026

314 45 25
                                    

" Hati-hati Eul, Kau mau kugendong saja?" tawar pemuda tampan dengan tangan membantu seorang royal omega berjalan perlahan menuruni anak tangga di halaman sebuah rumah sakit

" Tidak perlu Phi." jawab royal omega tersebut ringan

Hari ini Noeul sudah diijinkan pulang dari rumah sakit dan rencananya, royal omega tersebut akan mulai beradaptasi di tempat tinggal Joong.

Interaksi manis dari kedua manusia berbeda gender tersebut tak luput dari pengamatan seseorang yang sedang berdiri begitu jauh namun matanya masih bisa menangkap setiap detail dari dua sosok tersebut.

Ada rasa nyeri menggelitik di dalam dadanya.

Rasanya seperti sesuatu yang sudah dia hilangkan ingin memberontak bangkit dan memarahinya. Hanya saja Laksamana muda itu menepis semua perasaan aneh dan tak nyaman tersebut.

Sebagai seorang laksamana, apa yang dia perbuat harus dia pertanggung jawabkan. Dirinya tahu selama ini menyakiti sosok royal omega tersebut, karena itulah Boss memberikan kelonggaran pada Noeul.

Tak memberinya sedikitpun tugas mengatur semua hal yang berurusan dengan masalah rumah tangga seorang laksamana, agar pemuda manis itu tak pusing dan berakhir semakin kurus. Atau hanya akan menjadi biang kesalahan dari neneknya karena tak kompeten mengatur keuangan setelah menikah.

Juga setiap kali Noeul berulang tahun, Boss akan membelikan pemuda itu sebuah mobil dan rumah atas nama Noeul yang tentu saja tak diketahui si pemuda.

Boss menyembunyikannya serapi mungkin agar tak tercium neneknya. Meskipun dirinya terlihat tak peduli, namun Boss juga masih memikirkan istrinya.

Ego yang menahannya untuk bersikap acuh.

Dan sekarang semua sia-sia. Pemuda manis itu sudah menyerah padanya. Mengambil langkah menjauh pergi bersama anak di dalam perutnya.

" Tuan, Kita harus segera kembali." Tonnam menginterupsi kegiatan atasannya yang sibuk membuntuti istrinya dari jauh

Bawahan prua itu tentu tahu bagaimana perjuangan atasannya selama ini mencari keberadaan istrinya. Dan ketika berhasil ditemukan, si istri sudah menggenggam tangan yang lain sebagai pijakan.

Miris memang membayangkan seseorang yang kau sangkal tak kau cintai nyatanya kau cintai, lalu kini dia menyerah terhadapmu. Namun Tonnam juga tak membenarkan tingkah buruk atasannya di masa lalu. Bagaimanapun yang keduanya butuhkan ialah komunikasi.

Juga sebuah kesempatan mungkin.

" Ya. Ayo berangkat."








Noeul menemukan kembali impian yang sudah dia pendam selama ini. Memiliki hubungan yang baik dan harmonis bersama pasangan hidupnya. Dan hal itu kini diwujudkan oleh Joong.

Pemuda tampan juga baik hati yang dia tolong hari itu di dalam sebuah kereta yang terkena serangan.

Tak ada yang menyangka jika feromon milik pemuda alpha itu akan bisa diterima janinnya. Mengingat Joong tak memiliki hubungan dengan janin yang dikandung Noeul.

Dan kini Noeul tahu kalau pria yang sudah dia pilih mendampingi sisa akhir hidupnya ialah seorang ilmuwan jenius yang hanya dia tahu nama belakangnya selama ini. Karena memang ilmuwan jenius itu tak pernah menampakkan batang hidungnya pada publik.

Joong Archen Aydin.


" Eul.. Hari ini aku harus ke distrik utama dalam seminggu kedepan, Apa kau mau ikut?" tanya Joong menawarkan Noeul untuk ikut dengannya karena Joong merasa tak tega meninggalkan Noeul seorang diri di rumahnya, meskipun ada beberapa pelayan yang akan mengawasi Noeul agar pemuda manis itu tak melakukan pekerjaan berat

NOTICE ME!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang