"Berhati-hatilah.." Ucap Matthias seraya membantu Claudine turun dari mobil.Terlihat keduanya baru saja tiba di depan kediaman Herhardt disertai Nyonya Herhardt dan Countess Brandt yang telah berdiri di sana, menatap mereka dengan terkejut dan khawatir yang campur aduk.
"Astaga.. Claudine!" Ibunya segera menarik putrinya itu dalam pelukan yang erat.
"Uh.. Ibu. " Gumamnya. Pantaslah bagi seorang ibu untuk khawatir, jadi Claudine hanya terdiam dalam pelukan ibunya, membiarkan ibunya terus memeluknya walau pelukannya begitu sesak.
Nyonya Herhardt menatap Claudine dari atas ke bawah dengan cermat, seakan mengobservasi adanya luka ataupun cedera pada menatunya itu. "Matthias, kamu menjaganya dengan baik, bukan? Ibu akan kecewa padamu jika dia sampai terluka." Ucap ibunya pada Matthias.
"..., Ya. Lady baik baik saja bersama saya." Jawab Matthias.
Sedikit heranlah bagi Claudine yang mendengar obrolan mereka. Kenapa pula Nyonya Herhardt lebih perhatian padanya ketimbang putra kandungnya, Matthias. Jelas jelas di situ Matthias yang terluka karena melindunginya.
Countess Brandt pun baru saja melepaskan pelukannya pada putrinya itu dan menatap Claudine. "Syukurlah. Ibu senang tunanganmu melindungimu dengan baik." Tambah Countess seraya menghela napas lega.
"Sebaiknya kalian masuk dulu dan beristirahat di dalam." Ucap Nyonya Herhardt sambil memberi kode pada Matthias untuk mengajak Claudine masuk.
Matthias pun segera beralih menatap Claudine dan mengulurkan tangannya pada Claudine. "Mari.., Claudine"
Claudine menganggukkan kepalanya dan segera menerima uluran tangan itu, sebelum keduanya berjalan masuk ke dalam.
Di sisi lain, Nyonya Herhardt dan Countess Brandt menatap satu sama lain dengan terkejut. Bagi mereka yang terbiasa melihat hubungan putra dan putrinya itu, mereka tau jelas hubungan anak anaknya itu dilandasi oleh formalitas. Namun ini sangat baru bagi mereka untuk melihat Matthias memanggil Claudine dengan nama aslinya ketimbang dengan menggunakan sapaan Lady.
Nyonya Herhardt memiliki kebanggaan tersendiri, karena awalnya dia khawatir pernikahan putranya itu tidak akan berakhir baik karena tanpa adanya rasa cinta di antara mereka. Terlebih mengingat kehadiran Layla Llewellyn dalam hubungan putranya itu sempat membuatnya khawatir. Namun melihat kondisi sekarang, sepertinya ada peluang bagi cinta untuk tumbuh di antara mereka.
Sedangkan Countess Brandt tidak bisa lagi melukiskan kebahagiaannya. Dia tau bahwa Duke Herhardt memiliki ketertarikan pada Claudine akhir akhir ini. Tapi sekarang, Countess Brandt menyadari bagaimana hubungan Duke dan putrinya itu yang menjadi semakin dekat setelah kecelakaan itu. Walau dia khawatir, tapi baginya kecelakaan itu juga memberi dampak positif bagi kedekatan hubungan putrinya.
"... Bukankah sebaiknya kita memberi waktu bagi mereka untuk berdua terlebih dahulu?" Tanya Nyonya Herhardt seraya menatap Countess Brandt.
"Saya setuju." Balasnya dengan senyum di wajahnya kala melihat putrinya berjalan masuk dengan Duke Herhardt.
-----------------♦
Claudine dan Matthias pun masuk bersama dengan diseduhkan teh dan beberapa cemilan di meja. Hanya sekedar beristirahat untuk sekilas, Claudine pun memilih pergi untuk membersihkan diri, begitupun dengan Matthias.
Setelah beberapa saat, akhirnya Claudine bisa menata kembali dirinya dengan tampilan terhormat sebagai seorang Lady.
Dia berjalan keluar setelah selesai merias wajah dan berjalan melewati taman untuk menuju ke pavilliun, tempat Matthias seharusnya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦
Fanfic(Name) dan Lisa adalah sepasang saudara tiri yang selalu bersaing dalam segala hal. Keberuntungan dan kemudahan selalu berada pada pihak Lisa, saat (Name) lah yang harus menanggung bagian berjerih lelah. Namun, semua berubah sejak (Name) terbangun...