Jangan ragu buat vote dan comment. Itu semua udah cukup aku seneng :)
◦•●◉Happy Reading◉●•◦
Author POV
Mingi meng-unlock ponselnya setelah mengecek jam yang tertera di layar. Sudah 15 menit ia menunggu, namun pintu rumah Eun Bi masih tak nampak terbuka sedikit pun.
Gestur nya mulai resah. "Kemana sih anak itu? ".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Hai. ". Sapa Eun Bi tersenyum simpul setelah membuka pintu rumahnya dan menghampiri Mingi dengan wajah yang sudah merengut sebal. "Sudah lama menunggu? "
"Menurut mu? ". Mingi menjawab dengan kedua sudut bibir yang menurun.
" Ah-mian, ada hal yang harus ku lakukan sebelum pergi. "
"Apa? Kau memangnya tidak tau diluar dingin, aku bisa mati karena terlalu lama menunggu. "
"Kan kau tidak mati sekarang". Timpal Eun Bi.
"Tapi aku menunggumu sampai lima belas menit! "
"Ayolah, itu hanya lima belas menit, bukan seharian. Pada akhirnya aku menemui juga kan"
Mingi memutar bola matanya, percuma berdebat dengan wanita. Prinsipnya kalau berdebat dengan wanita, jangankan untuk menang, untuk seri saja sudah susah.
"Lihat kesini... Apa kau marah? "
Eun Bi mengamit lengan Mingi dan menatapnya dengan lekat.
" Shireo ". Jawabnya singkat dengan menatap Eun Bi sekilas lalu melihat kearah lain.
" Ey, kau tidak boleh secepat itu marah padaku. Aku lama karena aku tadi..aku hanya... "
"Apa? "
"A-aku tadi hanya bingung memilih warna lipstik."
"Memilih lipstik saja lama. "
"Aku hanya ingin terlihat lebih baik dihadapan mu, selalu salah saja aku di matamu!!! ". Sungut Eun Bi jengkel .
"Lalu? "
"Besok-besok, pindah saja aku di lubang hidungmu. "
Mingi tertawa lebar mendengar penuturan Eun Bi, membuatnya tak jadi untuk lanjut merajuk pada gadis disampingnya.
"Hei, dengar Eun Bi. Apapun yang kau kenakan, kau selalu terlihat cantik. Tapi jika kau lakukan hal yang membuat ku terpukau, maka bukan kecantikanmu saja yang membuatku terpukau."
