Happy reading...
Jangan lupa vote dan komen
Sorry for typo.
.
.
Bian demam malam harinya, ia terus menangis bahkan setelah di belikan es krim oleh Kevin, kini anaknya telah berhenti menangis tapi tidak mau makan malam, membuat Mahendra dan dua putra lainnya merasa frustasi sekaligus gemas, awalnya Bian telah berhenti menangis setelah di tenangkan Mahendra namun anaknya kembali menangis saat sehabis mandi terpleset di depan kamar mandi, pssstt sebenarnya Bian malu makanya ia menangis agar tak terlalu malu tapi ia malah kebablasan, mungkin karena Bian selama ini selalu menyimpan kesedihannya di hadapan keluarganya jadi sekali tumpah malah kebablasan.
"Adek makan ya, mau lauk apa? Ga papa makannya di depan tv tapi makan ya." Bujuk Kenan dengan lembut mengusap surai adiknya yang kini fokus menonton serial India, terlihat sangat menggemaskan dengan bye bye fever di dahinya.
"Eumm mau, tapi mau nasi goreng." Sahut Bian tanpa menoleh pada Kenan.
"Ya udah bentar mas bikinin ya." Kenan tersenyum saat Bian menganggukkan kepalanya.
Mahendra dan Kevin menatap Kenan heran, dalam sekejap Kenan bisa membujuk Bian untuk makan sedangkan mereka susah payah membujuk sampai Mahendra menyogoknya dengan blackcard tapi Bian tetap menolak untuk makan, sedangkan Kenan hanya dengan mengatakan boleh makan di depan tv langsung membuat Bian menyetujui tawarannya.
"Kamu pas pakai guna-guna kan buat bujuk adek makan." Tuding Kevin yang kini membantu Kenan menyiapkan bahan nasi goreng.
"Hey aku sedang mencoba dekat dengannya, dan aku satu level di atasmu kak hahhaha." Kenan tertawa melihat raut wajah masam kakaknya.
Setelah drama makan malam kini Bian tidur di kamar Kevin atas bujukan Kevin dengan begini Kevin di level yang sama dengan Kenan dalam misi mendapatkan hati adek.
"Kak?" Panggil Bian lirih membuat Kevin menaruh perhatian padanya.
"Kalau kita mati nanti terus reinkarnasi kakak ingin jadi apa?" Tanya Bian serius.
"Hmmm... Jadi manusia lagi lah, kalau adek?"
"Adek kan alergi udang, jadi nanti mau reinkarnasi jadi udang aja, kalo adek udah meninggal nanti kakak jangan makan udang ya siapa tau itu adek, tragis banget mati di makan kakak....." Bian terus berceloteh sembari menggerakkan tangannya seperti bayi yang sedang bercerita, Kevin merasa hangat dengan suasana seperti ini.
***
Dua minggu setelah kepergian bi Ratih dari keluarga Mahendra membuat Bian semakin lengket dengan keluarganya, dan minggu depan sudah memasuki masa libur akhir semester pertama, Kevin yang berada di tingkatan terakhir tentu memiliki banyak tugas, sedangkan kedua adiknya tengah berleha-leha menikmati acara classmeeting di sekolah.Bian bangun sedikit siang hari ini, karena semalam bergadang main game online dengan Kaivan, Bian memasukkan baju kaos dan celana pendek serta hoodie kedalam tasnya, untuk apa? Entahlah Bian hanya ingin, tak lupa memasukkan dompet, charger dan ponselnya ke dalam tas, dan juga satu buku dengan satu bolpoin, tak ada pelajaran jadi ia hanya perlu membawa satu buku tulis kosong.
"Selamat pagi semuaaa!!" Teriak Bian yang memasuki ruang makan.
"Selamat pagi adekk!!" Jawab mereka kompak, setelahnya hanya ada keheningan saat mereka mulai kompak menyantap makan pagi.
Selesai sarapan Bian berangkat hanya dengan Kenan karena Kevin akan menjemput teman sekelasnya untuk mengerjakan tugas bersama.
Bian berjalan sendirian di koridor sekolah karena Kaivan demam, ia izin tak masuk sekolah hari ini, rasanya sepi bagi Bian yang terbiasa mendengarkan Kaivan berceloteh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalingga Biantara [END]
Teen Fiction"Kalingga butuh pelukan ayah." #1Junkyu [21-01-24] #1 Kaivan [01-02-24] #2 Junkyu [18-03-24] #2 treasure [21-03-24] #3 Junkyu [25-03-24] Start -> 10-01-24 End -> 23-04-24