Wangi petrichor setelah hujan selalu memberikan perasaan emosional bagi orang yang telah mencium aromanya. Begitu pula untuk ku, membuat ku merasa tenang, meski aku terbangun di tengah malam.
Aku terbangun dengan sepasang tangan yang masih setia melingkar dipundak dan di pinggang ku, deru nafasnya naik turun sangat teratur, kedua matanya masih terpejam. Song Mingi rupanya masih tertidur.
Kasur ini tidaklah sempit, sungguh. Kasur ini bisa muat untuk dua orang. Badan ku pun tidak banyak makan tempat, namun Mingi masih betah dengan posisinya yang sama sebelum kami tertidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menatap wajahnya yang terlampau damai, membuat ku tidak bisa bertahan untuk tidak menyentuh wajahnya.
'Damn , He still gorgeous when hefellasleep. '
Tidak salah jika ibu nya bilang banyak perempuan yang tertarik dan banyak juga dari mereka yang menyatakan perasaan padanya. Namun mengingat hal itu saat ini, membuat sebagian dariku ku sedikit tidak rela.
Jujur saja Mingi sudah membuat ku merasa dicintai, melalui semua perhatian nya , sikapnya yang semakin hari semakin manis padaku, juga sentuhan yang lembut dan ciuman hangat dari bibirnya yang pernah ku rasakan beberapa waktu lalu.
Untuk kali ini, aku ingin mengatakan 'He is mine '
Kucing ini milikku .
Tidak boleh ada yang membawanya pergi.
Aku masih menatap wajahnya, dan mengusap pipinya dengan ibu jari ku.
"WaeyoEun Bi? ".
Suara husky Mingi membuat ku berhenti mengusap wajahnya .
" Kau terbangun ya? Maaf. "
Mingi kemudian menaikan kepala nya dan melirik pada jam dinding.
" Hoam, masih jam satu pagi. Ayo tidur lagi. "
Tangannya yang semula di bahu ku, kini ia lepas untuk meraih selimut dan menyampirkanya sebatas bahu.
"Aku...susah untuk tidur lagi".
" Mau ku ambilkan air putih? "
Belum sempat ku jawab, dia sudah duduk kemudian hendak bangkit dari tempat tidur.
"Jangan, disini saja". Aku meraih tangannya dan menariknya agar kembali.
" Baiklah, apapun untuk tuan putri ".
Dia tersenyum dan kembali duduk .
" Eun Bi, karena kau tidak bisa tidur bagaimana kalau aku menceritakan sesuatu untukmu? "
"Cerita apa? Jangan cerita hantu"
"Aniya, ini tentang aku dan seorang gadis di masa lalu. Parasnya yang cantik membuat ku tidak pernah bisa berhenti melupakanya sampai detik ini"
