Sudah beberapa waktu berlalu, dan Claudine masih mengurung diri di dalam kamarnya. Makanan yang ditinggalkan di depan pintu tidak dia sentuh, dan dia juga jarang keluar dari kamar. Bahkan para bangsawan mulai mempertanyakan keberadaan sang Lady yang mendadak hilang dari sosialita saat puncak kejayaannya.
*Knock knock
Ketukan pintu terdengar dari luar pintu diikuti suara yang memanggil namanya.
"Claudine, sayang.. Keluarlah sebentar. Kamu membuat ibu khawatir" Panggil ibunya dari luar.
Tidak ada jawaban, hening di dalam kamar.
"... Duke Herhardt hari ini datang lagi untuk mengecek keadaanmu. Apa kamu masih akan membiarkan dia pulang tanpa menemuimu? " Tanya ibunya.
Tidak ada jawaban dari sana, membuat helaan napas terdengar dari Countess Brandt.
"... Setidaknya tolong makan makananmu" Tambah ibunya.
Pasrah dengan minimnya respon dari putrinya, membuat countess Brandt hanya menggelengkan kepalanya dan berbalik pergi dari sana.
*Cklek
Hanya selang beberapa langkah menjauh, pintu terbuka menampilkan Claudine yang menatap keluar.
"...Ibu" Panggilnya.
Ada keheningan panjang saat Countess Brandt menghentikan langkahnya dan hanya menatap Claudine dengan terkejut.
"... Di mana Duke Herhardt?" Tanya Claudine.
-----------------♦
Claudine turun dari tangga didampingi ibunya, dan terlihatlah Matthias yang duduk di sofa, menatap mereka dengan terkejut.
Sesaat Claudine sampai di sana, Matthias langsung berdiri dari sofa dan menatapnya.
"Claudine..." Panggil Matthias pelan.
Ingin rasanya Matthias menariknya dalam dekapannya untuk memeluknya erat, namun ia menahan diri untuk itu.
Diselipkannya rambut Claudine di belakang telinga dan Matthias menatapnya dengan lembut, menunggu responnya.
Di sisi lain, Claudine hanya terdiam dan menatapnya dengan datar.
Matthias--Dia terlalu sering mengunjungi kediaman Brandt. Membuat Claudine mempertanyakan sudah ia kemanakan simpanannya itu.
Namun pada saat itu, Claudine sadar betapa dirinya belum dapat menerima kenyataan bahwa Riette sudah tiada.
Tapi yang jelas, selama pikirannya masih berfungsi, Claudine tetaplah Claudine.
Dia tidak boleh tenggelam terlalu dalam pada kesedihannya. Itu bukan alasan mengapa ia masuk ke dalam tubuh Claudine.
Penyesalan yang sama seperti kisah novel itu, namun bukan berarti Claudine telah kehilangan segalanya.
Jika dia sudah kehilangan cintanya, maka dia tidak boleh kehilangan posisinya sebagai duchess, karena hanya itu pilihannya yang tersisa.
Cinta atau Posisi. Mendapat salah satunya lebih baik daripada tidak mendapat apapun sama sekali.
Karena jika dia kehilangan semuanya, itu sama saja dengan mengulang sama persis kesalahan Claudine di dalam novel, dan dia tidak ingin itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦
Fanfiction(Name) dan Lisa adalah sepasang saudara tiri yang selalu bersaing dalam segala hal. Keberuntungan dan kemudahan selalu berada pada pihak Lisa, saat (Name) lah yang harus menanggung bagian berjerih lelah. Namun, semua berubah sejak (Name) terbangun...