"Halo Lady Claudine, bisakah saya masuk? "
Claudine terpaku di tempat, melihat Riette yang masih berdiri di depannya dengan keadaan basah kuyup.
Hanya sebelum Claudine membuka mulut untuk bicara, suara beberapa orang terdengar dari bawah balkon diikuti senter yang menyorot ke arah balkon kamar Claudine.
"Hey, kamu yang benar saja? "
"Aku serius, aku melihat ada orang yang memanjat pohon dan naik ke balkon Lady Claudine!" Teriak sosok di bawah itu.
Claudine terkesiap kaget, itu pasti beberapa penjaga yang melihat Riette naik ke kamarnya. Dengan cekatan, Claudine menarik Riette ke dalam kamarnya dan segera menutup pintu balkon.
Tidak lupa menutup rapat tirai, Claudine menatap Riette dengan tidak percaya.
"Riette.. Apa kamu sadar apa yang sedang kamu lakukan? "
Namun Riette hanya menatapnya dan memiringkan kepala.
"... Saya merindukan anda"
Claudine terdiam mendengar itu, tidak tau harus bereaksi seperti apa.
"Anda tidak mengabari saya sejak saat itu. Tidak membalas surat saya, dan tiba tiba muncul di koran dengan berita pertunangan" Lirih riette.
Riette menatap Claudine cukup lama sebelum mengambil satu langkah mendekat.
"... Apa lady hanya mempermainkan saya? "
Claudine menatap Riette dengan kaget, tidak biasanya Riette bicara begitu serius dan terbuka padanya. Dan hanya saat itu Claudine sadar akan sesuatu.
'Uh.. Bau alkohol.. Dia minum, lagi?' Batinnya.
Melihat reaksinya membuat Riette menggerakan tangannya dan menyelipkan rambut Claudine di belakang telinganya dengan lembut.
Hanya saat itu Claudine yakin, karena mabuklah Riette bisa bertingkah seberani ini. Ia bersweatdrop dan mencoba bicara padanya.
"... Riette--"
"Shhtt--" Riette meletakkan telunjuknya di bibir Claudine untuk membuat Claudine diam, sambil menatap ke arah bibirnya.
Claudine hanya berdiri terpaku di sana, terkejut dengan perubahan sikap riette yang begitu tiba tiba.
Namun di sisi lain, Riette masih tenggelam dalam apa yang matanya lihat. Jarinya tidak bergerak dari tempatnya dengan matanya terus melihat rupa bibir sang lady.
Matanya perlahan bergerak turun, menatap ke arah gaun tidur tipis yang digunakan sang lady. Atasan yang terbuka serta bahan yang tipis, membuat Riette dapat melihat rupa dan elok Claudine dengan jelas.
Merasa sesuatu dapat berpotensi keluar jalur, membuat Claudine dengan sigap menutup dadanya dengan kedua tangannya dan mengambil satu langkah mundur. Ia mengalihkan wajahnya yang memerah padam sambil berbicara.
"... Kamu mabuk berat, itu menakutkan" Gumamnya sambil terus menghindari kontak mata.
Riette terdiam sejenak saat melihat reaksinya, sebelum terkekeh atas tanggapannya.
"Astaga.. Maafkan saya"
Riette lalu memijat keningnya dengan senyum tersungging di bibirnya.
"Haha.. Anda benar benar membuat saya gila" Tambah Riette, membuat Claudine menatapnya dengan bingung.
"..., Ayolah. Jangan membuat ini semakin rumit, anda basah kuyup" Ucap Claudine sambil menyerahkannya sebuah handuk kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦
Fanfic(Name) dan Lisa adalah sepasang saudara tiri yang selalu bersaing dalam segala hal. Keberuntungan dan kemudahan selalu berada pada pihak Lisa, saat (Name) lah yang harus menanggung bagian berjerih lelah. Namun, semua berubah sejak (Name) terbangun...