Chapter XLII : Aku Yang Egois

81 10 0
                                    

"Kita bakal bikin kenangan yang banyak banget, tapi lo gak boleh pergi. Lo harus ada bersama kami,"

'Viola'

🥀

14 Maret 2024

Akhir-akhir ini Adya cukup sering berkumpul bersama nggota Black Diamond, dia banyak belajar bersama mereka.

Seperti sekarang, mereka tengah belajar sambil video call karena Adya memilih untuk ngadem di kamar dinginnya dari pada pergi ke markas mereka.

Dirga yang memang paling pintar di antara mereka dengan senang hati mengajari Adya.

"Terus kalau lo mau cari nilai yang lain lo cuman perlu pakai subtitusi aja lagi," ujar Dirga menjelaskan.

"Sekarang coba kerjain nomor 5 tuh. "

Semua anggota Black Diamond yang sejak tadi ikut belajar mangut-mangut dan mulai mengerjakan contoh soal, tentu Adya juga melakukan hal yang sama.

"Gue dapet a nya, tapi ini gimana subtitusinya?" Tanya Kenan dengan wajah yang menyedihkan.

Sebenarnya tadi dia menolak di ajak belajar bersama, tapi Rei malah menyeretnya dan memberikan buku tulisnya yang sengaja dia tinggal di markas.

"Coba lo masukin dulu itu yang di soal," titahnya pada Kenan.

"Ad," panggil Dirga membuat Adya langsung mengangkat wajahnya. "Kayanya udah dulu, muka lo udah pucat," sambungnya.

Adya mengerjap mendengar ucapan Dirga, dia menatap pada arah cermin yang memperlihatkan wajahnya.

Benar kata Dirga, wajahnya cukup pucat, matanya juga sayu, benar-benar terlihat seperti hantu.

Disaat video call masih tersambung, terdengar dering ponsel dari handphone Adya. Wajar saja jika Adya memiliki dua handphone, anak orang kaya.

Dengan segera dia menatap layar ponselnya yang menyala, matanya seketika terbeliak kaget. Itu pesan SOS dari Viola.

Lokasi Viola terlihat di layar ponsel, dia dengan cepat berdiri dengan raut wajah penuh khawatir.

"Kenapa?" Tanya Azka yang menyadari raut wajah Adya.

"Gue harus pergi sekarang, gue bakal shareloc ke kalian buat jaga-jaga." Ucap Adya.

Dia tidak akan ambil risiko dengan langsung pergi ke tempat Viola tanpa persiapan apapun, setelah lokasi Viola terkirim, dia langsung pergi ke tempat menggunakan motor miliknya.

"ANJING!" Umpat seorang pria yang mencekal pergelangan tangan Viola dengan erat.

Dia menatap tajam pada Adya. "Bocah sialan," umpatnya lagi saat tau bahwa Adya yang telah melempar helm tepat mengenai kepalanya.

Dengan cepat Adya melayangkan kepalan tangannya pada pipi laki-laki yang sepertinya seusia Leon.

Tak ingin kehilangan kesempatan, dia menarik Viola dan menyuruh sahabatnya untuk berdiri di belakangnya.

Andai Viola bisa menaiki motor gede, Adya akan menyuruh perempuan itu untuk pergi secepatnya.

"Lo gapapa?" Tanya Adya tanpa menatap Viola.

Di celah isak tangisannya Viola menjawab, "gak apa-apa."

"Lo tunggu di tempat aman, biar gue urus mereka," ucap Adya sambil memasang kuda-kuda yang kuat.

Di hadapannya terdapat tiga orang pria dengan usia kisaran 25-30 tahun. Dia menatap mereka tajam.

Who is she? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang