Happy reading ✨
•••
Jeno kembali ke rumah sakit di pagi hari karena ada laporan dari orang suruhannya. Semalam, ada seorang perawat gadungan memasuki ruangan Minjeong. Karena pakaiannya diambil dari salah satu perawat, jadi para bodyguardnya tidak curiga. Dan akhirnya kecolongan.
Untung saja mereka tidak terlambat menyadari bahwa begitu perawat itu keluar, Minjeong mengalami kejang-kejang. Kalau tidak, Jeno akan menyiksa diri sendiri selamanya.
Kini petinggi rumah sakit tengah membungkuk dalam padanya.
"Maafkan atas kelalaian kami. Kami akan pastikan kejadian ini tidak akan terulang lagi."
Hanya anggukan yang ia berikan. Bagaimanapun ia masih kesal.
"Jeno, bagaimana keadaan Minjeong?" Karina datang dengan Heeseung. Nafasnya tersengal karena berlari.
"Sudah baik-baik saja."
"Syukurlah..."
Heeseung mengusap lembut bahu istrinya dan menyuruh untuk duduk. Ia menghadap Jeno.
"Aku sudah menyuruh seseorang untuk menyelidiki hal ini dan kabarnya sudah ada bukti dari CCTV yang terlewat oleh mereka," terangnya.
Jeno tersenyum tulus. "Terima kasih telah membantu."
Heeseung mengangguk.
"Aku akan membersihkan diri dulu, boleh titip Minjeong?"
"Tentu saja."
Setelah mengucapkan terima kasih lagi, Jeno pergi ke kamar mandi. Badannya terasa lengket dan ia butuh air untuk menyegarkan badannya.
Tak lama dari perginya Jeno, Jaemin datang sambil menenteng paper bag. Ketika membuka pintu, gerakannya terhenti begitu menyadari ada dua insan yang sudah lama tidak ditemuinya. Ia terkekeh canggung begitu bertatap mata.
"Apa kabar?"
"Baik, kau kemana saja?" sahut Heeseung.
"Hanya di kantor," ujar Jaemin sembari mengibas tangan. "Ngomong-ngomong Jeno kemana?"
"Sedang mandi, memangnya ada apa?"
"Soal kemarin, ada penyusup yang masuk ke apartemen." Jaemin duduk dihadapan keduanya.
"Penyusup?" lirihan Karina terdengar.
"Ya, mereka suruhan Kim Joeun." Selanjutnya Jaemin menjelaskan siapa sosok Kim Joeun yang berhubungan dengan Kim Yena, hingga berani mengusik orang-orang terdekat Jeno bahkan sampai membuatnya celaka.
Karina dan juga Heeseung mendengarkannya dengan saksama tanpa menyela. Dari awal sampai akhir diam meskipun hati ingin melampiaskan.
"Dimana wanita itu sekarang?" tanya Karina berapi-api. "Aku harus menemuinya! Dia telah membuat banyak orang menderita! Dia harus-"
Heeseung meraih tangan istrinya itu. "Sudah, Karina."
"Gara-gara dia aku susah hamil, Heeseung!!"
Perkataan Karina membuatnya terdiam. Hatinya ikut sakit begitu melihat tatapan mata Karina. Kecewa dan marah menyatu. Dan tak ada yang dapat ia lakukan selain memeluknya untuk menenangkan.
Sementara itu, Jaemin menunduk kaku sambil membereskan berkas yang dibawanya. Suasana ini membuatnya tidak nyaman. Sedikit menyesal karena membicarakan hal ini begitu saja.
•
•
•Tepat di tengah malam, Jeno terbangun karena ponselnya yang terus-menerus bergetar. Saat membukanya, rahang Jeno mengeras. Yuna mengirimkan pesan ancaman. Jika dirinya tetap kukuh menggugat cerai, wanita itu akan lompat dari rooftop rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Usai [Short Story]
Hayran KurguKetidakpercayaan sudah mengusaikan kita JN X MJ *Cerita ini hanya fiktif belaka dan untuk nama tokoh hanya sebagai visualisasi saja...