53

1.2K 185 58
                                    

Esok Hari, ketika Becky dan Irin sudah selesai dengan kelas tambahan, mereka duduk bersantai ditaman belakang Fakultas Psikologi.

"Sepertinya aku butuh waktu bersantai", ucap Becky menidurkan tubuh nya dibangku panjang taman.

"Pejamkan saja mata kamu beberapa menit, aku temani kamu Gummy Bear", ucap Irin.

"Oich.. Tissue Rin", ucap Becky.

"Kan udah d bilang jangan terlalu capek", ucap Irin memberikan tissue.

"Aku sudah menyesuaikan diri buat kegiatan lainnya, tapi memang ini penyakit gak bersahabat", ucap Becky.

"Penyakit kamu serius Bec, jangan terlalu dianggap biasa, Leukemia itu kalau parah bisa bahaya Bec", ucap Irin.

"Kalau aku tidak melakukan aktifitas seperti biasa yang ada pada curiga, Rin", ucap Becky.

"Jadi kamu itu sakit kanker darah !", ucap Amanda yang ternyata mendengar percakapan mereka.

"Sejak kapan kamu disitu ?", tanya Becky.

"Kenapa tiba-tiba kamu ada disitu ? Kamu menguping ?", tanya Irin panik.

"Aku tadinya ingin menyendiri disini setelah ikut ekstrakulikuler dan ternyata ada kalian mengobrol", ucap Amanda.

"Jika kamu sudah tau jangan beri tau soal ini kepada siapa pun, Okey ?", tanya Becky.

"Gak, yang lain harus tau ini bukan penyakit biasa kenapa ditutupin ?", tanya Amanda, lalu pergi.

"Hey, Manda tunggu", ucap Becky mengejar Amanda.

"Duh panjang", ucap Irin menyusul.

"Manda tunggu, Manda stop, dengar gak sih !", ucap Becky meraih tangan Amanda.

Becky dan Irin mengejar Amanda dengan seribu langkahnya yang sudah sampai di Fakultas Ilmu Komunikasi, menuju kelas Freen dan teman-temannya.

"Apa lagi Bec ? Seharusnya Freen tau soal ini apalagi Phi Richie !", ucap Amanda.

"Plis, rahasiakan ini seperti aku dan Irin merahasiakannya dengan rapih", ucap Becky menggenggam kedua tangan Amanda.

"Aku bisa aja rahasiain ini, tapi dengan syarat", ucap Amanda.

"Apa ?", tanya Becky.

"Jangan memanfaatkan kondisi bisa gak ?", tanya Irin.

"Ya sudah kalau gak mau", ucap Amanda melepas paksa genggaman Becky.

"Aku bilang kan apa ? Syaratnya apa ?", tanya Becky menarik lengan Amanda.

"Dengan syarat, kamu gak boleh jaga jarak sama aku lagi dan gak boleh melarang aku buat rawat kamu juga seperti Irin", ucap Amanda.

"What ?", ucap Irin.

"Okey deal, jangan pernah bocorin rahasia ini kalau sampai iya kamu orangnya", ucap Becky.

"Baiklah deal", ucap Amanda.

"Hidung kamu berdarah lagi, sini duduk", ucap Amanda menarik Becky duduk dikursi yang tersedia di sepanjang koridor kampus.

"Kamu sih main kejar-kejaran jadi mimisan lagi dia", ucap Irin.

"Pusing lagi kepala ku", ucap Becky.

"Harusnya dikompres pakai es batu", ucap Amanda.

"Ya udah biar aku beli di kantin", ucap Irin.

Amanda membantu menghentikan darah yang keluar dari hidung Becky sambil mengelus kepala Becky yang pusing, Freen yang baru saja selesai kelas bersama Nam, Noey, Heng pun menghampiri Becky.

Cool Girl and Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang