Senyum cantik masih terus menghiasi wajah royal omega di kediaman Laksamana Boss Chaikamon.
Sudah beberapa waktu berlalu dan kini hubungan pernikahannya sama seperti pasangan suami istri pada umumnya. Noeul tak pernah membayangkan bahwa keberuntungan seperti ini juga masih dia rasakan.
Sebuah tangan kekar tiba-tiba saja melingkar dari belakang tubuh Noeul yang masih berdiri mengaduk sup di depan kompor.
" Kau cantik menggunakan celemek baby.." bisik sensual Boss menggoda istrinya
" Phi.. Jangan seperti ini," Noeul berusaha menolak sentuhan sang suami
" Kenapa? Aku sudah sangat lapar," Boss mencium tengkuk istrinya, namun disana tak tertinggal jejak apapun. Pria tampan itu dengan yakin bahwa selama tujuh tahun pernikahan, dirinya dengan sang istri tak pernah saling mengikat
" Ah maafkan aku phi.." Noeul dengan cepat mematikan kompor dan bergerak mempersiapkan sarapan untuk suaminya yang mengatakan sudah kelaparan
" Hei.. Aku bukan lapar seperti itu, aku lapar seperti ini." Boss menghentikan gerakan istrinya yang berjalan mondar mandir dari kompor ke meja makan
" Aahh phii.." Noeul terkejut karena tangan suaminya masuk ke dalam baju yang dia kenakan dan meremas dadanya sedikit kuat
" Kau mau kan memberiku makan?" tanya Boss dengan wajah menggoda penuh gairah
Noeul menggigit bibirnya melihat godaan sang suami sepagi ini. Padahal semalam keduanya sudah melakukan hubungan intim hingga Noeul merasa tak sanggup lagi, dan kini suaminya sudah memintanya lagi.
" Tak boleh ya?" wajah Boss kembali memelas dan Noeul tak tega melihat wajah tampan itu teraniaya
Dengan pasrah Noeul mengangguk dan menunduk, dirinya terlalu malu saat ini.
Senyum cerah segera terbit di wajah tampan laksamana muda itu, dengan gerakan pasti sang dominan mengangkat tubuh istrinya dan keduanya kembali berakhir bergulat panas di atas ranjang. Hingga matahari sudah muncul tanpa malu-malu lagi, barulah Boss melepaskan tubuh ramping dalam kungkungannya.
Noeul membuka matanya perlahan, setelah menemani suaminya sarapan pagi di atas ranjang yang bukan benar-benar makan, omega cantik itu kembali tertidur karena lelah dan baru terbangun sekarang.
" Kau sudah bangun? Mau makan?" tanya Boss yang datang dengan membawa nampan berisi makanan yang tadi dibuat Noeul dan sudah dia hangatkan kembali
" Ya Phi.. Aku lapar," cicit Noeul
" Aoo.. Bukankah aku sudah memberimu makan tadi. Kau lapar lagi sekarang?" Boss bertanya dengan nada menggoda istrinya
" Bukan lapar seperti itu," panik Noeul, dirinya sudah tak sanggup jika harus kembali makan dalam artian suaminya
" Hahahaha... Aku hanya bercanda. Makanlah," Boss tertawa melihat kepanikan di wajah istrinya, walaupun dirinya hanya berniat menggoda saja. Tetapi jika istrinya itu mau maka Boss pun tak akan menolak keinginan istrinya itu
Noeul mengulurkan tangannya menyentuh wajah suaminya.
" Phi sangat tampan kalau tertawa."
" Apa di masa lalu aku tak pernah tertawa?"
Pertanyaan dari Boss membuat gerakan tangan Noeul di wajah tampan suaminya terhenti. Menatap lekat manik mata yang kini menatapnya dengan hangat.
" Tentu Phi tertawa, Hanya saja.. Di masa lalu, aku beban bagi Phi. Jadi Phi jarang tertawa bersamaku."
Aku tekanan terbesar dalam hidupmu, bagaimana mungkin kau tertawa bersamaku
Aku hanyalah aib yang harus kau tanggung selama tujuh tahun ini
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTICE ME!!
FanfictionLihat aku!! Aku mencintaimu!! Tak bisakah kau lihat sinar cinta di mataku?? Haruskah aku menghilangkan rasa cintaku??