KOMA

2.1K 90 0
                                    

Flashback ON

‘Bapak’ teriak gadis kecil, berlari menghampiri pria dewasa yang ia pangil Bapak.

Pria dewasa itu tersenyum cerah, melihat putri kecilnya.

‘jangan berlari Lia.’ Pringat pria dewasa itu.

Gadis kecil itu tidak sengaja terpeleset akibat jalanan yang licin karena hujan kamarin malam. Pria dewasa itu berlari menghampiri tubuh kecil putrinya.

‘hiks hiks Bapak tangan Lia sakit huaaa’ aduh gadis kecil itu. Tampaknnya tangannya tergores bebatuan kecil yang berada di taman saat ini.

‘uhh cup cup putri Bapak jangan nangis ya, sini Bapak pukul yang udah nyakitin Lia.’ ujar pria dewasa itu, memukul bebatuan yang menyakiti putrinya.

.

‘yeyy! benter lagi Lia punya Adik’ triak gadis kecil itu bersemangat, senyum cera tercetak indah di wajahnya.

‘Bang Nov benter lagi Lia punya Adik, Bang Nov jangan usilin Adik Lia yaa, kalo nggak nanti Lia jewer, biar telinga Abang panjang kayak duba-duba di tv’ celetuk gadis kecil itu, memperingati Abangnya yang dua tahun lebih tua darinya.

‘ihhh lucu banget cii Adik Abang ini’ ujar anak laki-laki itu yang saat ini berusia lima tahun. Mencubit kecil pipi gembul sang adik.

‘ihhh Aang Nov jahat. Awas aja yah nanti, kalo Adik udah lahir, Lia nggak akan biarin Bang Nov deket-deket sama Adik’

Di tempat yang sama. Sepasang suami istri, tersenyum memandang kedua buah hati mereka.

.

‘Kak Ia, Iko mau es gim’ ucap anak laki-laki yang saat ini berusia tiga tahun.

‘besok aja ya dek, kemarin udah makan es gim gitu. Nanti sakit lo’

‘ndak mau kak, Iko mau cekarang’

‘besok ya dek, Kakak janji’ ucap gadis kecil itu memperlihatkan jari kelingkingnya.

‘ndak mau huaaaa, kakak jahat, Iko mau sekarang hiks hiks huaaaa’

‘ehhh, jangan nangis. Iya-iya ini Kak Ia beliin. Jangan nangis ya dek’ ucap gadis kecil bernama Lia, yang saat ini berusia enam tahun.

‘Iko ikut’

‘iya’

.

Seorang pria baru saja tiba di rumahnya, ia turun dari mobil yang ia tumpangi, sebut saja taxi. Berjalan memasukki halaman Rumah.

‘Bapak..’ ia yang mengenali suara itu, menoleh.

BRAKKKKKKKK

Deg

Kedua tubuh kecil terseret beberapa meter. Karena hantaman sebuah mobil yang menabrak mereka.

‘Lia’ gumam Pradikta.

Iya yang tertabrak itu adalah Lia putrinya, yang sedang melindungi tubuh kecil Adiknya Niko. Saat sang Adik berlari menghampiri Bapak, tiba-tiba ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, ke arah tubuh Niko. Lia yang saat itu berada di belakang nya tau, ia berlari memeluk tubuh Adiknya.

Niko selamat, tapi tidak dengan Lia yang saat itu memiliki luka di kepalannya akibat kerasnya benturan yang ia terima. Ia di nyatakan meninggal di tempat. Pradikta saat itu melihat langsung kejadian tragis yang menyebabkan putri kesayangannya tiada, menyalahkan Niko kecil karena menurutnya penyebab utama kematian Lia adalah Niko. Putra kecil nya yang berusia tiga tahun.

Flashback OFF

BRAKKKKKKK

Deg

Pradikta membeku di tempat, melihat tubuh putrannya terpental ke belakang, menghantam kerasnya anak tangga.

“Ahhh!!” Teriakan istrinya menyadarkannya. Ia buru-buru turun dan menghampiri tubuh lemah Niko.

Istrinya lebih dulu tiba memeluk tubuh lemah itu. Menangis histeris memohon kepada tuhan untuk tidak mengambil putrannya ini.

“apa yang kau lakukan, cepat bawah putraku ke rumah sakit.” teriak wanita itu. Ia semakin panik menyadari darah yang mengalir deras dari kepala putranya.

Tubuh Pradikta terlonjak kaget, ia tersadar lalu mengendong tubuh lemah Niko membawannya ke mobil, dan melaju menuju rumah sakit.
....

Sudah hampir satu jam Niko berada di ruangan UGD.

“apa yang kau lakukan, apa tidak cukup dengan membutnya tersiksa selama ini hahh." Bentak wanita itu mencekram erat kerah kemeja sang suami.

“putraku tidak bersalah, kenapa kau selalu saja menyalahkannya.” Tubuh wanita itu meluruh kebawah, tangisannya pecah. Ibu mana yang tidak sakit melihat kondisi buah hati nya yang seperti ini. “sedikit saja, sedikit saja buka hatimu, dan terima putra kita... hiks hiksss”

Seorang dokter keluar dari ruangan UGD. Wanita itu berdiri dan menghampiri sang dokter, bersamaan dengan suaminya.

“bagaimana keadaan putraku dok?” tanya wanita itu.

“kami berhasil menyelamatkannya, tapi-“

“tapi kenapa dok?” sela wanita itu.

“benturan keras di kepalannya mengakibatkan keretakkan di tempurung kepala. Saat ini pasien mengalami mati otak.”

“maksud dokter putra saya koma?.” Tanya Pradikta, yang di jawab anggukan dari sang dokter.



....

Siapa yang kangen Sakya?

AKU

AKU

AKU

AKU

karena Niko koma jadi Author yang ambil alih. Author bakalan lihatin ke kalian, sisi lain dari seorang Sakya Zavar atau yang sering di sebut Tuan D.



________

SAKYA (B×B) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang