Sudah sejak beberapa minggu berlalu, dan (Name) mulai merasa telah menjadi satu dengan Claudine.
Dia perlahan lahan merasakan bagaimana pola pikirnya berubah, dan bagaimana ambisinya menjadi duchess mengebu gebu.
Dan anehnya, kebersamaan yang dia rasakan dengan Riette beberapa waktu lalu seperti hanya mimpi semalam, larut begitu saja. Terlebih, saat dia dan Riette kehilangan kontak akhir akhir ini. Walau secara pribadi, Claudine tidak tau mengapa itu terjadi.
Tapi dia tau, manusia itu dinamis. Itulah kenapa dia tidak terlalu berharap pada manusia. Namun tetap saja, masih ada setitik harapan di sana. Claudine masih mengenal apa itu kata berharap walau dia tau itu akan menyakitkan.
Tapi sudah terjadi. Dan dia tau dia sudah jatuh. Yang bisa dia lakukan hanya menunggu, atau melepaskan..
"Lady Brandt? "
Sebuah suara menginterupsi, dan Claudine seketika sadar dari lamunannya. Ia lalu beralih ke sumber suara, dan menyadari kenyataan bahwa dia sedang berdiri di sebelah Lady Odette.
"Apa yang anda pikirkan? Apa anda khawatir karena tunangan anda akan segera pergi berperang? " Sambung Odette, menatap ke arah Claudine.
"Oh, ya.. Benar" Jawab Claudine asal. Dia tersenyum tipis dan mengalihkan pandangannya. Claudine baru sadar, dia dan Lady Odette ada di sana untuk berpisah dengan para prajurit yang akan pergi berperang.
'Sepertinya.. Aku terlalu sering melamun akhir akhir ini'
Claudine mengalihkan pandangan, menatap pada para prajurit yang sibuk menyiapkan diri, didampingi keluarga dan sanak saudara mereka yang terlihat sedih, menonton dari pinggir lapangan.
Ia melirik ke arah Odette, seingatnya Bastian Clauvitz, suami Odette berasal dari angkatan laut, sedangkan Matthias berasal dari angkatan darat. Yah, menurutnya mereka adalah orang yang punya pengaruh kuat. Jadi berteman dengan Lady Odette memang pilihan yang tepat baginya untuk menjalin koneksi.
Claudine berdiri di sana, memeggang payung sambil berbincang bincang dengan Odette saat terik matahari semakin panas.
Kuda kuda mulai dikeluarkan dari kandang dan masing masing prajurit berdiri di sisi kudanya, bersiap menaiki kuda mereka.
Claudine terpaku kala mata birunya menangkap sosok pria berambut cokelat keemasan yang tidak lain adalah Riette.
Prajurit yang begitu banyak membuatnya baru sadar akan kehadiran Riette di sana.
'Setelah sekian lama.. Akhirnya aku melihatnya?'
Claudine tidak melepaskan pandangannya, bahkan saat Riette berjalan pergi dari sana.
"Lady.. Saya harus pergi sebentar" Ucap Claudine pada Odette dengan tergesa gesa.
"O-oh, ya. Tentu saja. Saya akan menunggu di sini" Jawab Odette sambil menatapnya dengan bingung. Jarang baginya melihat Lady Claudine terlihat tergesa gesa.
Hanya saat Claudine segera bergegas pergi dari sana, Odette menyadari sesuatu.
'Dia bahkan.. Melupakan payungnya di sini? Seorang Lady Claudine?' Batin Odette sambil menatap ke arah payung yang tergeletak di tanah.
'... Apa yang dia lihat?'
-----------------♦
"... Riette!" Panggil Claudine saat mendapati Riette masuk ke daerah hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦
Fanfiction(Name) dan Lisa adalah sepasang saudara tiri yang selalu bersaing dalam segala hal. Keberuntungan dan kemudahan selalu berada pada pihak Lisa, saat (Name) lah yang harus menanggung bagian berjerih lelah. Namun, semua berubah sejak (Name) terbangun...