Nefarious | 04

273 31 7
                                    

Baru sadar setelah baca ulang part kemarin kebanyakan ngetik nama Abel daripada Celine, maklum lagi puasa kurang fokus tapi udah aku revisi kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru sadar setelah baca ulang part kemarin kebanyakan ngetik nama Abel daripada Celine, maklum lagi puasa kurang fokus tapi udah aku revisi kok.

***

Jarvey tidak berbohong mengenai letak rumahnya yang berada didaerah strategis, selain itu dari pandangan yang Celine lihat  saat masuk perumahan rumah Jarvey adalah rumah yang paling mewah diantara rumah lainnya. Bahkan Celine merasa bahwa pemandangan diperumahan Jarvey itu benar-benar indah.

Jika didefinisikan dengan kata-kata dan dari sudut pandang Celine, rumah Jarvey itu terlerak dipuncak tertinggi karena perumahan ini berbentuk melingkar dan juga lurus keatas mendekati bukit. Ibaratnya perumahan ini adalah pedesaan yang asri, tapi jauh lebih modern karena rumah-rumah yang dibangun itu kebanyakan rumah-rumah bernuansa mewah dengan pagar gerbang rumah yang menjulang tinggi.

“Celine!”

Celine yang sedari tadi melihat-lihat pemandangan disekitar langsung mengalihkan atensinya begitu mendengar suara Jarvey memanggil namanya. “Apa?”

“Masuk bodoh, lo mau sampai kapan berdiri didepan rumah.”cetus Jarvey dengan nada ketusnya, ia berdiri didepan pintu dengan kedua tangan yang terlipat diatas dada.

“Iya.”

“Gerbangnya jangan lupa ditutup.”ujar Jarvey mengingatkan Celine, lalu masuk lebih dahulu kedalam rumah tanpa mau repot-repot menunggu Celine.

Setelahnya Celine langsung melakukan apa yang disuruh oleh Jarvey dan dengan susah payah Celine mendorong gerbang itu agar tertutup sempurna, lalu setelahnya Celine memasang gembok pada gerbang dan langsung masuk kedalam rumah Jarvey.

***

Celine menggeliatkan tubuhnya merasa terganggu ketika pintu kamarnya diketuk, masih dalam kesadaran yang minim, Celine menyandarkan tubuhnya pada headboard dan melirik jam digital yang berada diatas nakas— setengah tiga dini hari.

“Celine, bangun bodoh!”

Benar ternyata Celine bukan salah dengar, pintu kamarnya diketuk dan dari suara yang terdengar siapa lagi kalau bukan Jarvey.

“Iya, tunggu sebentar.”sahut Celine menyibak selimutnya dan melangkah dengan malas-malasan  untuk membukakan Jarvey pintu kamar.

“Enak banget lo tidur-tiduran, gue panggil-panggil dari tadi enggak nyaut, berasa jadi nyonya Jung, kah?”keluh Jarvey begitu pintu kamar Celine terbuka lebar untuk dirinya.

Mata Celine seketika melebar dengan alis yang terangkat ketika mendengar keluhan Jarvey. “Coba deh kamu inget-inget sekarang jam berapa, baru kamu boleh ngatain saya tidur-tiduran.”agak diluar konteks dari keluhan Jarvey namun Celine tidak peduli.

“Ck, ngapain lo malah nyuruh-nyuruh gue buat liat jam.”ujar Jarvey dengan mata yang melotot marah pada Celine. “Lo enggak lupa kan, kalau tujuan gue ngajak lo kerumah ini karena gue pengen jadiin lo babu. Jadi jangan berlagak kalau lo adalah nyonya Jung apalagi Ibu sambung gue.”

𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗡𝗲𝗳𝗮𝗿𝗶𝗼𝘂𝘀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang