003

448 48 15
                                    

Noeul tengah sibuk berada di depan kompornya dengan bersenandung kecil, pagi ini pemuda cantik tersebut sudah menyiapkan bubur yang akan dia bawa ke rumah sakit untuk sang suami.

Senyumnya tak luntur menghiasi wajahnya saat perjalanan menuju kamar rumah sakit tempat suaminya dirawat.

Tetapi ketika dirinya membuka pintu kamar rawat, seorang pemuda tinggi jangkung berwajah manis sedang duduk di samping ranjang suaminya.

" Kau lama sekali sayang.. Katamu akan kesini pagi-pagi sekali, tapi kenapa baru sampai?" Boss yang melihat istrinya baru saja tiba, tersenyum dan meminta sang istri agar segera mendekat

" Ohoo.. Siapa si cantik ini?" tanya pemuda manis jangkung itu melihat kedatangan Noeul

" Ah.. Aku Noeul," sambut Noeul saat sebuah tangan terulur di depannya

" Aku Win. Win Metawin, rekan satu angkatan laksamana." jawab pemuda manis tersebut.

" Sudah, kalian jangan terlalu lama berjabat tangan." Boss segera menginterupsi kegiatan kedua orang yang dengan berani berkenalan di depan matanya

" Hahaha.. Apa ini benar laksamana Boss Chaikamon yang terkenal dingin itu?" cibir pemuda manis bernama Win tersebut melihat wajah rekannya yang terlihat seperti seseorang tengah cemburu

Noeul yang melihat kedekatan suami juga rekannya di depan matanya, seketika tersadar dengan sebuah gosip di masa lalu. Dimana Boss Chaikamon yang terkenal dingin dan antipati pada siapapun itu, terlihat dekat dengan rekannya yang bernama Win. Putra bungsu keluarga Mettawin, meskipun terlahir dengan gender royal omega. Tetapi pemuda manis tersebut mampu berada di divisi kemiliteran karena kepandaiannya.

Sesaat Noeul merasa cemburu dengan keyataan tersebut, ingatannya kembali melayang ke satu bulan yang lalu. Dimana suaminya terakhir kali menghubunginya.

" Aku akan kembali bulan depan, ada sesuatu yang akan kita lakukan. Jadi persiapkan dirimu."

Noeul yakin pasti inilah maksud sang suami. Mungkin suaminya memang memiliki hubungan dengan rekan kerjanya tersebut, dan kepulangan Chaikamon mungkin saja untuk mengurus perceraian mereka.

Untungnya Noeul sudah lebih dulu mengajukan perceraiannya, dengan begitu dirinya tak akan terlalu terluka ketika orang-orang pada akhirnya tahu bahwa hubungan pernikahannya dengan laksamana muda itu berakhir.

" Aku membuat bubur untukmu. Ah, Apa kau mau Win?" tawar Noeul dan mulai menyiapkan wadah untuk bubur yang dia bawa

" Eummhh.. Aku sebenarnya juga ingin Eul, tapi aku ada pekerjaan penting hari ini. Tak seperti suamimu yang mendapatkan cuti." Win tersenyum menyindir Boss yang terlihat tak terpengaruh ucapan rekannya tersebut, pria tampan itu justru sibuk memperhatikan istrinya yang sedang menyiapkan makan untuknya

" Oh.. Kalau begitu lain kali datanglah kerumah." undang Noeul sebagai bentuk kesopanan pada rekan suaminya

" Tentu, aku akan datang kerumah kalian nanti. Kalau begitu aku pergi dulu.." Win keluar meninggalkan Noeul juga Boss

Noeul menyodorkan semangkuk bubur yang dia buat tadi. Dan sedikit mencobanya apakah sudah hangat atau belum sebelum dia berikan untuk sang suami.

" Ini phi makanlah.."

Boss merasa tak senang dengan ide makan sendiri.

" Tanganku masih lemas sayang.. Bisa suapi aku?" Boss menunjukkan tangannya pada sang istri, dan Noeul yang melihat wajah tak berdaya suaminya pun menjadi tak tega

" Baiklah, Aku akan suapi.."

Noeul dengan telaten menyuapi suap demi suap bubur di mangkok hingga habis. Boss tak bisa mengalihkan pandangannya dari pemuda cantik yang menyandang status sebagai miliknya. Hingga sebuah pertanyaan yang mulai muncul berseliweran di kepalanya, Boss tanyakan pada Noeul.

NOTICE ME!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang