***
Tadi pagi Jarvey tidak ikut sarapan bersama-sama, Celine jadi khawatir dengan anak sambung nya itu. Terbukti saat ini Celine tengah melangkahkan kakinya menuju ruangan Jarvey dengan satu paper bag yang berisi kotak makanan dan satu botol air putih.
Jangan khawatir, Celine bisa bersikap se-adil mungkin pada suami dan anak sambung nya itu. Jadi sebelum menghampiri Jarvey, Celine sudah mengantarkan dan menemani suami nya makan siang terlebih dahulu, selain itu Celine juga sudah mendapat izin dari suaminya— hitung-hitung sebagai pendekatan pada Jarvey, agar mau menerima Celine sebagai Ibu tirinya.
“Permisi, saya mau ketemu Jarvey boleh?”tanya Celine pada seseorang yang tengah duduk di kursi kerjanya, yang Celine ketahui sebagai sekretaris Jarvey.
Sekretaris itu lantas mendonggakkan kepalanya dan sedetik kemudian bangkit dari kursi dengan raut wajah terkejut.”Boleh Bu, silahkan masuk.”kata Sekretaris itu ingin menuntun Celine masuk kedalam.
“Santai aja enggak usah kaku sama saya, kamu bisa anggep saya teman kamu.”
Sekretaris itu tersenyum kaku.”Baik, Bu.”ia hanya mengiyakan apa yang Celine katakan padanya karena ia menghormati Celine sebagai istri atasannya.
Merasa tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi Celine kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan Jarvey sendirian tanpa ditemani sekretaris Jarvey, ketika berada didepan ruangan Celine langsung masuk tanpa mengetuk pintu.
Ketika masuk kedalam ruangan kerja milik Jarvey lagi-lagi harum aroma musk dari parfum memenuhi ruangan, diatas kursi kerjanya dapat Celine lihat bahwa Jarvey tengah sibuk— sibuk membaca atau mungkin mengetik dokumen-dokumen pekerjaan.
“Jarvey...”
Tangan Jarvey langsung berhenti mengetik diatas layar laptop ketika lagi dan lagi suara selembut kapas itu memanggil namanya, demi tuhan Jarvey tidak akan pernah menyukai Celine— untuk alasan apapun.”Siapa yang nyuruh lo masuk keruangan gue?”nada suara Jarvey benar-benar sensitif bahkan tatapan matanya pun terlihat tajam.
Celine menunjukkan paper bag yang ia bawa kepada Jarvey dan tak lama setelah itu Celine menaruh paper bag yang ia bawa diatas meja kerja milik Jarvey, mengeluarkan kotak makan dan juga botol air mineral dari dalam sana.
”Saya bawain kamu makanan, tadi pagi kamu enggak sempat sarapan. Saya khawatir sama kamu.”ujar Celine sambil membuka kotak bekal makanan untuk Jarvey.
Jarvey mendorong kotak bekal makanan itu kearah Celine.”Enggak perlu, gue enggak laper.”katanya menolak mentah-mentah pemberian Celine.
“Saya tahu, balik lagi sama apa yang saya bilang tadi saya khawatir sama kamu. Maksudnya sebagai Ibu sambung kamu, saya khawatir kalau misalkan kamu sakit karena telat makan.”
“Udah biasa, gue enggak akan sakit hanya karena terlambat makan.”sekali lagi Jarvey tetap lah Jarvey seorang pria keras kepala yang sulit untuk di tundukkan.
“Iya sekarang kamu enggak sakit, tapi kedepannya kamu enggak bakalam tahu bagaimana. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati.”
Jarvey memutar bola matanya kesal, mendengar betapa cerewetnya Celine sekarang.”Iya gue makan, asalkan lo keluar. Gue beneran enggak nafsu, kalau misalkan lo masih ada disini.”
***
Saat sore hari menjelang malam, Celine mengeluarkan baju dari lemari untuk dipakai suaminya. Setelah semuanya lengkap Celine keluar dari walk in closet berjalan ke arah kasur sambil membawa pakaian itu ditangannya, dan benar saja tak berselang lama suaminya keluar dengan bathrobe yang melekat ditubuhnya.
Kalau Celine deskripsikan bagaiman rupanya suaminya sudah jelas bahwa tampan, bahkan diumurnya yang sudah berkepala lima sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda tua dari wajah pria itu.
“Mas...”Celine tersenyum lembut pada suaminya sambil menyerahkan baju yang ia ambilkan tadi.”Hari ini pekerjaan Mas numpuk lagi?”tanya Celine penuh perhatian.
Pria paruh baya yang berstatus sebagai suami Celine itu menganggukkan kepalanya.”Lumayan, tapi saya malah kepikiran sama kamu pas di kantor tadi. Maksud saya pas kamu keruangan Jarvey, dia enggak ngapa-ngapain kamu kan?”
Celine tersenyum meyakinkan suaminya bahwa semuanya baik-baik saja.”Jarvey enggak ngapa-ngapain kok Mas, bahkan dia makan dari kotak bekal yang aku bawain tadi.”jelas Celine berbohong, padahal yang sesungguhnya terjadi adalah Jarvey bahkan mengusirnya keluar sebelum Celine melihat pria itu makan satu sendok nasi dari bekal yang ia bawa.
“Semoga aja dia bisa nerima kamu sebagai Ibu sambungnya, kalau pun Jarvey belum bisa menerima kehadiran kamu dalam waktu dekat ini, saya harap kamu lebih bersabar lagi.”
***
Jarvey menarik dasi nya dari kerah kemeja miliknya, hari ini benar-benar terasa panas dan lengket dan ditangan satunya lagi ia tengah menenteng paper bag milik Celine yang berisi kotak makanan dan botol minuman. Kebetulan sekali saat Jarvey melewati dapur ia melihat Celine yang tengah sibuk, entah apa yang di lakukan oleh gadis itu.
“Nih, masakan lo gak gue makan, basi.”ujar Jarvey seraga melempar paper bag itu kearah Celine— ah tidak lebih tepatnya sekarang paper bag itu jatuh kelantai sampai terdengar bunyi yang cukup nyaring.
Celine terperanjat kaget ketika mendengar suara Jarvey dan suara paper bag yang berisi kotak makanan dan botol minuman itu jatuh didekat kakinya, buru-buru Celine langsung membalikkan tubuhnya sampai matanya bertatapan dengan mata tajam Jarvey.
“Kenapa bisa basi? Padahal saya masak makanan buat kamu sama Papi kamu sebelum nganterin, apa jangan-jangan makanannya kamu buang?”
“Itu tau, kenapa masih nanya.”balas Jarvey memutar bola matanya, lalu akan kembali melangkahkan kakinya memuju kamar namun Celine kembali mengeluarkan suaranya.
“Dari pertama ketemu sama saya, kayaknya kamu sensi banget sama saya. Salah salah apa sampai sebegitunya kamu benci saya?”
Jarvey memutar balik tubuhnya, menatap Celine dengan tatapan tajamnya lagi ketika gadis itu telah selesai menyelesaikan ucapannya sendiri.”Gue benci lo? Jangan bersamsusi sendiri, deh. Gue cuman enggak suka kehadiran lo dirumah ini, kan gue udah bilang ke lo cerein Papi gue dan dengan itu gue bakalan nurutin semua kemauan lo, termasuk kalau lo pengen gue hormat ke lo.”
[.]
Aku mau bilang kalau part awal alur nya bakalan cepet banget, paling enggak berakhirnya di part tiga. Setelahnya baru benar-benar masuk kealur cerita yang sesungguhnya ♡
Sampai ketemu beberapa hari lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗡𝗲𝗳𝗮𝗿𝗶𝗼𝘂𝘀
Fanfiction[ 𝑹𝒐𝒎𝒂𝒏𝒄𝒆 𝟏𝟖+ ] Jung Jaehyun x Kim Winter *** Awalnya Jarvey mengira Celine adalah sosok gadis polos dan mudah dibuat tunduk, tapi siapa sangka ternyata Celine lebih dari itu. Seorang gadis liar, pembangkang dan memiliki banyak rahasia dihi...