Chapter XXIV : Secercah Cahaya

117 11 15
                                    

Jangan lupa vote sama komen🫂




🥀🥀🥀
🥀🥀
🥀

"Kamu harus selalu percaya, jika Tuhan akan memberikan hal baru yang sepadan dengan kehilanganmu."

🥀

1 Februari 2024
23.55 AM

Semenjak dirinya memilih menerima permintaan orang tuanya untuk pindah.

Waktu untuk ia ikut berkumpul dengan anggota inti Black Diamond Gang lainnya semakin berkurang.

Hari ini seperti janji mereka, mereka akan melakukan balapan melawan musuh mereka, Geng The Vanity yang dipimpin oleh Hiro.

Tapi rupanya bukan hanya Geng The Vanity yang menjadi musuh mereka, di garis start sudah ada dua perempuan yang mereka tidak tahu siapa.

Jadi sekarang terdapat 4 orang yang akan mengikuti balapan tersebut.

Suara derung motor yang bersahutan membuat semangat para penonton semakin membara.

Mereka berteriak dengan kenang untuk menyemangati para pembalap.

Seseorang perempuan dengan pakaian ketat maju berdiri di depan para pembalap, Ia mengangkat sebuah kain membuat para penonton mulai menghitung mundur.

TIGA....

DUA....

SATU!

Perempuan itu melempar kain tersebut sampai kain itu jatuh mengenai tanah lalu para pembalap dengan segera melajukan motor masing-masing dengan kecepatan di atas rata-rata.

Mereka saling menyalip satu sama lain, mencari kesempatan untuk berada di posisi terdepan.

Namun masih belum ada yang berhasil menempati posisi pertama dalam waktu lama, sampai garis finish akhirnya terlihat di depan mata mereka masing-masing.

"WOW!"

"SEORANG XAVIER KAL-"

BRAK!

Anggota Black Diamond seketika terlonjak kaget, mereka yang ada di sekitar samping jalan segera berlari ke arah pembalap yang tidak mereka kenal jatuh sebelum mencapai garis finish.

Semua orang bersorak saat Xavier berhasil melewati gadis yang seharusnya menang.

Tapi memang bukan rejeki gadis itu mungkin, jadi gadis itu jatuh sebelum berhasil melewati garis finish, sungguh malang.

Xavier melepaskan helm full facenya lalu ikut mendekati gadis yang menjadi rivalnya.

"Lo?!" Kaget Kenan ketika helm full face yang dikenakan gadis itu telah lepas.

"Berisik," ketus Adya membuat Kenan meringis, bagaimana bisa gadis itu masih bisa bersikap sinis padahal dia dalam kondisi terluka.

"Lo gak papa?"

"Gue rasa mata lo masih guna." kembali, gadis itu menjawab dengan ketusnya.

Azka menghela nafas panjang mendengar jawaban-jawaban Adya yang terkesan sinis dan sarkas.

Mereka lantas membantu Adya bangun tapi karena masih agak pusing ia tidak bisa menahan bobot badannya.

"Adya..." panggil Xavier dengan menahan tubuh sahabatnya itu.

Adya menatap Xavier yang bantu menahan tubuhnya lalu ia mencoba kembali menopang tubuh sendiri.

Lelaki itu membantu Adya untuk pergi ke mobil yang memang dibawa oleh Kenan dan Avan, alasan mereka sih takut masuk angin kalau pake motor.

Who is she? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang