019

523 55 29
                                    

Langkah kaki seorang pasukan kemiliteran khusus nampak berjalan tergesa. Fakta yang baru saja dia terima setelah diselidiki lebih dalam, membuatnya marah.

Apa yang selama ini telah dia lakukan ternyata merupakan sebuah kesalahan dan dosa besar. Dan itu semua karena seseorang yang dia kenal betul sebagai bagian dari dirinya.

" Nenek.." panggil Boss dengan nada setenang mungkin

" Ah Boss, Kau datang nak.. Apa kau merindukan nenek? Kudengar pemuda tak tahu diri itu sudah pergi, baguslah.. Sekarang kau tak perlu lagi menyimpan aib di rumahmu." ucap seseorang yang Boss percayai sepenuhnya, namun ternyata karena neneknyalah rasa benci pada sang istri muncul

" Aib? Siapa yang nenek bilang aib?"

" Tentu saja putra keluarga Nuttarat itu. Memang siapa lagi?"

" Kenapa nenek membencinya? Padahal dia tak pernah mengusik nenek."

" Tak pernah kau bilang? Kau tak lihat nenekmu ini sekarang hanya bisa bergantung pada kursi roda, dan itu semua ulah pemuda sombong juga angkuh itu. Ayahmu juga meninggal karenanya."

" Salah. Nenek salah."

" Apa maksudmu Boss?"

" Apa nenek berpikir bisa menyembunyikan semuanya dariku? Aku memang bodoh termakan ucapan nenek begitu saja."

" Boss!"

" Nenek yang sudah membuat ibuku pergi meninggalkanku dari aku kecil, hanya karena ibu bukan berasal dari kalangan yang sama dengan keluarga Sumettikul."

" Lalu sekarang, Nenek juga melakukan hal yang sama. Dan bodohnya aku karena termakan hasutan nenek,"

Fay menatap cucunya dengan tatapan marah juga kecewa. Dirinya tak menyangka Boss berani membuatnya marah hingga seperti ini. Dan itu semua pasti karena ulah Noeul.

" Kalau bukan karena istriku yang tak nenek sukai itu, pasti nenek tak akan ada disini hingga sekarang." teriak Boss, mungkin saat ini dirinya menjadi cucu paling durhaka karena sudah meninggikan suaranya pada sang nenek

" Apa maksudmu?"

" Kalau bukan karena Noeul yang meminta ayahnya untuk mencari dokter terbaik dan mengoperasi nenek secepatnya, mungkin nyawa nenek tak akan selamat. Dan apa yang tadi nenek bilang? Nenek lumpuh karena Noeul?"

" Nenek salah. Itu karena ulah nenek sendiri. Nenek bertengkar dengan ayah dan karena itu ayah menjadi tak fokus hingga kalian berakhir kecelakaan."

" Nenek yang membunuh putra nenek sendiri. Bukan Noeul. Bukan istriku."

Fay meremat pegangan pada kursi rodanya. Ingatannya kembali melayang di malam itu.

Malam dimana dirinya dan sang putra terlibat cekcok panjang.



***


" Mama keterlaluan, Mama yang sudah membuat istriku pergi. Mama juga yang menghasutku dan Boss untuk membenci istriku." Vegas Sumettikul, masih tak percaya kalau dirinya harus berpisah dengan seseorang yang dia cintai hanya karena sang ibu yang tak menyukai istrinya

" Dia tak pantas untukmu. Bukankah aku sudah cukup baik hati membiarkan dia melahirkan garis keturunan Sumettikul.." Fay yang duduk di samping Vegas tak bisa untuk tak ikut marah pada sang putra

" Bisa-bisanya mama mengatakan itu. Mama juga berbohong tentang istriku yang pergi bersama pria lain, nyatanya istriku sakit karena mama membuatnya menjauhi kami. Selama bertahun-tahun aku dan Boss membencinya. Tapi kami salah, yang harusnya kami benci itu mama! Bukan istriku!" Vegas sudah kehilangan kendali, dirinya marah, putus asa, sedih juga sakit. Semua perasaan itu bercampur menjadi satu

NOTICE ME!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang