chapter 10

1.7K 134 7
                                    


"Shaqi kenapa?" batin gibran sambil melihat adara yg berada di sampingnya

"Adara kenapa mal?" tanya radit

Masih ingat radit? Ketua kelas itu lohhh

"Biasa" jawab mala

"Tapi biasanya juga gk sampe nangis"
Sahut sisiwi lain

"Dia udh kembali tpi gk nemuin adara" jelas flavio

"Ealahh yg tenang ya kalian" ucap radit

"Maksutnya gmna?" batin rakha pelan

"K-kalau boleh t-tahu kenapa kok k-kalian gitu?" tanya rakha kpda mala

"Hufftt kita punya sahabat, mereka pergi ke luar negri dan sampe sekarang beluk balik tpi semalem ada org yg ngasih gue sapu tangan yg ada inisialnya RM kayak kalung gue. Berarti kan mereka udh pulang dan itu yg buat adara nangis" jelas mala

Membuat boys yg mendengarkan cerita mala membolakan matanya kaget
Dan itu di lihitan oleh salah satu siswi di kelas

"Mencurigakan" batin siswi tersebut

"Udh gue duga?" batin rakha
"Kok bisa?" batin arie
"Jadi krna gue? Maaf shaqi" batin gibran
"Rakha?" batin kiesha

Sedangkan adara, ia ketiduran karena lelah menangis dan kebetulan kelas tersebut jam kosong sampai istirahat.
Bel istirahat berbunyi, mala menghampiri adara berniat membangunkan

"Dar bangun"
"Hm" gumam adara sambil bangun dari tidirnya

"Pftt dar kayak panda aja lo" ujar saskia sembari menahan tawa

"Mksutnya? Minta cermin dong" pinta adara

"Nih" kasih flavio
Adara mengambil cermin tersebut dengan tatapan heran menatap saskia

"Aaaa kenapa jadi gini?" histeris adara membuat girls dan boys tertawa

"Woi diem lo, kok jadi gini sihhh lo lagi cupu nggk ush ketawa" sentak adara membuat arie dkk langsung terdiam

"Udahlah kalian ke kantin aja gue titip" lanjut adara

Sekarang adara berada di kelas sendirian

"Gio udh pulangg....shaqi kangen" gumam adara sambil menatap kosong ke depan

"Gio udh gk sayang shaqi, shaqi benci gio katannya perginya bentar tpi ini mlh lama hiks udh gitu hiks pas pulang gk nemuin shaqi lagi hiks shaqi benci gio" racau adara

Tanpa adara ketahui gibran mendengar apa yg adara ucapkan karena ia memasang penyedap suara di meja mereka ( gibran dan adara )

"Maaf" gumam gibran dengan mata berkaca-kaca

Sekarang gibran berada di rooftop sekolah dengan saudara-saudaranya karena merasa bersalah dengan vio dkk

"Mereka udh tau" ucap kiesha

"Hm gue mau mereka tau sesuai jalan aja, gue belum siap ngaku ke adara takut nyakitin" jelas gibran

"Biar mereka tau sendiri, jangan sampe musuh kita tau tentang mereka" kata arie

"Bener juga, gue sampe gk sadar kalo punya musuh" gumam rakha

"Bel udh bunyi ayo ke kelas" titah arie lalu berjalan keluar dari rooftop di ikuti yg lainnya

Setelah sampai di kelas

"diberitahukan kpada seluruh siswa siswi argantara high school hari ini pulang cepat kalian boleh pulang sekarang karena para guru ingij melalukan rapat dadakan" umum kepala sekolah

My Best Friend Is Psycho BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang