Psycho BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang