015

321 35 10
                                    

Fort memasang wajah tak bersahabat selama dua hari ini, semua karyawan di kantornya bahkan tak berani untuk sekedar menyapa atasan mereka yang biasanya bersikap ramah tersebut.

Senyum lebar yang biasanya menghiasi ketampanan pemilik perusahaan kini seolah lenyap hilang tertelan kemarahan.

" Bagaimana sebenarnya kerja kalian hah?! Ulangi lagi!" bentak Fort ketika rapat bulanan diadakan

Semua hanya menunduk dalam diam.

" Panggil manajer Peat, Minta keruangan saya sekarang!" titah Fort sembari meninggalkan ruang rapat

Fort masih menunggu kedatangan Peat dalam suasana hati yang buruk. Ini sudah dua hari Peat menghindarinya, pemuda manis itu tetap melakukan tugasnya seperti yang tertulis di dalam kontrak.

Hanya saja Fort tak lagi bisa menempatkan Peat di sisinya seperti yang selama ini dia lakukan. Pemuda manis itu akan bergegas pergi setelah melakukan tugasnya, seolah itu bukan apa-apa.

Alpha muda itu mulai kehilangan kesabarannya. Dirinya ingin Peat kembali seperti beberapa tahun belakangan.

tok tok tok

Pemuda manis yang ditunggupun akhirnya datang dengan wajah datarnya. Senyum manis itu kini sudah tak lagi menghiasi wajahnya ketika bertemu dengan Fort.

" Tuan memanggil saya?" tanya Peat basa-basi, jauh di lubuk hatinya pemuda itu tentu tahu untuk alasan apa atasannya itu memanggilnya

" Mau sampai kapan kau seperti itu?" balik tanya Fort dengan nada berat menahan emosinya

" Maksud Tuan apa?" Peat masih berdiri, menantang tatapan tajam Fort

" Tak bisakah kita berdamai Phi?" suara Fort melunak

" Damai? Setelah apa yang kau lakukan padaku juga keluargaku?" Peat masih mencoba setenang mungkin, tak terpancing untuk berteriak pada pria di depannya

" Phi..."

" Ingat, Kita hanya terikat kontrak. Tak lebih dari itu." Peat membungkuk sedikit lalu berbalik untuk pergi

" Kau tak bisa meninggalkanku! Sudah kubilang tak bisa, Apa kau tak dengar hah?!" Fort berlari, mencekal pergelangan tangan Peat

" Kalau kau memang ingin bekerja, lakukan tugasmu!" Fort menarik tubuh Peat, membawanya ke sofa yang berada di dalam ruang kantornya

Peat hanya diam, dirinya tahu hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh Fort pada tubuhnya.

Alpha muda itu secara tergesa melepas celana panjang yang masih terpasang rapi di tubuh pemiliknya, melihat omega itu hanya diam membuatnya kesal juga marah.

Fort rasanya ingin menghancurkan pertahanan sosok yang sudah berada dalam genggamannya, namun tidak dengan hatinya.

Bibir juga tangan alpha muda itu tetap melakukan tugasnya, membuka sebagian pakaian yang melekat di tubuh omega manis tersebut. Menggigit gemas permukaan kulit yang begitu halus tanpa noda.

Tak ingin membuang waktu lama, Fort melepas celananya dan mulai membawa miliknya tepat ketempat yang membuatnya menggila di balik tubuh omega di bawahnya.

Peat memejamkan matanya, sudah bukan kali pertama hal seperti ini mereka lakukan. Hanya saja setelah mengetahui kenyataan yang menghancurkan segalanya, dirinya sebisa mungkin memberi jarak.

Desahan yang biasanya terdengar indah juga merdu kini tak lagi menghiasi kegiatan percintaan panas diantara keduanya. Peat menggigit kuat bibirnya agar tak mengeluarkan desahan, membuat Fort bergerak secara brutal memancing teriakan dari tubuh dalam kendalinya.

NOTICE ME!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang