Chapter 20

2.3K 160 34
                                    



Setelah kepergian gibran dan adara dari uks wajah kiesha mendadak berubah dingin menatap Saskia tajam

"Kenapa gak makan?" tanya kiesha dengan nada penuh tekanan membuat saskia menundukkan kepalanya takut

"Maaf"

"Aku nanya kenapa gk makan? bukan mau dapet maaf dari kamu"

"Aku males terus buru-buru" cicit saskia

"Kamu gk lupa kan kalau punya magh? aku itu khawatir sama kamu kia" frustasi kiesha

"Maaf ica"

"Mulai sekarang aku kontrol jadwal makan kamu atau perlu aku buat konsul sama dokter buat kamu? oh ya mana hp kamu aku mau buat jadwal dan nanti aku bilang sama saudara-saudara kam---"

"Ica nggak usah gitu! cukup kamu aja" tegas Saskia karena keposesifan kiesha

"Ya udah tapi kamu janji harus makan ya! magh itu parah loo" ucap kiesha lalu memeluk Saskia menyembunyikan wajahnya pada perut Saskia

"Iya ca maaf" gumam saskia mengelus rambut panjang kiesha






"Aku nggak sengaja ketemu nov--"

"Nggk ush nyebut namanya!"

"Huffttt! aku nggak sengaja ketemu dia. Dia hadang motor aku terus maksa, aku udah nggak mau tapi dia bilang kalau mau masuk ya udah karna waktu mepet jadi aku bawa dia"

"....."

"Shaqi?"

"....."

"I'm sorry" cicit gibran sambil memeluk adara menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher adara

Adara tersentak saat seragam bagian kerahnya basah

"Gib kamu nangis?" tanya adara menjauhkan wajah gibran dari lehernya tanpa sadar membuat gibran semakin mengeluarkan air matanya

"Huuaaa"

"Eh eh kok tambah nangis? udah aku maafin kok, gk malu apa kalau di lihat murid-murid" ucap adara sambil menoleh kanan kiri melihat sekitar karena mereka berada di taman belakang sekolah

"Hiks kok tadi manggil gib sihh hiks kan harusnya gio hiks lagipula gak bakal ada yang lihat juga"

"Emang iya ya" gumam adara yang terdengar gibran

"Iyaa ihh kamu mahh" rajuk gibran memalingkan wajahnya ke arah lain

"Ihh kok kamu yang ngambek? kan harusnya aku" seru adara membuat gibran tersadar akan aksi yang ia lakukan

"Iya juga, jadi udah di maafin kan?"

"belum"

"tadi bilang di maafin"

"Nggak jadi"

"Shaqi maaff~ aku nggk bakal gitu lagi kok"

"Ck! iya iya. Lagian anggota geng motor kok nangis, cengeng banget"

"Eh kok tahu?"

"Kamu lupa? kita pernah ketemu di rumah hantu kamu pakek jaket geng kamu" ucap adara sambil melihat gibran yang mengangguk-anggukan kepalannya

"Pikun" batin adara gemas

"Kamu dulu belum jawab aku! posisi kamu jadi apa?"

"Emm wakil" ragu gibran

"Wahhh! terus yang jadi ketua siapa? aku mau ke markas kamu ya nanti pulang sekolah"

"bang kie yang jadi ketua, nanti aku tanya abang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Best Friend Is Psycho BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang