JANGAN MEMBENCI SAYA

1.8K 79 0
                                    

"Dengan syara, lo nggak boleh ngapa-ngapain dia" ucap gue multat.

"akan saya usahakan"

"gwe mohon sak, tolang lepasin Olvin" ujar gue, entah kenapa gue punya firasat kalau sakya bakalan ngapa-ngapain Olvin. Gue tau kalau sakya itu orang kaya dia bisa melakukan apapun yang dia mau, apa lagi si Olvin anak buahnya sendiri.

Dia cuman diem. Pada akhirnya gue berlutut di hadapan sakya memohon demi keselamatan orang yang gue cintai.

"gue mohon Sak, apapun yang lo mau gue bakalan turutin tapi tolong bebasin Olvin." Mohon gue di hadapan Sakya. Memegang erat kedua tangannya.

"jangan seperti ini Niko. Saya tidak rela kau memohon demi orang lain" ujar Sakya, meminta gue berdiri.

"ENGGAK, sebelum lo bebasin Olvin" bantah gue, menepis tangannya.

Dia berlutut menyamakan tubuh, dan memegang bahu gue. "sedikit saja, sedikit saja Niko lihat saya, Kenapa kau selalu saja melihat orang lain. Apa kamu tau bagaimana perasaan saya padamu?. apa kamu tau betapa menyiksanya perasaan ini?. Saya mencintaimu Niko, saya mencintaimu Niko Alfaro." Bentak sakya di hadapan gue, dengan tatapan kosong.

What, jadi selama ini Sakya suka sama gue?.

Gue nggak tau harus ngapain, gue nggak bisa memaksakan hati gue untuk suka sama dia, sedangkan di hati gue udah ada Olvin.

"maaf Sak. Gue belum bisa membalas perasaan lo"

"Arghh!..." gue merasakan kukunya menembus kulit.

"jika saya tidak bisa memilikimu, maka orang lain juga tidak akan bisa" gumam Sakya di telinga gue.

POV AUTHOR
"Shh... lepas Sak, sakitt" rintih Niko, mencoba melepaskan tangan sakya.

Sakya tidak peduli dengan Niko yang merintih kesakitan akibat perbuatannya. Kini Sakya mulai menjadi dengan menyeret tubuh Niko, membantingnya di atas kasur.

Sakya berada di atas Niko. Mengengam erat kedua tangan pria manis itu, dan menciumnya dengan kasar. Niko berusaha menolok dengan merapatkan kedua bibirnya. Sakya yang merasakan penolakan dari Niko, mengigit bibir pria manis itu.

"Akhhh!!"

Sakya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung saja memasukkan lidahnya di rongga mulut pria manis di bawahnya, mengapsen setiap gigi yang ada.

Merasa puas dengan ciuman itu kini sakya turun ke leher jenjang Niko, menghisap kuat kulit putih itu hingga membekas kemerahan.

"Sak udah Sak, A-akhh..." Niko mencoba melepaskan diri dari kukuhan Sakya. Tapi usahannya sia-sia karna dengan mudah di hentikan oleh Sakya.

Sakya melepas pekaiannya, dan mengikat kedua tangan Niko mengunakan pakaiannya.

"lepas Sak, lepasin gue ANJ*"

Sakya tidak mengubris ucapan Niko, tangannya turun membelai tubuh ramping Niko, melepaskan satu per satu kancing piyama Niko dengan nafas memberat.

"Sak jangan Sak, lepas hiks hiks. Ini bukan lo Sakya hiks, Sakya yang gue kenal nggak akan ngelakuin ini hiks hiks hiks" lirih Niko, pria manis itu menangis, ia tidak percaya kalau orang yang selama ini selalu bersikap lembut kepadanya, justru ingin melecehkannya.

Sakya terdiam, menghentikan aksinya. Dia tersadar akan perbuatannya.

Plak

Plak

Menampar keras kedua pipinya, merutuki kebodohannya. Menyesali perbuatannya, ia tidak ingin melukai orang yang ia cintai, entah kenapa ia tidak bisa menahannya. Fikirannya di penuhi oleh amarah, dan nafsu.

"hiks hiks lepas Sak"

Sakya melihat ke arah pria manis itu, menghapus air matannya dengan ibu jari.

"maaf Niko, maafkan saya" ucap Sakya dengan lembut.

Sakya mulai melepaskan ikatan Niko. Pria manis itu tidak henti-hentinya menangis. Sakya yang melihat itu, mendekap tubuh Niko, memberikannya kehangatan, dan juga keta-kata penenang.

Niko yang berada di ceruk leher Sakya, memberontak memukul-mukul dada bidang pria di hadapannya. Sakya tidak menghentikan perbuatan Niko, justru ia semakin mempererat pelukannya.

"maafkan saya Niko, tolong jangan membenci saya"





....

SAKYA (B×B) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang