Stetoskop ditarik dan bagian kancing pakaian pasien kembali dirapihkan. Sambungan dari beberapa kabel elektroda dilepaskan dan baru kemudian laju pernapasan diturunkan perlahan. Bibir pucat yang sedikit terbuka dibalik masker oksigen berembun tersebut membuat Atiana memalingkan wajah.
"Dokter?"
Baru setelahnya Atiana mengerjap dan meneguk ludahnya perlahan. "Oh, maaf saya kurang fokus tadi."
"Ruangan pindai CT sudah siap. Apa pasien akan dipindahkan sekarang?"
Lalu tatapan Atiana jatuh pada wajah pucat Langit. Gerakan dadanya yang naik turun lambat serta keberadaan memar keunguan disana yang disebabkan oleh benturan cukup kuat oleh tepian anakan tangga. Tangan Atiana terulur untuk menutupnya.
"Cedera tulang lehernya cukup serius, jadi perhatikan dan jangan sembarangan mengganti collar atau penyangga lehernya tanpa memberitahu saya."
"Baik, Dokter."
■■¤¤■■
CERITA INI SUDAH PERNAH DITAMATKAN DI WATTPAD. PART LENGKAP BISA DIBACA DI KARYAKARSA
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Mas Langit [END]
RomanceDi hari pernikahannya, Kinara Laurasia Mahardika mengetahui fakta bahwa Rega-calon suaminya ternyata berselingkuh. Alasannya sangat mengejutkan, bahwa seama 7 tahun mereka berpacaran Kinara hanya membatasi pelukan atau sekedar ciuman di pipi. Bagaim...