KE GUNUNG

1.6K 78 0
                                    

Setelah ke makam Bang Arya. Kita pun pulang mengunakan mobilnya si Sakya, di tengah perjalanan si Sakya ngajakin gue ke suatu tempat, setelah gue tanya ke mana, dia jawab. “ke gunung.”

“ngapain ke gunung?”

“Healing.” Jawabnya. Oke gue pasrah.

Pada akhirnya gue pun setuju, lagi pula gue juga lagi banyak pikiran karena kepergian Bang Arya dan kejadian kemarin yang bikin sakit hati.

Setelah perjalanan yang hampir satu jam, tiba-tiba si Sakya mberhentikan mobilnya di pusat perbelanjaan alias mall.

“ngapain kita ke sini?” tanya gue kebingungan.

“membeli alat keperluan untuk di sana”

“ohhh” jawab gue singkat.

Setelah itu si Sakya turu, dan bukain pintu yang ada di sebelah gue. Gue pun turun lalu kita masuk ke dalem mall. Di sini kita beli beberapa pakaian, jaket, beberapa cemilan, makanan instan, dan minuman. Ohh iya gue hampir lupa...

“Sak, Emak gue gimana! Dia pasti nyariin?”tanya gue ke Sakya. Habisnya dia ngajakinnya mendadak, kan gue nggak sempet minta izin ke Emak.

“tenang saja Niko, Saya sudah minta izin ke orang tua kamu” jawabnya. Huu gue laga dengernya.

Ohh iya semua ini di beliin sama si Sakya yah, lagian dia juga yang ngajakin, lumayan kan emang rezeki nggak kemana. Setelah kita selesai belanja, kita pun melanjutkan perjalanan. Sekitar dua jam an akhirnya sampai juga.

Di sinilah kita berada, di area camping yang terletak di gunung. Di sini udarannya sejuk, pemandangannya indah, dan suasananya juga tenang, walaupun banyak orang. itulah salah satu alasan gue suka sama pegunungan.

Hal pertama yang kita lakukan adalah menyewa tenda, dan alat mamasak untuk camping. Tibanya di tempat penyewaan si Sakya nyewa satu tenda.

“Sak, lo nggak akan macem-macem kan?” tanya gue memastikan. Habisnya gue trauma sama kejadian di rumah sakit waktu itu.

Yang gue lihat si Sakya tersenyum dan bilang. “saya tidak akan berani, tanpa seizin kamu Niko” jawabnya sambil mengelus rambut gue.

Oke lah gue percaya sama si Sakya awas aja kalau dia macem-macem.

Setelah itu kita di anter sama petugasnya ke tenda. Tibanya di tenda, petugas tadi menjelaskan apa aja yang boleh di lakuin, dan yang nggak boleh di lakuin di sini. Bjirr ni orang kalau njelasin nggak nangung-nangung hampis sejam an dia njelasin, apa nggak berbusa tu mulut. Huuu akhirnya selesai juga tu orang. Gue yang udah kecapekan pun rebahan.

Btw di dalam tenda ada kasur yang nggak terlalu besar si, tapi cukuplah untuk dua orang, beberapa lampu lentera geostar untuk penerangan di malam hari. Sedangkan di depan tenda ada alat memasak untuk camping, meja, dan kursi lipat. Ohh iya kebetulan di samping tenda juga ada ayunan gantung, kenapa gue bilang kebetulan? ya karena di sini cuman ada beberapa ayunan sedangkan tendannya banyak.

Berhubung ini udah sore dan udara semakin dingin, kita pun memutuskan nggak usah mandi dan cuman ganti baju doang. Setelah ganti baju si Sakya ngajakin gue lihat sunset.

Dan tololnya gue setuju, lo tau kita udah setengah jam jalan kaki menuju tempat buat lihat sunset. Kaki gue udah capak banget bjirr, gue nggak kuat.

“bentar Sak haaaa... gue haaa... nggak kuat.” Beritahu gue dengan ngos-ngosan.

Yang gue lihat si Sakya senyum tipis, lalu berlutut ngebelakangin gue. Gue bingung harus apa. Apa cobak maksudnya?

“naik” ucap si Sakya. What maksudnya dia mau gendong gue gitu?

“tapi-”

“tempatnya masih jauh Niko” sela Sakya. Akhirnya gue pun naik ke punggungnya.

Bener yang dia bilang kalau tempatnya masih jauh. Gila ni orang nggak capek apa, gendong gue sejauh ini. Dan yang bikin gue nggak bisa ber wor-wor adalah si Sakya sama sekali nggak ngos-ngosan bjirr. Kuat juga ni orang.

kalau lo tanya kenapa kita nggak naik mobil atau nyewa motor? Ya karena jalananya nggak bisa di laluin mengunakan kendaraan.

“Sak!”

“hemm?”

“lo capek nggak?, kalau lo capek gue turun aja.”

“nggak Niko” oke gue pasrah.

“btw kok lo tiba-tiba ngajakkin gue ke gunung si?” tanya gue penaaran.

“karena kamu suka pegunungan” jadi dia tau kalau gue suka pegunungan?. Woww...

Setelah hampir satu jam an kita jalan kaki alias si Sakya doang yang jalan sementara gue di gendong, kita pun sampei. Di sini pemandangannya indah banget, nggak sia-sia kita ke sini.





....

Jangan lupa Votmen, jangan jadi silent reader

..

SAKYA (B×B) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang