- ELEENDRA CHAPTER 1

101 21 2
                                    

- 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

Rintik hujan di sore hari membuat seorang gadis merasakan dinginnya hujan sore itu. Ia menatap jalanan, melihat banyak kendaraan yang melintas .kenapa orang-orang tidak berteduh? Apakah ia ingin sakit? Apa yang membuat nya gopoh sehingga tidak berteduh?, batin gadis itu.

Perkenalkan dia Eleena Chaya Neeha gadis berumur 16 tahun dan masih duduk di bangku SMA. Dia menunggu Ayahnya untuk menjemput nya. Dia duduk di tempat yang disediakan oleh sekolahan untuk menunggu jemputan. Dia sekali-kali bernyanyi untuk menghibur dirinya, karna ia merasa bosan,apalagi sepi sekali.

Selang beberapa menit ia mendengar suara mobil,itu pasti ayah! . Ya sesuai dugaan itu mobil Ayahnya, ia langsung berlari dan masuk ke dalam mobil.

"Maaf ya, Ayah baru menjemput kamu. Karna di perjalanan tadi macet," ucap ayah sambil melihat Eleena.

"Iya Ayah, tidak apa-apa. Langsung pulang aja ya, Yah. Ele udah laper banget iniii!! " Eleena mengucapkan sambil memasang wajah sedih.

"Iya kita langsung pulang. Ayoo bismilah," Ayah menghidupkan mobil dan berjalan meninggalkan Sekolah itu.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

"Bundaaa," Teriak Eleena membuat Bunda yang berada di dapur kaget.

"Astaghfirullah, Eleena kamu ini, kebiasaan. Seharusnya salam dulu, masuk rumah teriak-teriak," ucap Bunda sambil melangkah menghampiri Eleena

"Iyaa Bunda tercintaaa,maafkan Eleena ini. Eh iyaa, Assalamu'alaikum," Eleena melihat Bunda sambil ber cengegesan.

Bunda hanya bisa menggelengkan kepala. Memang anak perempuannya ini punya kebiasaan seperti itu. Padahal sudah diingatkan berkali-kali, tapi ya bandel selalu di ulang kesalahannya.

Setelah itu, Bunda kembali kedapur sambil mengucapkan,"Langsung mandi, Jangan lama-lama kalau mandi. Habis mandi langsung turun, Bunda buat sesuatu, "

Ucapan Bunda membuat Eleena, tergesa-gesa menaiki tangga menuju kamar. Karena, saat Bunda membuat sesuatu pasti di jamin enak.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

Eleena turun dengan pakaian rapi sehari-hari nya. Ia melihat Bunda membuat Martabak telur dan teh hangat. Mata Eleena berbinar-binar, memang Bunda nya lah yang paling peka.Eleena langsung mengambil Martabak itu, namun saat tangan mau mendarat di Martabak tiba-tiba tangannya di pegang Bunda.

"Eleena, nanti dulu, " ucap Bunda sambil mengangkat tangan Eleena.
Eleena langsung memasang wajah sedih, padahal perut Eleena ini sudah lapar kelaparan. "Kenapa Bundaa? Eleena udah lapar. "

"Ayo bantu Bunda goreng Piscok, tinggal sedikit, " ucap Bunda melihat Eleena.
Eleena melangkah ke Bunda, untuk membantu Bunda menggoreng Piscok.

Setelah menggoreng semua piscok, Eleena langsung berlari menuju ke ruang tengah. Dimana ruang tengah merupakan ruangan untuk santai. Eleena langsung duduk dibawah lantai sambil menaruh camilan yang di buat Bunda nya. Bunda membawa Teh hangat.

Setelah Bunda menaruh teh hangat di bawah, Bunda pergi ke kamar untuk memanggil Ayah. Saat Eleena mau memasukkan Martabak ke mulutnya, tiba-tiba bel rumah berbunyi.
Ting tong!

"Ini gangguan apa lagi Ya Allah, dari tadi mau makan aja nggaa bisa astaghfirullah, " ucap Eleena sambil berdiri, lalu berjalan menghampiri pintu. Siapakah tamu yang menganggu Eleena?

Saat Eleena membuka pintu, ia kaget bahwa kakak laki-laki nya basah kuyup.
"Astaghfirullah kakk, kok bisa kehujanan, apa ngga neduh aja. Basah kuyup semua ini, nanti sakit baru tau rasa," ucap Eleena sambil melihat kakaknya dari atas sampai bawah basah kuyup semua.

Perkenalkan ia bernama Aril Reynard Athariz, ber umur 19 tahun.Ia mahasiswa yang masih melakukan masa ospek.Ia anak pertama dari Bunda Teresha Zahira dan Ayah Arzan Galih Wirsana. Ia merupakan kakak satu-satunya Eleena.

"Iya tadi kakak ke buru-buru pulang, soalnya mau maghrib juga. Jadi diterjang lah hujannya, " Ucap Aril sambil melangkah masuk. Bunda yang baru saja dari kamar langsung berlari menghampiri Aril.

"Astaghfirullahalazim nak, basah semua. Nanti sakit gimana, cepat bersihkan dirimu, habis itu kebawah, " Bunda memang sangat perhatian terhadap anak-anaknya. Apalagi kalau anaknya terkena sesuatu, pasti Bunda lah orang pertama yang panik.

Aril membalas ucapan Bunda dengan senyum. Terlihat muka wajah Aril yang lelah, membuat hati mungil Eleena merasa sedih.

Setelah itu, Eleena langsung menutup pintunya dan melanjutkan untuk makan Martabak nya, karena dari tadi selalu saja gangguan mendatang.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

Saat memakan camilan yang dibuat kan Bunda, ia merasa bahwa kakaknya belum turun kesini. Ia mengakhiri makannya, dan berniat menghampiri kakaknya. Ia pergi ke kamar kakaknya, untuk mengetahui kondisi kakaknya.

Ia mengetuk pintu kakaknya, namun tidak ada jawaban apapun dari kakaknya, jadi terpaksa lah ia langsung membuka pintu kamar kakaknya. Ia membuka dengan perlahan

"Kakk, kakak di mana??, " celetuk Eleena sambil mencari keberadaan sang kakak.

"Dorrr!" suara dari kakaknya membuat Eleena kaget. "Kakkkk!, " ucap Eleena sambil membalikkan badan. "Untung saja jantung aku ga cepot dan masi aman," Eleena mengucapkan sambil mengelus dadanya.

Aril hanya bisa tertawa, bahagia sangat membuat adiknya kaget. Hobi pertama Aril adalah menjahili adeknya.

Plokk!

Sebuah tamparan mendarat di tangan Aril, membuat ketawa Aril berhenti. "Ih kamu ini, apasih main nabok aja. Memang ya cewe suka nabok orang sembarangan, " celetuk Aril dengan raut kesal.

"Salah siapa, ngagetin adek! " Eleena langsung memasang raut kesal sambil beranjak duduk di kasur Aril.

"Ngapain kesini, main nyelonong aja, "

"Astaghfirullah, aku udah panggil kakak berkali-kali ga ada jawaban, ya udah langsung aja aku masuk selebew,"

Aril hanya bisa menggelengkan kepala, karena jika berdebat lama dengan adek nya ini bakal akan panjang masalahnya. Setelah itu Aril langsung membuka laptopnya, karena ada sesuatu yang akan ia kerjakan.
Eleena yang sangat kepo dengan apa yang kakaknya lakukan, langsung aja menghampiri Aril.

"wahh, mau ngapain kak? " ucap Eleena sambil melihat laptop Aril.

"Ini mau mandi dek, " celetuk Aril dengan senyum jahat. Ucapan Aril membuat Eleena Badmood. Padahal tujuannya ke sini ia ingin tahu keadaan kakaknya. Seketika Eleena langsung keluar dari kamar Aril.

ELEENDRA [ HIAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang