PART 15

108 15 7
                                    

❤Happy Reading

"Kau sedang apa, sayang ? "

"Membuat kan mu sarap-aaargh! Kau ngapain sih?!!"

Gadis bernama Shin Eun Bi itu menjatuhkan spatula ditanganya dan berteriak histeris saat dengan santainya Mingi keluar dari kamar mandi tanpa satu helai pakaian apapun. Ia hanya melilitkan handuk putih di pinggangnya sebatas lutut.

Meski demikian, kejutan dari pria itu sukses membuat pagi Eun Bi kembali seperti menaiki wahana roller coaster, ketika kita menaikinya maka tubuh kita meresponsnya dengan jantung yang berdetak cepat hingga dua kali lipat dan pernapasan menjadi sangat cepat. Namun, sensasi inilah yang justru membuat orang ketagihan.

Mingi memasuki dapur dengan rambutnya yang masih basah, tetesan dari ujung rambutnya membasahi wajah hingga pundaknya. Kesan seksi yang ditampilkan Mingi saat ini membuat Eun Bi bimbang mengarahkan pandanganya.

Ingin melihat rambutnya yang basah, wajahnya yang segar sehabis mandi, atau otot-otot tubuh yang tercetak jelas dibawah dada sampai pinggang atasnya.

Eun Bi yang sempat melongo, namun akhirnya berbalik dengan wajahnya gugup, meraih spatula yang tadi terjatuh dan kembali fokus pada wajan dihadapanya.

"Bisa tidak sih kau pakai baju dulu?! Telanjang di depan orang lain seenaknya! "

"Aku tidak telanjang, please deh. Kau sudah lihat kan tadi. Lagipula kau itu bukan orang lain, kau itu... kekasih spesial ku"

Dengan gerakan yang lembut, kedua tangan Mingi perlahan merambat, melingkar di pinggang mungil Eun Bi. Deru nafas menerpa wajahnya, saat Mingi merendahkan tubuhnya hanya untuk menempelkan pipinya dengan pipi Eun Bi.

Eun Bi merasakan kedua kakinya seperti jelly, dan merasa akan jatuh saat itu juga. Sesaat setelah Mingi mendusel di pipinya, kini Mingi memutar tubuhnya untuk saling berhadapan kemudian menciumnya tanpa aba-aba. Eun Bi terpekik kaget merasakan kedua belah bibirnya kembali dipagut dengan tiba-tiba, namun ia tetap menikmatinya.

Wangi sabun yang menempel pada tubuh Mingi membuat Eun Bi semakin melayang, membuatnya malah ingin merapatkan tubuhnya dan mengaitkan jari jemarinya pada helaian rambut basah dari kekasihnya. Melupakan spatula yang terjatuh untuk kedua kalinya dan api yang masih menyala diatas kompor.

Mingi yang sadar akan hal itu segera mematikan api dan menutup ciuman manisnya dengan melepas pelukan serta tautan bibir mereka secara perlahan. Eun Bi yang masih memejamkam mata dengan bibir yang mem- pout lucu membuat Mingi terkekeh gemas.

"Kau mau ku cium lagi? "

"E-eh tidak kok, m-minggir aku mau menyiapkan sarapan . "

"Kau masak apa?"

"Kimchi Bokkeumbap untuk sarapan kita, mmh.. Maaf aku jadi pinjam dapurmu. "

"Tidak masalah, ah... kau juga harus segera mandi nanti kita terlambat ke sekolah.

" Iya, pinjami aku handuk... "

"Mau handuk? Lepas saja punyaku. "
Mingi menatap ke bawah pinggang kemudian menatap Eun Bi nakal.

"Ih, tidak mau!!! "

"Cepatlah buka, bukanya kau penasaran dengan isinya , sayang? "

"Menjijikan !! Sana pakai bajumu. "

"Pakaikan dong"

"Eeww, malas... Kau bukan bayi."

"Kalau begitu aku akan melepaskan handuk ku untuk mu, bersiaplah sayang. "

Mingi menyiapkan tanganya untuk membuka handuk, namun Eun Bi memprotes nya dengan sebuah teriakan.

"Jangan nekat !!!! "

"Dalam hitungan ke tiga aku akan melepaskanya."

"Hana.... "
Dengan suara rendahnya ia memulai hitungan pertama dan mulai melepas ikatan pada handuknya.

"HAJIMAA!!!! "

Eun Bi berlari terbirit-birit keluar dari dapur sambil memaki kenekatan pria yang membuat nya terkena serangan jantung.

"Sialan!! Mingi Kau... Sangat Sialan!!! Kurang Ajar !!! Dasar macan mesum!! Brengsek!!

Mingi yang masih didapur masih mendengar sayup suara umpatan Eun Bi pada dirinya. Ia malah tertawa, ia selalu merasa senang jika sudah menang menjahili kekasihnya.

To be continued.

Chap kali ini pendek, wkwkw

Gpp kan?

Btw aku kasih spoiler untuk next chap lewat gambar dibawah....

Thank you so much for reading this.

❤❤❤

❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










IT'S NOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang