"akhirnya, setelah penantian panjang.. kamu kembali juga, zuki-kun."
**************
Hari ini, cuaca sangat mendung. Itu sejak pukul sebelas pagi. Meski begitu hujan tidak segera turun. Kadzuki melewati koridor di bagian belakang sekolah yang hanya di terangi oleh lampu redup berkedip-kedip.
Di bagian depan ia membalas sapaan Seiji dengan seutas senyum, dia teman satu kelasnya. Kepalanya beberapa kali terkantuk-kantuk, sangat pas dengan bentuk mata sayu miliknya. Terdengar seseorang sedang merintih kesakitan dari balik pintu. Itu suara laki-laki. Suaranya membuat bulu kuduk si gadis merinding. Terdengar sangat menyedihkan, kadzuki sedikit merasa iba.
Akhirnya dia memutuskan untuk mendobrak pintu dengan kakinya. Di ruangan itu terdapat tiga orang siswa laki-laki dan satu perempuan. Salah satu dari tiga siswa laki-laki tampak berantakan dan duduk di lantai ruangan yang kotor dan dingin. Dalam sekali lihatpun dia tau situasi apa yang tengah terjadi. Mata sayunya berubah menjadi tajam menatap satu persatu dari pelaku bullying. Dia mengisyaratkan dengan lirikan mata, menyuruh tiga orang untuk pergi. Mereka saling berpandangan dan memilih untuk menuruti.
Tidak ada yang mau berurusan dengan gadis yang di juluki sosiopat. Setelah suatu insiden, dia membuat preman di kelas tiga koma selama dua bulan akibat mencoba berbuat hal mesum pada kadzuki. Ditambah dengan rumor yang beredar jika gadis itu adalah adik dari dua saudara terkenal di kota chiku, tentunya setelah insiden mugen. Amamiya brothers. Setidaknya sebagian besar siswa sekolah mempercayai rumor itu.
Kadzuki memperhatikan anak laki-laki dengan kacamata tebal sedang mencoba berdiri. Dia sedikit kesusahan akibat lututnya terluka. Kadzuki hanya mengamati tanpa berniat membantu. Dia rasa membuat tiga tukang bully itu pergi sudah cukup. Jelasnya dia tidak mau repot-repot.
"Anoo, terimakasih... karena sudah menolongku!" Si laki-laki berkacamata kembali menegakkan tubuhnya karena tidak mendengar jawaban dari lawan bicaranya. Ternyata sudah pergi, membuatnya mendesah kecewa.
Kadzuki telah sampai di kelasnya. Sepuluh menit lagi jam pelajaran akan dimulai. Ia menutup mulutnya yang menguap karena hanya tidur selama dua jam setengah. Dan setelah kejadian melelahkan di kota sebelah dia tidak dapat tidur. Akhirnya bermain menko dengan hyuga norihisa. Ternyata mereka dapat akrab dengan mudah karena memiliki kepribadian yang hampir sama. Dan hal yang buruk adalah, dia hampir terlambat ke sekolah.
Sangat membosankan mendengar penjelasan dari guru. Pelajaran sejarah adalah hal yang tidak dia sukai. Masalalu merupakan salah satu kenangan buruk untuknya. Beberapa orang yang dia sayangi telah direnggut paksa. Dia berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di kota yang asing ini.
Entah dosa besar apa yang telah gadis itu lakukan sehingga dewa terus menghukumnya dengan sebuah kehilangan. Dulu dia bodoh, selalu berharap dengan jika kakak sulungnya akan kembali dan meminta maaf padanya atau dua kakaknya yang lain datang untuk menjemputnya. Memang naif.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗘𝗥𝗘𝗡𝗜𝗧𝗬
ActionKadzuki adalah si bungsu dari tiga laki-laki Amamiya bersaudara. Namun dalam suatu malam yang tidak di duga, Takeru saudara yang paling tua menghilang meninggalkan gadis kecil dengan mata sayu di apartemen yang gelap sendirian. Dalam kota Chiku yang...