- ELEENDRA CHAPTER 15

37 4 0
                                    

- 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

── ✮⋆。°✩ ✮ 𓍢ִ໋͙֒✧˚ ༘ 🎀⋆。˚♡ ✮⋆。°✩ ✮ ──


Suasana pagi ini sangat sejuk, namun tidak dengan suasana hati seorang gadis yang tengah duduk di taman. Gadis itu melamun dengan air mata yang menetas. Gadis itu tak habis pikir dengan kejadian kemarin malam. Ia masih belum menerima semua kenyataan ini. Namun takdir tidak ada yang tahu, harus di jalani sesuai apa yang kita dapat.

Eleena mulai berdiri lalu menghapus sisa air mata yang menetes. Ia berjalan menuju kelasnya. Sedari tadi Eleena sudah tidak kuat dengan mata nya yang selalu keluar air. Sudah ia tahan namun saja selalu air itu ingin keluar.

Ia melihat kursi Zaydan masih kosong berarti pemiliknya belum berangkat. Lalu Eleena menaruh tas nya dan duduk. Ia harus tidak keliatan sedih, ia harus tenang.

Saat ia memenangkan hati, tiba-tiba saja circle depan bangku Eleena datang dengan kehebohan.

"Haduhh, si Laura ternyata deket sama Zaydan, ahhh cocok bangett! " ucap salah satu anggota circle tersebut.

"Gue mah dukung aja kalau si Zaydan sama si Laura jadian sama Zaydan. "

Lalu circle tersebut tertawa keras, Eleena hanya dapat melihat dengan tersenyum. Ia harus menelan kepahitan yang ia terima. Saat Laura masuk, circle tersebut langsung menggoda Laura. Laura hanya bisa tersenyum dan mengelak. Langsung saja semua teman kelas Eleena, juga ikut men soraki. Eleena langsung menoleh ke semua teman-temannya ia juga ikut men soraki Laura, ia harus tidak keliatan sedih.
Saat men soraki, tiba-tiba saja Zaydan tiba dan membuat sekelas suaranya semakin keras. Eleena pun ikut men soraki, ia juga mendukung Laura.

"Hahaha ngapain mikirin gue, gue harus ngeliat temen gue bahagia. Gue ga peduli ama kebahagiaan gue," batin Eleena sambil tertawa-tawa sekelas.

Zaydan hanya bisa tersenyum, ia juga mengelak bahwa ia tidak dekat dengan Laura. Namun sekelas semua tidak percaya, karena Laura juga tersenyum seperti salting. Jadilah sekelas men soraki (ciee-ciee) .

Saat tengah kejadian tersebut, Freya hanya bisa tersenyum dan melihat Eleena yang kelihatan memendam tangisan. Ia ingin saja masuk dan memeluk Eleena, namun jalan untuk masuk kelas sudah di penuhi oleh teman-teman sekelasnya yang men soraki. Rasa ingin menerobos namun ia urungkan. Saat tengah men soraki, bel masuk pun berbunyi, langsung saja semua masuk kelas.

Freya langsung duduk dan memegang bahu Eleena, ia lihat Eleena tersenyum. Ia ingin memeluk Eleena namun dicegah oleh Eleena. Eleena tidak mau ketahuan kalau Eleena sedih. Langsung saja Freya mengurungkan niat tersebut, dan memegang Eleena. Ia memberi semangat lewat pegangan tersebut.

── ✮⋆。°✩ ✮ 𓍢ִ໋͙֒✧˚ ༘ 🎀⋆。˚♡ ✮⋆。°✩ ✮ ──

Saat ini kelas Eleena jamkos dan tidak di isi oleh guru-guru dari istrahat terakhir tadi. Jamkos ini membuat kelas ramai, karena 2 jam lagi pulang. Eleena hanya bisa melihat teman-temannya, namun ia teringat kejadian tadi pagi. Rasanya ingin menangis saja, namun ia tahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELEENDRA [ HIAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang