Saat ini Arsflame telah berada di kota Z yang berada di dekat kota Remusia dengan misi mencari salah satu Divine Item yang dikabarkan berada di kota yang kini dikuasai oleh monster zombie.
Karena suatu alasan, anggota Flamin Rose yang lain tidak ikut dengannya. Bahkan kedua pengawal setianya, juga Scarlet. Dan alasan dari itulah yang kini menggantikan mereka menemani sang pemuda berambut merah.
"A-Aku sangat berterimakasih karena kau ingin membantuku," ucap Ars agak gugup. "Tapi aku merasa jika kau tidak perlu sampai harus ikut denganku, Ratu Nala."
Gadis yang berjalan di sisi Ars adalah Nala. Ratu Mayat juga Kematian yang memiliki kekuatan jauh lebih besar daripada Raja Iblis Vulcan sendiri. Flamin Rose pernah bertemu dengannya dan sempat berkonflik, lalu berakhir dengan kekalahan total, dan akan lebih buruk jika saja Nala tidak berniat membunuh mereka. Sejak saat itu, anggota Flamin Rose melihat Nala seperti Malaikat Kematian.
"Aku sama sekali tidak berniat membantumu, bodoh." Gadis twintail pirang itu menjawab. "Aku kesini atas kehendakku sendiri."
"M-Maaf." Ars berusaha keras untuk tidak membuat Nala memusuhinya.
"Jika ada hal yang sangat berkaitan denganku selain Kematian, maka itu adalah Zombie! Aku memiliki ketertarikan dengan Zombie sampai-sampai aku terlahir kembali menjadi salah satunya! Jadi apa kau mengerti? Aku hidup demi Zombie!"
"B-Baiklah." Ars tidak menduga bahwa Nala memiliki sisi yang cukup unik.
Tidak lama kemudian, Ars dan Nala menjumpai satu zombie yang sendirian di tengah perempatan.
Ars berniat untuk menyerangnya, tapi Nala menghentikannya.
"Aku ingin yang mendapatkan First Blood."
Nala menunjukkan pose seperti orang yang sedang membidik dengan pistol. Hanya saja Nala menggunakan jarinya sebagai ganti pistol.
Dari ujung jarinya, sebuah peluru yang terbuat dari api dan batu terbentuk.
Ujung jari Nala membuat letusan dan peluru magma itu melesat ke arah zombie. Mengenai tepat di tengah kepalanya.
"Headshot!" teriak Nala antusias.
"Wow." Ars cukup kagum dengan itu. "Bagaimana kau melakukannya? Apa itu sihir?"
"Aku bisa memanipulasi berbagai elemen dan menggabungkannya. Hanya sebagian kecil dari kemampuanku." Nala menciptakan berbagai macam elemen yang berbeda di setiap jarinya. Air, Es, Petir, Angin, Api, Tanah, Tumbuhan, Darah, Kegelapan, dan Cahaya.
"I-Itu mengagumkan," ucap Ars. "Aku tidak pernah lihat seseorang membuat tiga elemen yang berbeda."
"Tentu saja! Aku mendapatkan semua itu dengan kerja keras. Hm!" Nala mulai menyombong.
"Oh benar juga," Nala seperti teringat sesuatu. "Kau kesini tadi mencari apa?"
"Divine Item, Topeng Emas milik Dewa Tut."
"Oh. Aku sepertinya bisa mengira bagaimana bentuknya," ucap Nala.
"Maksudmu?"
Nala mengangkat tangannya dan gagak-gagak keluar dari tangannya dan mulai terbang ke berbagai arah. "Itu akan mengurangi waktu pencarian."
"Terimakasih banyak. Maaf membuatmu repot."
"Hm. Bukan masalah besar," ucap Nala yang nampak tersanjung karena ucapan Ars.
"Aku dengar dari Yukihana bahwa kau yang melatihnya selama 3 bulan. Itu cukup membuatku kaget saat mengetahui gadis muda yang tidak pernah memegang pedang dan bertarung sebelumnya bisa menjadi sekuat itu hanya dalam waktu tiga bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlet Rose Demon Princess (END)
FantasyApi yang turun dari langit telah mengakhiri umat manusia. Dan kini dunia manusia dikuasai oleh para Iblis yang datang dari dunia bawah. Tapi seorang pemuda berambut merah tidak akan membiarkannya. Menjadi manusia terakhir yang bertahan, dia berusaha...