Bab 12 : Flashdisk

190 28 12
                                    

"Oi! Choto matte. Sebenarnya, apa yang sedang kalian bicarakan?" Kadzuki langsung bertanya kasar karena dirinya sama sekali tidak paham dengan pembicaraan orang-orang di sekitarnya.

Menyebalkan ketika orang-orang sekitarnya berbicara tapi dia sendiri malah terlihat seperti orang bodoh. Kemizono, hutang ayahnya, koran di kamar kakak sulungnya. Semua itu tidak dapat di cerna oleh kadzuki. Aika melirik gadis muda di samping hiroto, dia menghela nafas sebelum ingin menjelaskan.

"Beberapa hari yang lalu, aku tinggal bersama takeru-san." Ujar aika yang langsung mendapat tatapan marah dari kadzuki. Dia langsung mendekat dengan mata melotot marah.

"Oi, apa yang kau lakukan dengan aniki?"

Hiroto langsung menatap malas kadzuki dan segera menariknya untuk kembali berdiri di sampingnya. Adiknya ini sangat sensitif sekali ketika menyangkut kakak sulungnya.

Masaki melirik keributan di belakangnya dengan senyum kecil.

"Dia tinggal bersama aniki karena ayahnya juga ikut di bunuh oleh kamizono grup.., ayahnya yang seorang pengacara memiliki flashdisk milik kamizono." Ujar masaki menjelaskan. Sementara itu, aika hanya dapat tercengang dengan perilaku tiba-tiba dari adik bungsu takeru. Dia menghela nafas sebelum menatap si bungsu amamiya.

"Takeru-san melindungiku dari kejaran kamizono grup." Imbuh aika setelahnya.

Kadzuki akhirnya mendengus kesal dan memilih untuk lebih tenang. "Jadi... apa yang ada di dalam flashdisk itu?" Tanyanya berusaha menekan gengsi.

"Kami belum tahu, saat ini flashdisk itu kami serahkan pada anggota cobra. Mereka masih mencoba untuk membuka isi flashdisk!" Ujar masaki.

Kadzuki mengerutkan alisnya, dengan bantuan otak encer ia jelas tahu membuka isi flashdisk tidak akan selama itu. Kadzuki menghela nafas panjang dan maju selangkah melihat ke jendela kotor.

"Masaka..."

Hiroto meliriknya bingung.

"Ya, itu sebabnya ayahnya dibunuh. Aniki mungkin menyelidiki tentang kamizono... Menyelinap kedalamnya untuk menemukan bukti!" Ujar masaki, dia berbalik menghadap ketiganya.

"Untuk balas dendam.."

Kadzuki langsung mengusap wajahnya kasar dengan hembusan nafas yang terdengar. Sungguh dia khawatir saat ini. Bagaimanapun kakaknya berada di kandang musuh. Hiroto juga langsung menghela nafas berat. Dalam suasana itu tiba-tiba handphone aika berdering sejenak tanda pesan masuk, kadzuki hanya meliriknya sekilas.

Aika membuka pesan yang terkirim dan langsung memperhatikan ketiga amamiya dengan serius.

"Mereka sudah menemukan keberadaan takeru-san!"

***


Kadzuki berdiri di belakang Noboru dan Furuno, ia memperhatikan serius dua orang itu yang sedang menggali informasi tentang isi dari flashdisk. Meskipun tidak mengerti tapi ia mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama. Alisnya terus mengkerut dengan serius.

Merasa seseorang memegang bahunya ia menoleh dengan bingung ketika mendapati cobra yang menatapnya.

Entahlah, si pirang itu terlihat seperti khawatir.

𝗦𝗘𝗥𝗘𝗡𝗜𝗧𝗬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang