PART 6

119 16 2
                                    

Ibu Mingi mengamati Mingi dan Eun Bi secara bergantian. Wajah tegang dari keduanya terpampang jelas setelah mereka melepas pagutan manis mereka secara terburu-buru, Eun Bi memposisikan diri untuk duduk berjauhan setelah terdengar pintu terbuka secara perlahan.

Mingi masih dalam posisi duduk yang sama, sedang Eun Bi menghambur ke tepi ujung ranjang. Mingi memperhatikan Eun Bi yang resah terus mengigit bibir bawahnya dengan tangan yang meremat ujung roknya kemudian kembali menatap ibu nya masih menatap keduanya bergantian.

"Mingi, Eun Bi.. Apa kalian berpacaran? "

Mereka berdua saling memandang setelah dengan pertanyaan dari sang Ibu.

"Umh.. Kami... " Eun Bi hendak menjawab.

"Iya Bu, kami memang berpacaran".Jawab Mingi tenang.

" Benarkah? Ah.. Syukurlah. Ibu bersyukur karena pacar mu ini terlihat manis dan anak baik-baik". Ucapnya sambil tersenyum lembut pada Eun Bi.

"Ibu senang kau punya pacar setelah sekian lama, dan juga ibu harap kau... Eun Bi... bisa membawa Mingi untuk fokus belajar daripada harus terus-menerus jadi preman sekolah, Ibu ini bosan dipanggil pihak sekolah karena anak ini terus saja membuat onar, haha... "

Eun Bi hanya tersenyum mendengar curahan hati sang ibu, dan Mingi hanya memutar bola matanya malas.

"Nah, Eun Bi... Beruntunglah karena kau menjadi pacar anaku? "

"Kenapa?"

"Karena kau itu wanita spesial, Mingi itu sudah banyak menolak wanita yang sudah menembaknya lho..... "

"Benarkah?? "Eun Bi menatap tak percaya pada perkataan ibu Mingi padanya kemudian mengalihkan nya pada si macan galak

'Macan galak ini banyak penggemar wanita? Yang benar saja? '

" Tentu saja! Heh Eun Bi, kau tak percaya? Meskipun wajah ku terlihat mengerikan, aku punya daya tarik sendiri sampai banyak wanita menyukai ku" Protes Mingi.

"Ck, sudah keras kepala , kepercayaan diri nya juga parah. Tapi.. Eun Bi, bisakah aku menitipkan Mingi padamu? ". Ucap Ibu Mingi penuh harap.

" Ng, bisa. Tentu saja"

"Ah syukurlah, aku harap kau juga tulus menyayangi anaku".

Eun Bi yang mendengar kalimat terakhir dari ibu Mingi hanya bisa bergeming dalam hati. Keinginan agar ia bisa menyayangi anaknya dengan tulus nampaknya masih terlalu sulit baginya. Masih singkat bagi Eun Bi karena ia belum mengenal Mingi lebih dalam. Belum dengan urusan hatinya dengan Yeosang, Eun Bi beranggapan bahwa ada yang perlu dia lakukan agar Yeosang tak berfikir buruk padanya, terlebih Yeosang tau bahwa Eun Bi menjalin hubungan dengan preman sekolah yang tidak disukai olehnya.

"Eun Bi, apa kau menyayangi anakku?" Fokus Eun Bi terpecah ,menyadarkan Eun Bi dari segala isi fikiranya saat ini karena pertanyaan mendadak

"Ah.. I-itu.. A-aku... " Ungkapnya sambil menatap Mingi seolah mencari jawaban.
"B-bagaimana denganmu? " Tanya Eun Bi mencoba mengalihkan pertanyaan.

"Kenapa bertanya padaku? Ibu kan bertanya padamu"

"A-aku juga kan ingin tau... "

"Baiklah, aku memang suka dan tentu saja kau pacarku aku menyayangimu".

Pernyataan Mingi membuat hati Eun Bi sedikit berdebar, meski tak tau kenapa. Ditambah dengan Ibu Mingi yang masih menatap mereka sukses membuat Eun Bi juga malu, ia merasa salah tingkah namun ia harus menahannya. Merasa Eun juga harus menjawab maka...

"A-aku menyukai dan menyayangi nya".

'Mianhae, Mingi... '

Mingi tersenyum sangat manis saat ini, mengerjapkan kan matanya perlahan seperti kucing yang menunjukkan sayangnya pada majikan. Sedang Eun Bi membatin bagaimana bisa ia berbohong pada dua orang sekaligus, dan Eun Bi hanya tersenyum hambar.

"Ngomong-ngomong kenapa bisa ibu tau kami berpacaran? Apa ibu tadi mengintip kami sedang berc-.... mpppht". Tanya Mingi penasaran, namun ucapannya terhenti ketika karena sebuah gerakan tiba-tiba , dengan gerakan cepat bak ninja Eun Bi merangkak dan menindih tubuh Mingi dan menutup mulut Mingi dengan kedua tanganya.

"Jangan bilang pada ibu...! " Ucapnya masih menutup mulut dan kedua matanya yang melotot tajam pada pemilik mulut sialan itu.

"Kau gadis aneh! Lihat kita dilihat ibu tuh!! Kamu ga malu? "

Mereka berdua melihat ibu yang melotot dan memekik kaget, akibat tindakan Eun Bi yang ceroboh dengan menekan kedua lutut nya diantara ke dua paha dan duduk dipangkuan anaknya.

'Terlihat pendiam ternyata dia agresif sekali...astaga...' sang ibu membatin sambil menutup mulut karena kaget.

IT'S NOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang