***
Suara tamparan dari tangan Beline langsung mengenai pipi mulus Jarvey, begitu pria itu menciumnya tanpa konteks sama sekali. Walaupun tanpa lumatan, tetap saja menyebalkan bagi Beline.
“Are you crazy?”
Beline berteriak nyaring didepan wajah Jarvey dengan tangan yang mengepal— siap meninju wajah Jarvey,
“Sorry, it's all out of my control.”Jarvey jelas membela diri, sambil melangkah mundur kebelakang.
Beline berdecih. “Orang kayak lo mana mau ngaku!”
“Beneran, gue enggak juga enggak nyangka malah nyium lo. Lagipula tadi cuma kecupan bukan lumatan, dan gue yakin ini bukan ciuman pertama lo.”
Beline diam ia kesal setengah mati pada Jarvey, karena jarak Jarvey yang tidak terlalu jauh dari dirinya seketika membuat tangan Beline terulur kearah Jarvey. Menarik seluruh rambut Jarvey kalau bisa sampai tercabut keakar-akarnya.
“CELINE! WOY ANJING, BODOH KULIT KEPALA GUE SAKIT!”
Beline tertawa penuh kemenangan, rasanya sekarang ia tidak hanya ingin menjambak rambut Jarvey tapi juga ingin mencakar wajah Jarvey.
“Rasain! Siapa suruh asal nyium orang, terus juga bukan masalah ini ciuman pertama gue atau bukan. Tapi masalah etika, etika lo sebagai anak ke Ibu sambungnya.”
***
Sabtu pagi memang menyenangkan, apalagi hari ini hujan turun sangat deras membuat Celine seketika malas beraktifitas. Terutama memasak, daripada repot-repot nemikirkan sarapan apa yang ia masak, lebih baik memasak mie instan dan juga beberapa potong nugget.
Setelahnya Celine membawa nampan berisi mangkuk mie instan, nugget dan air es itu keatas meja makan. Tak lupa juga Celine menyalakan iPad yang memang ia bawa dari kamar tadi untuk menonton, simple saja tontonan Celine tidak jauh-jauh dari film kartun anak-anak.
“Enak banget sarapan mie, mana enggak nawarin gue lagi.”
Celine tahu itu Jarvey, mood nya hari ini sedang bagus jadi ia tidak ingin berdebat dengan Jarvey.
“Lo kok enggak masakin gue sih, Cel?”Jarvey bertanya sekaligus protes, apalagi nampaknya mie instan yang dimakan Celine nampak menggiurkan dimakan saat cuaca sedang dingin-dinginnya seperti sekarang.
Celine tetap diam, tidak memedulikan Jarvey sama sekali. Mata dan tangannya fokus, untuk menonton juga menyendok mie instan yang ada didalam mangkuk, sampai pada akhirnya Celine memekik karena ulah Jarvey.
“JARVEY IH!”
Jarvey tertawa keras, menggambil mangkuk mie instan milik Celine lalu menyuapkan beberapa sendok mie itu kedalam mulutnya.
“Balikin!”
“Enggak mau,”Jarvey mengejek Celine membawa mangkuk mie itu kedalam pelukannya lalu bangkit dari kursi, ingin segera kabur.
“Jarvey balikin sini, saya mau makan.”
Jarvey menjulurkan lidahnya pada Celine. “Bikin aja yang baru sana, mie lo buat gue, yah. Sekali sama nugget nya juga!”
***
Jarvey tahu seharian ini Celine merajuk karena ulah dirinya yang mengambil mie instan dan nugget milik gadis itu, tidak ingin Celine merajuk lagi karena ulahnya, Jarvey tadi keluar sebentar mencari makanan manis kesukaan Celine.
Jarvey tahu kesan dirinya begitu aneh sekarang, yang awalnya Jarvey selalu marah dan memaki Celine justru sekarang seperti lintah. Anggap saja perlakuan Jarvey yang sekarang sebagai permintaan maafnya pada gadis itu, dan juga rasa berterima kasih karena telah membuatkannya cannoli yang mirip seperti buatan Mami.
