FIVE

403 21 1
                                    

⚠️⚠️Terdapat adegan menjijikan, apabila ikut mual silahkan diskip.

Enjoy~



Pagi hari Ade disambut dengan suara muntahan dari Reiga.

"Kita kerumah sakit ya, saya tidak tega melihat kamu seperti ini" Keluh Ade sambil mengusap punggung Reiga.

"Hukk.. gakk.."

"Tolong sekali saja dengarkan saya, ini demi kebaikan kamu juga. Dan saya tidak butuh penolakan kamu" Ade segera mengganti baju tidurnya dengan baju rumahan. Setelah Reiga menyelesaikan muntahnya Ade segara membopong tubuh itu pergi keluar.

"Heyy, yakk! Gw bisa jalan sendiri anjirr, turunin" Berontak Reiga saat tubuhnya dibopong oleh Ade.

"Diam nanti kamu jatuh"

"Turunin, turunin gw cepett. Yakk! Lo budeg yaa gw bilang turunin" Seperti menuli Ade tetap berjalan cepat menuju basemen apartment nya.

Sampai di basemen, Ade segera menyalakan remote mobil untuk mencari keberadaan mobilnya. Saat mobil itu menyala segera Ade memasukkan Reiga ke dalam, sebelum orangnya berlari keluar.

"Dasar manusia kntl" Umpat Reiga didalam mobil kepada Ade yang masih berada diluar.

"Bawa gw pulang, gw gak butuh kerumah sakit" Seru Reiga sambil menatap Ade sengit.

"Saya tidak butuh penolakan" Ade mulai menjalankan mobilnya keluar area apartment.

"Apasih mau lo?!, gak puas lo selalu culik gw saat gw gak sadar, lo tuh licik banget sumpah. Turunin gw disini atau gw pecahin nih kaca" Entah mendapat dari mana sekarang ditangan Reiga sudah terdapat belati kecil. Seperti nya ia mendapatkan dari saku celana yang Ade pakai.

"Rei taruh belati itu"

"Berhenti gak!"

"Rei tolong taruh, iya, saya akan mengantarkan mu pulang. Jadi tolong taruh belati itu ya" Ade akhirnya mengalah ia memelankan laju mobilnya, berusaha meraih belati yang digenggam erat oleh Reiga.

"Gak bakal, sebelum beneran sampai rumah gw gak bakal taruh ni belati" Sekarang belati itu mengarah ke leher Ade, seperti adegan film seorang korban yang tengah disandera.

"Iya kita pulang sekarang" Ade tidak bisa meluluhkan ego Reiga yang setinggi gedung pencakar langit itu. Demi keselamatan mereka akhirnya ia melajukan mobilnya kerumah Reiga.

Untungnya jarak apartment Ade dan rumah Reiga tidak terlalu jauh, jadi acara sandra menyandra itu cepat usai, suasana mobil sejak tadi isi dengan keheningan walau sesekali Reiga mengeluarkan suara mual.

"Sudah sampai, dan taruh belati itu" Ujar Ade setelah mobilnya sampai didepan gerbang rumah Reiga.

"Gw kasih peringatan terakhir ya buat lo. Jangan pernah usik gw lagi, apalagi sampe culik gw kaya tadi. Inget lo gak ada hubungan apapun sama gw, thanks" Ucap Reiga berapi-api, sambil menunjuk wajah Ade sengit. Setelah berterima kasih, Reiga tak ingin mendengar balasan Ade segara ia keluar dari mobil sambil menancapkan belati itu kearah kursi yang ia duduk tadi.

Reiga menutup pintu mobil itu dengan kencang, sampai membuat Ade sedikit terkejut. Saat melewati bagian depan mobil Reiga mengacungkan kedua jari tengahnya kepada Ade yang masih berada di dalam, sambil mulut nya komat kamit mengumpati Ade.

"Saya kira setelah satu kali dicoblos dia bakal nurut, taunya butuh kerja keras ekstra" Ade menatap punggung Reiga yang berjalan masuk kedalam rumahnya. Lalu ia berjalan pergi untuk kembali ke apartment, untuk pergi bekerja.

ONE STAND NIGHT {mreg}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang