"jadi mulai hari ini Niko Alfaro resmi menjadi milik Sakya Zavar begitupun sebaliknya. Dan sebagai pacar yang baik, obati luka ini" tunjik Sakya pada sudut bibirnya.
Oke kali ini lo menang Sakya...
"nggak bisa" jawab gue.
"kenapa?"
"lo nggak lihat, ni baju gue basah. Gue kedinginan oge..."
"tidak masalah, kamu bisa mengantinya dengan baju saya, atau-"
"atau apa?"
"atau perlu saya gantikan?"
"ehh lo jangan sekate-kate yah. Lo pikir gue cowok apaan" jawab gue ketus, enak aja kalau ngomong.
AUTHOR: btw nik, lo dulu pernah di gantiin baju sama Sakya.
NIKO: itukan dulu waktu gue sakit, sekarang beda cerita.
AUTHOR: okelah, terserah lu.Abaikan di atas
"minggir gue mau ganti baju" Ucap gue nyelonong gutu aja pergi ke kamar Sakya. Kalaupun dia ngecap gue nggak sopan, gue nggak peduli, biar dia ilnfil sekalian.Nyampeknya di kamar Sakya, gue bingung dimana lemari pakaiannya bjirrr...
Di sini nggak ada lemari pakaian. Cuman ada tempat tidur, rak buku, meja belajar, meja nakas, dan lemari kaca yang isinya miniatur mobil. Heran gue masak kamar se gede ini nggak ada lemari bajunya.
Oke. One, Two, Three
"Sakya di mana lemari baju lo?" teriak gue menggelegar.
Nggak lama Sakya dateng. "Niko jangan berteriak" ucap Sakya setelah tiba di hadapan gue, Gue mengabaikannya...
"mana baju lo?"
"di ruangan itu" tunjuk sakya pada sebuah pintu hitam bercorak silver yang menambah kesan elegan.
Tanpa basa-basi gue masuk ke dalam ruangan itu, lo tau di sini banyak banget bajunya njirrr. Semua jenis baju cowok ada di sini, nggak cuman baju, di sini juga ada celana, sepatu, jam tangan, dasi, topi, dan masih banyak lagi. Yang lebih parannya lagi ni yah, semua barang di sini serbah item cuy, cuman ada beberapa baju yang berwarna putih itupun bisa di hitung jumlahnya. Dapat gue simpulkan dari ini semua, kalau si Sakya suka warna item.
Gue ngambil kaos putih dan celana pendek hitam.
"ini gantinya di mana yah?... di sini aja deh" Gue pun memutuskan untuk ganti baju di sini, sedangkan baju gue yang basah gue lempar gitu aja.
Selesai ganti baju gue keluar, dan gue lihat Sakya duduk di pinggir kasur.
"Niko sini" ajak Sakya, nyuru gue duduk di sebelahnya. Dia ngambil salep yang ada di meja nakas, dan memberikannya ke gue.
Gue dengan terpaksa menerimanya dan ngobatin dia. wajah kita begitu dekat, kalau di lihat-lihat si Sakya ganteng juga. Ehhhh gue ngomong apaan sih...
Gue mager ngejelasin se ganteng apa sih Sakya!, nanti gue taruh visualnya di bawah.
Setelah selesai dia naruh kembali tu salep.
"ohh iya Sak, bang Arya gimana!, lo nggak akan ngingkari janji kan?" tanya gue ke Sakya.Dia mengelus rambut gue, sambil tersenyum, "tidak akan, Saya sudah menghubungi pengacara saya, dan besok Arya akan di bebaskan"
"makasih yah Sak" ucap gue yang reflek memeluk Sakya.
Gue tersadar dan melepaskan pelukan itu. "itu tadi nggak segaja yah, lo jangan mikir macem-macem" maki gue dengan muka sewot. Sejujurnya gue agak malu si, cuman harus gue tutupi. Jangan sampek image gue hancur di depan dia.
Visual
SAKYA ZAVAR
NIKO ALFARO
....
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKYA (B×B) END✓
RandomHai.. gys, kenalin nama gue Niko, anaknya Emak Marti yang paling ganteng plus keren, karna gue lagi gabut ni yahh.. gue bakal cerita ke kalian tentang seseorang, beh dia tu udah ganteng pinter keren tinggi Multitalent Pokoknya sempurna banget deh...