***
Celine kembali masuk kedalam ruang inap milik Jarvey setelah Henderik berpamitan padanya, bertepatan dengan itu saat Celine membuka pintu Jarvey memanggil namanya sehingga Celine langsung menghampiri Jarvey. “Mau makan siang?”
Celine menebak asal sebab Jarvey sama sekali belum makan, bahkan sarapan yang tadi Celine belikan pun sama sekali tidak tersentuh bahkan seujung sendok.
“Gue makan siangnya nanti, soalnya tadi Henderik pesenin kita katering buat makan.”ujar Jarvey. “Gue mau minta tolong lagi ke lo sekarang, mau mandi.”
Celine tidak salah dengar, kan?
“Hah?”
Jarvey berdecak kesal. “Sumpah lo tuh ngeselin gimana gue mau baik ke lo, orang lo nya aja tolol begini.”
“Permintaan kamu aneh soalnya, tadi pipis sekarang mandi ntar apalagi, minta cebokin pup?”Celine berucap dengan bibir manyun sesudahnya.
“Bisa jadi, tapi gue beneran serius mau minta tolong buat mandi karena dari kemarin sore belum mandi, rasanya badan gue udah lengket banget.”ungkap Jarvey mengangat kedua tangannya, bertujuan mencium aroma tubuhnya sendiri.
“Gimana caranya saya mandiin kamu, kalau nganterin ke toilet aja enggak bisa.”
“Gue enggak ada nyuruh lo buat mandiin gue, gue minta tolong lo buat nganterin ke kamar mandi.”
Ah sial, Celine salah paham, sangat memalukan.
“Muka lo kenapa merah, bodoh? Lo pasti mikirin hal mesum, kan?”
Refleks Celine meraba kedua pipinya, selalu begini, jika ia sedang malu ataupun salah tingkah sudah dipastikan pipinya akan bersemu. “Gila aja, jangan asal nuduh.”
“Makanya cari solusi dong, percuma lo jadi babu gue tapi enggak berguna.”
***
Celine muak dengan perilaku Jarvey yang benar-benar tidak berkeperimanusiaan, seharian ini Celine sudah seperti setrikaan yang bolak-balik tanpa henti— karena Jarvey yang memperlakukannya seperti seorang babu sungguhan.
Malam hari saat Jarvey tertidur, Celine akhirnya menghirup nafas lega. Keluar dari ruang inap Jarvey, menuju luar karena ia sedang butuh udara segar, sekarang. Tadi Celine sempat singgah ke kantin sebentar untuk membeli satu kaleng minuman soda, yang berguna menyegarkan tenggorokannya, lalu kembali pergi kearah taman rumah sakit yang tak jauh dari ruang inap Jarvey.
“Mau?”
Celine mengerutkan dahi bingung sambil meneguk minuman bersodanya. “Hah?”
“Aku nawarin kamu cokelat, mau enggak?”
Dia adalah seorang pria yang juga menggunakan pakaian rumah sakit, sama seperti Jarvey. Bedanya pria ini duduk dikursi roda, dengan wajah yang lumayan pucat. “Lo siapa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗡𝗲𝗳𝗮𝗿𝗶𝗼𝘂𝘀
Fanfiction[ 𝑹𝒐𝒎𝒂𝒏𝒄𝒆 𝟏𝟖+ ] Jung Jaehyun x Kim Winter *** Awalnya Jarvey mengira Celine adalah sosok gadis polos dan mudah dibuat tunduk, tapi siapa sangka ternyata Celine lebih dari itu. Seorang gadis liar, pembangkang dan memiliki banyak rahasia dihi...