ELEENDRA [ HIAT ]

- ELEENDRA CHAPTER 9

– 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

── ✮⋆｡°✩ ✮ 𓍢ִ໋͙֒✧˚ ༘ 🎀⋆｡˚♡ ✮⋆｡°✩ ✮ ──

Hari ini merupakan hari keberuntungan maupun kesialan Freya, karena hari ini kelas tidak di masukin guru namun tugas tetap ada. Dan ya, sekretaris lah yang menulis di papan.

Memang Freya kalau menulis itu bagus, dan dapat di baca. Jadilah ia ditunjukkan sebagai wakres (wakil Sekretaris) . Sekretaris utama sudah menulis dan sekarang giliran wakres untuk menggantikannya. Freya ingin menggerutu namun ia tahan, mau gimana lagi enak ga enak di jalanin.

Tugas dari guru ini hampir menghabiskan 3 lembar buku, Eleena hanya bisa pasrah. Lama kelamaan nih tangan lemes, aduh kayak gak di semangatin ayang aja, upss. Eleena melihat Freya menulis di papan, ia tersenyum jahat. Hahaha! Nanti juga Freya belum nulis ulang tuh tugas.

Eleena tidak ingin mengulur waktu, langsung saja ia melanjutkan mencatat setelah istirahat sebentar. Sedari tadi ia selalu beristighfar, ia tak ingin berkata kasar.

Setelah 30 menit menulis, akhirnya menulis di papan pun kelar juga. Freya bernafas lega, ia melihat ke papan bagus juga tulisannya. Kok kepedean gini dia. Setelah itu, ia menaruh buku dan spidol ke tempatnya, dan ia akan kembali ke mejanya.

Saat mau lewat di deretan mejanya, banyak temannya yang berdiri di barisan tersebut. Ia mau lewat namun ia urungkan karena banyak laki-laki. Ia melewati deretan meja Manuel. Meja Manuel dan Zaydan itu di depan sendiri ya, jadi Zaydan yang pinggir deretan meja Eleena dan Freya, dan Manuel samping Zaydan.

Freya terpaksa harus lewat di deretan Manuel, mau gimana lagi. Saat melewati ia hampir jatuh ke depan.karena tali sepatu ia lepas, Freya lupa membenarkan talinya. Namun, tangan kiri dia di cekal oleh Manuel, Manuel menahan tangan Freya supaya tidak jatuh. Freya kaget, tiba-tiba saja tangannya di pegang oleh Manuel. Ia langsung menatap Manuel, mereka saling bertatapan.

Manuel yang mengetahui bahwa mereka bertatapan langsung saja memutuskan. Freya dalam hati berterimakasih, ia tidak berani langsung untuk berbicara ke Manuel. Langsung saja tangan Freya ia tarik, dan pergi begitu saja.

Freya menahan senyum terhadap kejadian tersebut. Ia sangat baper dan salting,uhhh, ini hari keberuntungan dia. Freya menahan supaya tidak menahan senyum, namun tidak bisa. Eleena yang di samping nya pun curiga, kenapa Freya ter senyum-senyum.

"Lu habis ngapain dah? senyum² lu?, " Eleena mengucapkan sambil melihat wajah Freya bingung.

Freya yang kaget dengan pertanyaan Eleena pun hanya menggeleng. Namun jawaban dari Freya membuat Eleena tidak puas, Eleena memaksa untuk cerita.