Jangan lupa vote sama komen 🫂
"Bukan, bukan salah cinta yang hadir. Tapi, salah kamu karena mencintai orang yang salah."
🥀
23 Januari 2024
Adya menatap tajam Xavier. "Diem," desis Adya, seluruh wajah bahkan sampai telinganya sudah memerah karena laki-laki itu.
Xavier terkekeh melihat Adya yang seperti ini, dia mendekati telinga Adya lalu berbisik, "Untung gue ada tadi malam, jadi bisa nganterin pulang."
ADYA MENYERAH!
Dengan cepat Adya berbalik, dia menatap penuh permusuhan pada Xavier dan dalam hitungan detik gadis itu sudah berdiri dan mendorong Xavier agar keluar dari rooftop.
"SANA, ANJING!"
Bukannya berhenti mengejek Adya, dia malah tertawa semakin senang, dia juga maju sesuai dengan keinginan Adya mengusirnya.
Namun, ejekannya sama sekali tidak berhenti. "Dan..... kalau gue yang lebih dulu ketemu sama lo-" Xavier menggantungkan ucapannya tapi Adya tetap mendorong Xavier ke pintu rooftop dan menutup pintu dengan kasar.
Dan... kalau gue yang lebih dulu ketemu sama lo-
Dan... kalau gue yang lebih dulu ketemu sama lo-
Dan... kalau gue yang lebih dulu ketemu sama lo-
Mata Adya terbelalak ketika samar-samar ingatannya kembali ke kejadian dua malam lalu.
💭
Xavier kesal karena sejak tadi Adya tidak bisa diam dibelakangnya padahal posisi mereka berdua masih di atas motor.
Padahal tadi gadis itu sudah tertidur tenang, tapi sialnya ketika dia bangun rupanya efek alkohol yang Adya minum belum berakhir.
Ketika Xavier mengajaknya naik motor dia sangat senang dan bergerak-gerak ketika telah diboncengan Xavier.
"LO ITU GANTENG, XAV." Adya berteriak membuat telinga Xavier terasa berdengung.
"Tapi Arvian lebih ganteng," timpal Adya dengan kekehan dibelakangnya, dia menepuk-nepuk punggung Xavier.
"ADYA DIAM!" Teriak Xavier pada Adya membuatnya seketika diam.
"Tapi..... kalau gue ketemu sama lo lebih dulu mungkin gue bakal jatuh cinta sama lo, lo itu perhatian, ganteng." Ucap Adya tanpa kesadaran sedikitpun.
Ada sedikit rasa kaget tapi dia juga merasa kupu-kupu beterbangan di perutnya membuat bibirnya seolah tak bisa ditahan agar tidak tersenyum.
Tidak lama semuanya terasa sangat sepi membuat Xavier bingung tapi dia kaget karena tubuh Adya hampir saja jatuh jika dia tidak sigap menahan tubuh Adya agar tidak jatuh.
💭
Ingatan demi ingatan mulai memenuhi otak Adya, dia bahkan seketika lupa cara untuk bernafas, otaknya nge blank, dia tidak bisa berfikir, matanya menatap horor pada daun pintu yang tertutup dihadapannya.
Tapi..... kalau gue ketemu sama lo lebih dulu mungkin gue bakal jatuh cinta sama lo, lo itu perhatian, ganteng.
Tapi..... kalau gue ketemu sama lo lebih dulu mungkin gue bakal jatuh cinta sama lo, lo itu perhatian, ganteng.
Tapi..... kalau gue ketemu sama lo lebih dulu mungkin gue bakal jatuh cinta sama lo, lo itu perhatian, ganteng.
"Sial," umpat Adya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is she? [TAMAT]
Novela JuvenilXavier tidak menyangka jika pilihannya untuk pindah sekolah menjadi awal cerita baru dikehidupannya. Kisah persahabatan, cinta dan keluarga menjadi satu. "Dia seperti manik matanya, semakin dalam kamu menyelami kisahnya semakin kamu tahu betapa gel...