Jarvey masuk kedalam rumahnya, ia melihat Celine yang tengah duduk disofa ruang tengah, dengan bibir yang mengerucut. Jujur saja dari sudut pandang Jarvey sekarang, Celine terlihat menggemaskan.
“Celine,”
Jarvey memanggil Celine untungnya gadis itu langsung menoleh, namun masih dengan bibir yang mengerucut bahkan sekarang wajahnya nampak sebal ke Jarvey.
“Maafin gue.”
“Kamu? Kamu minta maaf ke aku?”
Celine rasa-rasanya tidak percaya saat Jarvey mengucapkan kata maaf didepan mata kepalanya sendiri.
“Gue minta maaf, nih buat lo.”ujar Jarvey menaruh box kue muffin yang dibelikannya untuk Celine keatas meja.
Sebenarnya yang mengambil alih percakapan antara Jarvey dan Celine bukanlah Celine, karena tadi gadis itu tengah tertidur. Jadi sebelum alter ego yang lain menguasai Celine, lebih baik Acel duluan yang keluar.
“Jadi kamu nyogok aku buat maafin kamu, sorry aja, aku enggak semurah itu.”kata Acel mendorong box muffin tadi mundur.
“Serius gue minta maaf ke lo, gue tau kelakuan gue tadi pagi salah, udah kurang ajar karena ngambil makanan lo seenaknya.”
Acel menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, dengan tangan yang terlipat diatas dada, Acel menghemsukan nafasnya kasar.
“Memang seharusnya minta maaf, kamu itu terlalu banyak salah ke Celine.”Acel berucap dengan nada suara berbisik pada dirinya sendiri.
“Maksud lo apa Cel, bukannya lo Celine?”
Sial, ternyata Jarvey mendengar, untuk sekarang mungkin Acel akan mengelak tapi cepat atau lambat Jarvey pasti akan tahu sisi lain Celine yang ternyata bukan hanya ada dirinya.
“Iya maksud aku memang seharusnya kamu minta maaf, enggak sopan banget langsung ngambil makanan orang begitu padahal orangnya masih sibuk makan.”
“Gue kan udah minta maaf tadi, udah ngakuin kesalahan gue, jadi lo maafin enggak sih?”tukas Jarvey sewot.
“Udah aku maafin, jangan diulangin lagi tapinya.”
Jarvey hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya malas, sedangkan Acel langsung meraih kembali box muffin tadi ternyata isinya bangak sekali. Mungkin ketika karakter Celine kembali, ia akan merasa senang atau malah kewalahan mendapati makanan manis pemberian Jarvey untuknya.
“Cel!”
Acel mengangkat sebelas alisnya bertanda ‘apa’ karena saat ini mulutnya sedang penuh terisi oleh muffin.
“Gue rebahan dipaha lo, ya.”
“Kenapa harus dipahaku, kenapa enggak kekamar aja?”
“Jangan banyak tanya, Cel. Gue lagi capek, gue pengen tidur.”
Benar saja setelahnya Jarvey langsung membaringkan kepalanya diatas paha Acel yang masih memakan muffin, sedangkan Acel sendiri tidak tahu harus bereaksi seperti apa— karena sebenarnya badannya terasa kaku seperti sepotong kayu.
“Jarvey, per favore, non essere così cattivo con Celine, povera lei. È solo una ragazza piena di traumi e ferite passate. Per favore, dai a Celine amore e affetto, come le hai dato prima.”
[.]
Acel nya lagi mode dewasa hari ini, anyway karakter mereka bakalan muncul bergantian, spoiler untuk part depan bakalan ada Belvina.
Kira-kira maksud Acel tadi apa, ya?
Sampai ketemu beberapa hari lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗡𝗲𝗳𝗮𝗿𝗶𝗼𝘂𝘀
Fanfiction[ 𝑹𝒐𝒎𝒂𝒏𝒄𝒆 𝟏𝟖+ ] Jung Jaehyun x Kim Winter *** Awalnya Jarvey mengira Celine adalah sosok gadis polos dan mudah dibuat tunduk, tapi siapa sangka ternyata Celine lebih dari itu. Seorang gadis liar, pembangkang dan memiliki banyak rahasia dihi...