bab 03

93 7 0
                                    


Selama proses KBM mora hanya terlelap dengan nyaman di bangkunya. entah apa yg bisa membuatnya begitu, yg jelas kini bara tengah menatapku wajah cantik nan manis mora yg sangat imut di saat gadis itu sedang terlelap.

'Pasti menyenangkan jika ia melihat wajah cantiknya setiap hari saat dirinya bangun tidur' batin bara yg imajinasinya sudah kemana mana hehe.

Di sisi lain, Diva dan Anhar kini tengah melontarkan tatapan yg sangat tajam pada satu sama lain. Jika di ibarat kan yg ada di dalam manhwa² pasti ada percikan kilas yg keluar oleh tatapan dua orang itu.

Berbeda lagi dengan Agnes dan Rival yg malah sangat anteng duduk di bangku mereka masing-masing dengan nyaman tanpa memikirkan hal-hal lain lagi. Dengan Agnes dengan wajah datarnya dan Rival dengan sikap yg acuh tak acuhnya.

09:55

Kring......

Bel istirahat berbunyi, sebagian besar siswa dan siswi kini dengan semangat ngancir ke kantin, tidak sabar untuk memberi makan bayi bayi yg ada di perut mereka yg sedari tadi sudah demi ingin di isi.

Namun tidak dengan mora, ia masih terlihat betah memejamkan kedua matanya tak menghiraukan suara bel sama sekali. Apalagi saat ini suasana kelas sudah sepi karena penghuninya kelayapan keluar kelas semua sehingga mora merasa nyaman untuk melanjutkan tidur nyamannya

Sedangkan Diva dan Agnes sudah berada di kantin karena sangat tau dengan perangai sahabat kesayangan mereka itu, karna jika sudah nyaman mora tak akan ingin jika tidurnya di ganggu. Jadi biasanya mereka akan membelikan makanan untuk mora makan nanti di dalam kelas jika ia sudah bangun.

10:45

Mora membuka matanya perlahan, pandangan pertama yg ia lihat adalah wajah seorang lelaki yg sedang menatapnya dengan ekspresi datar membuat mora mengerjapkan matanya heran. Ia melirik sekitarnya, kelas kini sudah dalam keadaan  kosong. Hanya ada dirinya dan seorang lelaki yg menatapnya itu disini 'apa sudah jam istirahat?' batinnya.
Ia memilih abai dan kembali menutup matanya lagi tanpa bergerak sedikitpun dari posisi yg ia rasa nyaman, seperti nya mora berniat untuk melanjutkan tidurnya.

Sedangkan Bara hanya bisa diam dan menampilkan senyum tipisnya melihat tingkah laku Mora yg menurut nya sangat amat imut!. Ahh rasanya ia ingin sekali membawa Mora dan mengurungnya di kamarnya agar hanya dirinya lah yg melihat segala tingkah dan kecantikan Mora.

"Woi, Bar!! Ternyata di sini lo. Dari tadi kita cariin, ternyata oh ternyata orng yg di cari-cari gak ke kantin. Apes banget emang" seru Ridho dari bibir pintu kelas dengan ekspresi garang yg di buat-buat, di belakang Ridho ada Rival dan Anhar. Mungkin mereka habis dari kantin.

"Berisik" ucap Bara pelan. Menatap tajam Ridho agar dirinya tak berisik dengan mengeluarkan suara yg keras. Ia takut akan membangunkan gadis cantik yg tengah terlelap nyaman di sampingnya itu.

"Eh, apaan nih? Kok ada orang yg lagi tidur? Lo dari tadi gak ke kantin karna jagain ni cewek tidur Bar? Kayak bukan lo aja deh" tanya Ridho beruntung dengan mata memicing curiga pada Bara.
Bahkan ia sampai tak menghiraukan perkataan Bara tadi yg menyuruhnya untuk tidak berisik.

"Eh, bukannya ini salah satu anak baru kan? Yg jadi teman sebangku lo sekarang" belum sempat Bara menjawab pertanyaan dari Ridho Anhar kini ikut bertanya pada Bara.
Awalnya masih tidak percaya dengan apa yg terjadi di hadapannya itu, ia bahkan terkejut melihat ada seorang cewek yg duduk di sebelah Bara yg selama ini kosong sebelum ia ingat kini bangku itu telah memiliki pemilik.

"Lah kalau di pikir-pikir ia juga ya. Enak juga kalian ber-3 dapet teman sebangku yg cantik-cantik, lah gue? Malah dapat yg barang cok! " miris Ridho meratapi nasibnya

"Haah, cantik sih cantik. Tapi orangnya judes banget gilak! Kadang panas kuping gue denger kejudesannya, padahal baru ketemu gak ampe satu hari" adu Anhar menggebu-gebu
Sedangkan Rival memilih untuk diam saja tak berkomentar sama sekali.

"Apa lo bilang!! Judes hah?!! Sekate Kate lo ya jadi lakik! Dasar buaya buntung yg punya mulut lemes" ucap Diva sinis yg tiba tiba datang dari pintu dan membalas perkataan Anhar dengan pedas.

"Apa? Yg gue bilang itu fakta kan?" ucap Anhar tak kalah sinis dengan raut songong minta di tonjok nya

(Btw belum ada satu hari udah akrab aja nih dua curut. Ia kan gaes?)

"Heh, be... " ucapan Diva langsung di potong oleh Ridho

"Bentar bentar, lo berdua kok udah keliatan akrab sih? Belum nyampe satu hari loh ini, apa jangan jangan... " ucap Ridho dengan mata  memicing curiga

"GAK!!" ucap Anhar dan Diva dengan cepat menyangkal pikiran Ridho itu

Bahkan jawaban mereka keluar dengan bersamaan membuat mereka terkejut dan saling pandang

"Gak, apa dulu nih?~" ucap Rido menatap mereka berdua dengan tatapan menggoda

"Ya... Pokoknya enggak!!" ucap Diva nyolot menatap ke arah lain

"Udahlah mending kalian diam deh, berisik tau" ucap Agnes muak ia jengah mendengar perdebatan yg keluar dari mulut tiga curut itu

"Nih Mor, makanan buat lo" ucap Agnes menyodorkan pelastik berisi sandwich dan air mineral pada Mora yg terbangun akibat kegaduhan yg mereka bertiga buat.
Membelikan Mora makanan di saat jam istirahat sudah biasa bagi Diva dan Agnes bila mana Mora berjalan ke kantin.

"Hm, makasih Agnes"gumam Mora pelan yg masih dengan mata satu nya
Setelah itu tak ada lagi perdebatan di antara mereka hanya ada keheningan yg menyapa dengan fikiran mereka masing masing

"Btw kita belum kenalan kan? Kenalin nama gue RIVAL AFRIANDI panggil aja Rival" ucap rival memecah keheningan di antara mereka

"Oh iya! Kalau gitu kenalin juga. Nama gue RIDHO ALMAHENDRI panggil aja Ridho atau apapun senyaman kalian" ucap Ridho tersenyum manis

"Kalo gue panggil otong gak papa kan?" celutuk Diva yg membuat senyum manis Ridho luntur seketika

"Ya gak gitu juga dong!! Itu udah di luar konteks namanya!" ucap Ridho nyolot

"Ya gausah nyolot juga dong. Kan gue cuma nanya!" ucap Diva tak kalah nyolot

"Udalah! Skip-skip kalo nunggu kalian selesai debat urusannya bakalan panjang nanti. Jadi gue lanjut aja, perkenalkan nama gue KHAIRUL ANHAR NABABAN panggil aja Anhar atau sayang juga boleh" ucap Anhar mengedipkan matanya genit membuat mereka yg melihatnya jengah -Mora ama Bara

"Cih biawak!"decih Ridho dan Diva bersamaan menatap Anhar dengan tatapan sinis

" heleh sirik ae sih lo berdua" ucap Anhar tak kalah sinis

"Bara" ucap Bara singkat memperkenalkan dirinya memutuskan perdebatan tiga curut itu. Tapi yg aneh sedari tadi tatapan Bara tak pernah lepas dari Mora yg mulai menguap lagi, hihihi memang tukang tidur ya Mora.

"Kalian gak usah tersinggung ya, Bara emang gitu anak nya. Sok cool" ucap Rival santai yg langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang empu

AMORA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang