7.MR🥀

280 49 0
                                    

"Bila ada waktu senggang, bawa matamu ke arah langit. Dari situ, bagitulah kini aku. Menitipkan tawa pada tangis di udara sebagai hujan yg memelukmu dari kejauhan"

Chika, gadis itu kini terlihat sibuk mengendarai sebuah mobil mewah di jalanan kota Parris, matanya yg coklat menatap lurus ke arah depan.

Sesekali tangan nya akan terangkat menghapus air mata yg terus saja mengalir membasahi matanya yg indah.

Tangan nya yg bebas meremas stir mobil nya dengan kuat menyalurkan rasa sesak yg tiada akhir, sesekali ia juga akan menggeram ketika tak tahan dengan semua nya.

Mobil nya berhenti di sebuah toko roti, memarkirkan mobil nya sebentar sebelum akhirnya melangkah masuk.

Ia membuka salah satu ruangan kemudian mulai berjalan masuk menghampiri seorang laki-laki yg masih sibuk duduk di kursi nya.

"Ninooo"rengek Chika berjalan ke arah Nino

Di pemeluk nya laki-laki itu oleh Chika, Nino yg tak tau kedatangan Chika lantas terlonjat kaget saat gadis itu dengan tiba-tiba memeluk nya.

Dengan pandangan bingung ia membalas pelukan Chika membiarkan gadis itu meluapkan semua kesedihan nya.

Setelah beberapa menit berpelukan Chika akhirnya melepaskan pelukan nya kemudian mulai menatap Nino dengan sesegukan.

"Kamu kenapa sayang?"tanya Nino sambil mengusap pipi Chika yg basah.

"Duduk dulu, bentar aku ambilin minum"ucap Nino beranjak dari kursinya namun dengan cepat Chika menahan tangan Nino

"Di sini aja"ucap Chika

"Tapi aku mau ambilin kamu minum bentar"ucap Nino

"Suruh yg lain aja, kamu di sini sama aku"ucap Chika lagi

Nino hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah kemudian mulai berjalan ke arah pintu untuk meminta di bawakan air.

"Jadi kamu kenapa kok Dateng ke sini nangis-nangis gitu hmm?"tanya Nino saat ia sudah mendudukan tubuh nya di sebelah Chika.

"Papa nyuruh aku pulang"ucap Chika pelan

"Papa nyuruh kamu pulang? Ya tinggal pulang aja kenapa emang nya? Kamu lagi ada masalah sama papa sampe nggk berani pulang? Tenang aja papa bukan orang yg suka marah-marah kok, dia pasti bakal selesain masalah nya dengan baik-baik, atau kalo nggk nanti biar aku yg ngomong sama papa"ucap Nino panjang lebar dan itu membuat Chika jengah.

Entah kenapa Nino ini terkadang sangat cerewet dan membuat Chika kesal, apa lagi Nino ini sebelas dua belas sama Chika.

"Iiih bukan itu"kesal Chika

"Ya trus apa?"tanya Nino bingung sambil terus menatap ke arah Chika dengan raut wajah bingung.

"Papa suruh aku pulang"ucap Chika

"Hmm trus?"tanya Nino

"Ke Indonesia"lanjut Chika yg sukses membuat Nino terdiam

Entah kenapa ada rasa tak rela yg hinggap di dalam dada Nino, bukan karna Chika yg akan kembali, tapi takut akan Chika yg akan kembali tersakiti.

Mati Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang