=================================
Raid kali ini sangat mudah dan lebih cepat selesai. Itu karena Jin-woo memanggil pasukan bayangannya untuk menghabisi para monster yang menggila. Jinho yang baru pertama kali melihat pemandangan yang seperti ini didepan matanya, sangat terkejut dan ketakutan.
"Ka-kak.... A-APAAN ITU SEMUA?!"
"Ini adalah skill ku" kata Jin-woo.
"KAKAK BISA MEMANGGIL MEREKA DENGAN SKILL?!" teriak Jinho kembali.
"Penjelasannya rumit... Pokoknya aku jadi nyaman, mereka bisa berburu sendiri. Mereka juga bisa mengerjakan segala urusan" kata Jin-woo sedikit menjelaskan.
"Keren kan, Jinho?" tanya (Name) senang. Dirinya entah kenapa selalu senang melihat pasukan bayangan Jin-woo, karena emang selucu itu mereka.
"I-iya, sangat keren... Tapi Kak, paling tidak... Bisakah saya saja yang mengambil kristal sihirnya?" Jinho terlihat lesu.
"Kenapa?"
"Saya kesal karena rasanya posisi saya diambil..." kata Jinho sedih.
"Ahahaha, astaga lucunya~ kalau begitu ambillah kristal sihir bersama mereka" kata (Name) yang menunjuk beberapa prajurit bayangan yang sedang mengambil kristal sihir. Setelah itu Jinho mengambil kristal sihir yang diberikan prajurit bayangan dengan tangisan imajiner.
"Besok raid terakhir dengan Jinho..."
"Kamu benar, ayo besok kita makan-makan untuk merayakan nya! Bagaimana?" tanya (Name) semangat.
Jin-woo terkekeh melihat (Name) begitu semangat dengan makanan, lalu tersenyum lembut. "Iya, besok kita akan merayakan nya"
"YEAYY!!! JIN-WOO TERBAIK~" Tanpa sadar, (Name) langsung memeluk Jin-woo dengan perasaan senang. Tentunya itu membuat Jin-woo sedikit terkejut dan wajahnya sedikit memerah. (Name) yang menyadari tindakan nya, langsung melepas pelukan nya. "Ma-maaf, Jin-woo hehehe...."
Jin-woo kembali menarik (Name) kedalam pelukannya, membuat (Name) sedikit terkejut dan menjerit salting di batinnya. Kedua wajah pasangan ini sama-sama memerah seperti tomat, suara detakan jantung yang bisa mereka rasakan dan dengarkan membuat suasana sedikit romantis.
"Aku suka dipeluk oleh mu... Pelukanmu hangat, aku menyukainya..." kata Jin-woo malu.
Perkataan Jin-woo membuat (Name) ingin berteriak, tapi dia harus urungkan dan tetap menjaga image didepan si doi. (Name) sedikit mendorong Jin-woo agar pelukan terlepas dan diri nya menoleh kesamping karena malu. "A-ada Jinho disini... Nanti dia lihat..."
"Kalau begitu di tempat yang tidak ada orangnya boleh?" goda Jin-woo.
"Kamu?! Apa-apaan sih?!" (Name) sontak terkejut dengan perkataan Jin-woo dan memukul pelan dada bidang laki-laki yang ada didepan nya. Namun Jin-woo berhasil menahan dengan kedua tangan nya dan membawa perempuan nya jadi lebih dekat dengan nya, kedua wajah mereka sangat berdekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐚𝐥𝐚𝐦𝐢𝐭𝐲 | 𝐒𝐨𝐥𝐨 𝐋𝐞𝐩𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 |
Fanfiction-𝗞𝗔𝗟𝗔𝗨𝗣𝗨𝗡 𝗔𝗞𝗨 𝗞𝗘𝗠𝗕𝗔𝗟𝗜 𝗟𝗔𝗚𝗜 𝗦𝗘𝗧𝗘𝗟𝗔𝗛 𝗜𝗡𝗜 𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜, 𝗔𝗞𝗨 𝗚𝗔𝗞 𝗜𝗞𝗛𝗟𝗔𝗦 𝗬𝗔! (Name) yang tidak menyangka pulangnya dari perpustakaan membuat kehidupannya berubah sangat drastis. Apakah (Name) mampu bertaha...