32

2K 278 42
                                    

Akhirnya kegiatan MAPALA selesai, mereka pun sudah sampai dirumah masing-masing untuk beristirahat mengisi energy yang sudah sangat terkuras.

Freen pun ikut pulang menaiki mobil Richie dan di antarkan sampai depan rumahnya.

(Rumah Freen)

"Anak Mama udah pulang", ucap Ibu Nun menyambut didepan pintu rumahnya.

"Hai ma", ucap Freen.

"Tunggu, kamu kenapa nak kepala diperban gitu ? Apa yang terjadi ?", tanya Ibu Nun.

"Hanya tergores batu saat evakuasi", ucap Freen.

"Tante", ucap Richie, Saint, Non yang membungkuk tanda hormat.

"Terima kasih ya sudah mengantarkan Freen, ngomong-ngomong dimana Becca ?", tanya Ibu Nun.

"Aku disini ma", ucap Becky berada di  belakang ketiga lelaki.

"Astagah kamu kenapa ? Kepala dan tangan diperban !!!", tanya Ibu Nun sangat terkejut.

"Tidak apa ma, hanya terkena sedikit musibah", ucap Becky.

"Ayo masuk dulu kita makan, sudah disiapkan makanannya sekalian mau introgasi", ucap Ibu Nun masuk ke dalam.

"Makan gratis", ucap Non.

Mereka pun kini berada diruang makan sudah duduk diposisi masing-masing dan menyantap makanan yang sudah disiapkan, hingga habis.

"Oke sekarang waktunya kalian ceritakan ke mama apa yang terjadi ?", tanya Ibu Nun.

"Saat Freen sedang evakuasi korban gempa masuk ke dalam celah bangunan tiba-tiba ada gempa susulan, gempa tidak kencang tapi mampu membuat bebatuan berjatuhan sampai ada batu besar menimpa safety helmet Freen hingga pecah dan cukup membuat luka dikepala Freen, sampai akhirnya dia tidak sadarkan diri", jelas Becky.

"Iya Freen tidak ingat lagi setelah itu", ucap Freen.

"Lalu ?", tanya Richie ikut mendengarkan kejadian tersebut bersama Saint, Non dan Ibu Nun.

"Lalu aku masuk ke dalam celah bangunan membantu agar Freen dapat diselamatkan secepatnya karena darah dikepala Freen sudah mengalir dan aku berinisiatif untuk memberikan safety helmet ku pada Freen takut lukanya terkena puing-puing reruntuhan malah jadi infeksi, aku menggendong Freen dipunggung ku dan ternyata aku salah memijakan kaki dan terpleset, ketika terpleset aku dengan reflek mencari sebuah tumpuan untuk dipegang agar tidak terjatuh, eh bukannya menjadi tumpuan salah satu besi malah menancap di tangan ku dan aku menahannya sampai Freen diangkat ke atas, setelah Freen diangkat aku tinggal menahan rasa sakit besi yang menancap ditanganku dan gak kerasa juga menyenderkan kepala dibatu malah ke gores ya gitulah tante", ucap Becky menjelaskan dengan detail.

"Ya ampun Becca, Terima Kasih banyak kamu selalu ada untuk menjaga Freen, tapi kenapa nasib kamu malah selalu terluka", ucap Ibu Nun memeluk Becky karena tidak tega.

"Tidak masalah ma, sudah jadi tanggung jawab ku menjaganya karena sudah dapat amanah dari mama", ucap Becky.

"Itu besinya di cabut apa gimana ?", tanya Saint.

"Besinya dipotong biar bisa dibawa, kalau dicabut pasti darahnya mengalir", jawab Becky.

"Di bawa ke posko darurat ?", tanya Non.

"Iya, aku dioperasi dan dibius entah dapat berapa jahitan dan pokoknya aku bangun banyak yang menatapku", jawab Becky.

"Kamu tau tidak tertidur berapa lama ?", tanya Freen.

"Tidak tau", ucap Becky

"Kamu tertidur 24 jam lebih", ucap Freen.

"Oh iya kah ? Padahal aku ngerasa tidur sebentar saja", ucap Becky.

Cool Girl and Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang