39

2K 304 35
                                    

Jangan lupa Follow, Like and Komen dan baca sambil dengarin kesayangan daddy ⬆️

.
.
.

Freen sudah datang menjemput Becky di siang hari karena mereka memiliki kelas siang, Freen juga sudah kembali ke rumahnya karena Ibu Nun rindu dengan anaknya.

"Tunggu sebentar, mengapa jaket ku ada di kamu ?", tanya Becky.

"Jaket kamu ? Jangan ngaku-ngaku deh", ucap Freen bingung.

"Apa kamu meminjamnya ? Oh atau kamu mencurinya", tanya Becky.

"Tidak, enak saja kalau menuduh", ucap Freen.

"Lalu kenapa jaket ku ada padamu", ucap Becky.

"Jaket ini milik seseorang yang memberikannya pada ku pada saat hujan turun dan aku berteduh di supermarket, orang yang memberikan ku payung juga jadi jangan mengakui ini jaketmu tidak ada bukti", ucap Freen.

"Aku bukan mengaku-akui tapi memang itu milik ku pasti ada inisial RPA", ucap Becky.

"Apa jangan-jangan kamu yang memberikan jaket dan payung di supermarket ?", tanya Freen.

"Aku tidak ingat, tapi jika kau ingin memilikinya karena wangi parfumku silahkan saja", ucap Becky tersenyum.

"Jangan terlalu pede, jika ini milik mu apa singkatan dari RPA ?", tanya Freen.

"Rebecca Patricia Armstrong", jawab Becky.

"Kenapa aku tidak kepikiran sama sekali, berarti orang baik waktu itu kamu", ucap Freen.

"Entahlah aku tidak ingat, yang ku ingat aku pernah ke supermarket pas hujan", ucap Becky.

"Ya sudah aku kembaliin nih jakrt milikmu", ucap Freen ingin melepas jaket.

"Sudah pakai saja jika kamu suka, agar kamu merasa tetap ada aku disampingmu", ucap Becky.

"Bagaimana aku bisa melupakanmu kalau parfum mu mengisi setiap waktu ku", batin Freen.

"Kamu tidak perlu melupakan ku, karena aku akan tetap ada untuk mu, ayo berangkat", ucap Becky seolah bisa membaca pikiran Freen.

"Ih kamu kok bisa tau apa yang ku ucapkan dalam diam ?", tanya Freen.

"Berarti benar ya, raut wajah mu seperti sudah terbaca", ucap Becky.

"Aku menyukaimu Bec", batin Freen.

"Aku juga menyukaimu, sudahlah ayo berangkat", ucap Becky tersenyum.

"Eh kamu mengatakan apa barusan ?", tanya Freen.

"Sudahlah ayo berangkat yang ku katakan", ucap Becky.

"Sebelum itu", ucap Freen menarik tangan Becky.

"Aku juga menyukaimu Freen Sarocha Chankimha", ucap Becky menatap Freen.

"Sepertinya kepala mu bermasalah Bec, kita check up aja yuk", ucap Freen mengecek suhu dikening, pipi, leher Becky.

"Cukup, Aku tidak sakit Freen", ucap Becky menarik tangan Freen.

"Oichhh", gumam Freen yang hampir terjatuh namun pinggangnya ditahan Becky, jarak diantara mereka pun hanya tersisa beberapa centi.

Mata Freen selalu tertuju pada bibir Becky ketika jarak diantara mereka sangat dekat.

"Bibir ku selalu menarik perhatian mu ya ?", tanya Becky menatap mata Freen yang menatap bibirnya.

"Ah tidak, ayo berangkat", ucap Freen yang mengalihkan pandangannya.

"Ayo", ucap Becky.
.
.

(Kampus)

Cool Girl and Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang