PART 32

13 3 0
                                    

Author POV

Mingi berjanji pada Eunbi untuk bertemu setelah lama tidak menghabiskan waktu bersama. Hanya saja Mingi nyaris membuat Eunbi menunggu seharian.

"Dimana pria itu ?"

Eunbi mengecek jam di layar handphone nya berulang kali, namun kedatangan Mingi benar-benar nihil.

Merasa lelah ia memutuskan untuk pulang tak peduli apakah Mingi akan datang atau tidak. Setelah dihubungi pun Mingi tak membalas pesan atau mengangkat teleponnya.

Baru saja keluar Eunbi mendengar suara riuh yang berasal dari sekumpulan orang di luar area coffe shop, ia mengamati orang-orang yang terlihat begitu histeris tersebut sampai ia mendapati sosok tinggi Mingi berdiri diantara kerumunan.

'Ah, terlambat karena ada jumpa fans rupanya' Batin Eunbi.

Beberapa penggemar datang menghampiri Mingi untuk meminta tanda tangan lalu kemudian berfoto bersama.

Biasanya Eunbi memahami kondisi ini, hanya saja kali ini ada hal membuat hatinya terbakar. Salah satu penggemar mengambil foto dengan satu tangannya memeluk pinggang Mingi dengan erat.

Jika ia tak peduli dengan image Mingi, mungkin sekarang ia akan menjambak rambut wanita tersebut, mendorongnya dan dengan ketus berkata 'Jangan peluk dia. Dia itu pacarku, kau tau?!! '

Tapi kenyataannya dia hanya bisa menelan rasa kesalnya sendirian.

Dia bergegas pergi namun seketika dering pesan di handphone nya berbunyi.

'Tunggu aku'

Mendapat balasan dari Mingi, Eunbi justru semakin kesal. Ia mengabaikannya dan mempercepat langkah kakinya.

#

Eunbi POV

Aku ingat Mingi pernah bilang, ia tak suka jika ada pria lain yang mendekati ku.

Tapi ternyata saat pria itu lengah, dia sendiri yang membiarkan dirinya didekati oleh wanita lain.

Pria memang makhluk yang egois.

Aku berjalan cepat menjauhi kerumunan. Aku tak ingin membuat kepalaku ikut mendidih.

Begitu sampai di ujung jalan, seseorang menarik lenganku dan dengan mudah membuat ku berbalik.

"Ikut aku... "

"Tidak mau"

Belum kunjung menyerah, Mingi menarik ku semakin dekat.

"Ikut aku atau... "

"Atau apa?! " Gerutuku sambil melotot padanya.

Seolah tidak berfikir dua kali, dia menggendongku lalu memasukanku ke dalam mobilnya.

"Pakai sabuk pengaman mu"

"Tidak mau"

"Ck.. "

Meski terlihat kesal, dia masih membantuku memasangkan sabuk pengaman.

Mingi mulai menjalankan mobilnya. Sepanjang perjalanan aku memilih diam tak bersuara sampai akhirnya aku bosan kemudian tertidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IT'S NOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang