13 Raja Iblis

8 6 1
                                    

2 setengah tahun yang lalu, langit memuntahkan lava dan menghanguskan hampir seluruh umat manusia. Sebagai manusia terakhir yang selamat, Arsflame Justice menerima kekuatan api dari Dewa Keadilan, Mars, untuk menentukan sendiri keadilan apa yang akan dia jatuhkan terhadap sang Raja Iblis, juga kepada para iblis yang kini menguasai dunia.

Dan saat ini kedua sosok yang telah ditakdirkan untuk bertarung itu telah bertemu untuk pertama kalinya. Setelah memenangkan turnamen yang diadakan oleh sang Raja Iblis, Ars akhirnya mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan musuh utamanya itu.

Ars hanya ditemani oleh dua pengawal cantiknya, Tsukasa dan Medea. Venarosa Scarlet tidak ikut karena dikhawatirkan akan membuat keadaan menjadi kacau. Mengingat dia adalah reinkarnasi dari Rosalina, gadis yang menolak Vulcan dan menjadi awal dari deklarasi perang sang calon Raja Iblis terhadap para Dewa.

Ars telah berdiri di hadapan sang Raja Iblis. Vulcan dilahirkan dari orang tua raksasa dan manusia. Dia terlahir dengan tubuh seorang raksasa, tapi juga mendapatkan kelainan yang membuatnya dianggap jelek dan hina oleh para manusia dan dewa.

Tapi kecacatan itu tidak terlihat dalam zirah Raja Iblis yang Vulcan dapatkan dari Raja Netherworld, Pluto.

Alih-alih dikelilingi para penjaga, Vulcan dikelilingi oleh para gadis iblis. 1000 Berkah Ilahi membuatnya tidak lagi melihat apapun sebagai ancaman.

"Singa Merah. Kuucapkan selamat atas kemenanganmu. Kau telah memberikan hiburan yang menarik bagi semuanya."

"Terimakasih," jawab Ars. "Aku hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik."

"Bagus. Bagus. Sekarang beritahu aku. Apa yang kau harapkan sebagai hadiahmu?"

Ars terdiam sejenak. Jika itu adalah dirinya 6 bukan yang lalu. Maka Ars tidak akan ragu untuk mengatakan aku menantangmu. Tapi setelah mengetahui alasan sebenarnya Vulcan melenyapkan umat manusia karena balas dendam, Ars mencoba untuk tidak melakukan hal yang sama. Dia memerlukan alasan yang lebih bijak. Dan karena itulah dia berharap jika pertemuan langsung ini akan memberikannya sebuah petunjuk.

"Sebelumnya. Aku ingin tahu. Apa alasanmu mendeklarasikan perang terhadap langit? Bukankah kau juga menerima berkah dari mereka?"

"Aku tidak pernah meminta berkah mereka! Sejak pertama aku membuatkan barang yang mereka inginkan, keinginanku hanyalah agar mereka memberiku tubuh yang lebih baik agar aku tidak perlu bersembunyi lagi di dalam gua. Tapi mereka tidak pernah mendengarkanku dan memberiku berkah yang tidak pernah kuinginkan. Seolah mereka lebih senang dengan keadaanku itu,"

"Tapi bahkan setelah aku mendapatkan 1000 Berkah Ilahi, aku tidak pernah memiliki keinginan buruk terhadap mereka. Hingga mereka mengkhianati kepercayaanku lebih dulu."

"Apakah itu tentang Rosalina?"

"Jadi kau sudah tahu? Ya. Dia bilang jika dia akan menikahi siapapun yang memberinya hadiah terbaik. Aku memenangkannya dan apa yang aku dapat? Dia langsung bunuh diri seketika melihat rupaku!"

"Aku mengadukan itu pada para Dewa. Tapi mereka malah menertawakanku. Saat itulah aku menyadari jika selama ini mereka hanya memanfaatkan keahlian menempaku. Jadi aku menyatakan perang terhadap mereka. Dan siapa sangka. 1000 Berkah Ilahi yang mereka berikan menjadi kejatuhan mereka. Hahahahaha!"

"Bagaimana dengan alasanmu melenyapkan umat manusia?"

"Hah? Aku tidak peduli dengan manusia. Aku hanya ingin menempa ulang dunia menjadi tempat dimana kekuatan adalah segalanya. Mereka mati karena terlalu lemah. Itu saja. Hahaha!"

Ucapan terakhir Vulcan mengenai manusia sedikit membuat Ars emosi. Tapi dia bisa menahannya.

"Apa pertanyaanmu sudah selesai? Jujur saja, aku sudah lama berharap agar ada yang menanyakan itu. Jadi terimakasih karena sudah membantuku mengeluarkannya. Aku jadi merasa lebih baik. Hahaha."

"Jadi. Apa kau sudah menentukan hadiahmu?" Vulcan kembali bertanya.

"Ya. Setelah mendengar bahwa kau adalah seorang penempa yang bahkan para Dewa kagumi. Aku jadi ingin tahu apakah kau bisa membuatkan sesuatu yang cocok untuk meningkatkan kemampuan tempurku?"

"Apa kau mengejekku!?" Vulcan langsung berdiri. Semuanya nampak langsung ketakutan selain Ars yang terlihat tidak gentar sama sekali. Dia sudah merasakan kengerian dari kematian. Teror sang Raja Iblis tidak cukup untuk membuatnya takut.

"Aku adalah penempa terbaik di dunia ini! Dan aku akan menunjukkannya dengan membuatkanmu senjata terbaik untukmu! Jadi tunggulah!"

"Terimakasih. Aku yakin kau akan bisa memenuhi harapanku."

Pertemuan berakhir dan Ars beranjak dari tempat itu. Scarlet dan dua pengawalnya, Arsene dan Oberon nampak sudah menunggunya di luar Colosseum. Scarlet masih nampak mengenakan penutup wajah.

"Jadi. Bagaimana pertemuannya?" tanya Scarlet.

"Tidak berjalan baik, hah?" Oberon memperhatikan ekspresi tegang dari Tsukasa dan Oberon.

"Aku merasa jika seluruh buluku akan terlepas," ucap Medea.

"Ya. Dia memang tidak sebesar Titan. Tapi sangat jelas jika dia memanglah Raja Iblis," lanjut Tsukasa.

"Tidak ada masalah," ucap Ars. "Aku memintanya membuatkanku senjata. Jadi mungkin kita akan tinggal di Remusia untuk beberapa waktu hingga dia selesai."

"Oh. Aku memang sudah lama ingin mengunjungi Remusia," ucap Scarlet. "Aku dengar jika tempat ini adalah kotanya barang antik."

"Aku lebih ingin mencari Divine Item yang lain," ucap Ars. "Aku yakin ada beberapa di sekitar sini."

"Cih. Apa hanya kekuatan yang kau inginkan?" balas Scarlet. "Pergilah sendiri. Tapi jangan sampai lupa untuk kembali saat malam."

"Aku mengerti, Rosa."

"Medea," bisik Tsukasa ke gadis kucing. "Apa menurutmu akhir-akhir ini Master Ars dan Nona Scarlet jadi lebih intim?"

"Oh mereka sangat intim," balas Medea. "Kau beruntung telingamu tidak sensitif sepertiku. Menurutmu kenapa lagi aku meminta Remedia untuk bertukar kamar?"

"Aku tidak tahu. Tapi terimakasih sudah melakukannya, he."

"Ayo kita pergi ke penginapan," ucap Ars.

Penginapan yang dituju oleh Flamin Rose dimiliki oleh sosok yang sudah cukup mereka kenal. Dia adalah Friday. Salah satu dari 7 Pemburu Kembar dengan warna biru.

Masuk ke dalam penginapan, mereka langsung dikejutkan oleh dua sosok yang sudah pernah mereka temui. Salah satunya adalah Shizuku Yukihana. Yuki-Onna berumur 13 tahun dan lawan kesembilan Ars di turnamen.

"Ars! Selamat atas kemenanganmu!" Yuki datang menghampiri.

"T-Terimakasih," Ars agak sedikit gugup menjawabnya. Seluruh anggota Flamin Rose lain juga merasakan ketakutan itu. Mereka tidak bisa berkata apa-apa dan yakin jika seketika mereka membuka mulut, maka mereka akan langsung mati.

Tapi bukan Yuki alasannya. Sumber ketakutan mereka berasal dari gadis lain yang barusan bersama dengan Yuki.

Gadis twintail pirang dengan mahkota hitam dan baju gothic hitam. Gadis itu masih mengenali mereka dan melambaikan tangan.

"Lama tidak ketemu, karakter utama."

Ars sudah mulai sedikit terbiasa dengan teror kematian yang berasal dari gadis itu. Walaupun begitu, dia masih agak takut karena tahu jika gadis itu bisa membunuhnya dalam sekejap.

"Dead Queen Nala," sebut Ars kepada sang Ratu yang mengendalikan Kematian.

-------

13 Raja Iblis

16-02-2024
21-02-2024 (Revisi)
29-02-2024 (Revisi)

1026 kata

Scarlet Rose Demon Princess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang