02:25 pmKring.......
Kring.....
Bel terakhir berbunyi, menandakan waktu pulang sekolah tiba. Siswa/i SMA AR dengan semangat berhamburan keluar sekolah karena sudah tak tahan lagi menahan kerinduan pada kasur empuk tercinta.
"Mor, Nes kita jalan jalan yok ke mall gitu~ gue pengen shoping nih. Apalagi kita udah lama kan gak shopping bareng?" usul Diva dengan nada yg sangat girang ia membayangkan kesenangan-kesenangan yg akan mereka lakukan hari ini.
"Boleh tuh, gue juga mau beli hoody baru. Apa lagi ada produk rancangan 'Vier' yg baru keluar kemarin, gue lihat dari situs" ucap Agnes yg menyetujui usulan dari Diva dan itu semakin membuat senyum gadis itu semakin mengembang.
"Hum!! Gue dengan ada tas rancangan terbaru dari 'Vier' yg udah keluar. Mor lo gimana? Lo pasti ikut kan?" tanya Diva menggebu pas mora yg sedari tadi hanya diam dan memperhatikan saja.
Saat ini mereka sedang berjalan di lorong sekolah yg sudah sepi menuju parkiran tempat mobil mereka berada.
"Hm, gue ngikut aja" jawab mora sambil menguap pelan, ia setuju setuju saja, daripada nanti ia akan di recoki oleh sahabat sahabatnya itu terutama Diva.
Sebenarnya ia sudah memiliki barang barang yg di incar oleh para sahabat-sahabatnya itu, tapi apa boleh buat jika para sahabatnya ini memaksa ia untuk ikut kan?Sesampainya di area parkiran, langkah mereka bertiga terhenti oleh pertengkaran yg terjadi di depan mereka, dimana ada seorang gadis yg tengah menangis di balik tubuh Ares. Penampilan gadis itu terlihat tampak berantakan, apalagi sama bekas merah yg sepertinya tamparan di pipi gadis manis itu.
Sedangkan Ares? Ia terlihat sedang memaki dan memarahi sang pelaku yg membuat gadis manis itu seperti itu, dan pelaku itu tidak lain dan tidak bukan adalah Bianca dkk. Di sana juga terlihat Ridho dkk yg juga ikut ikutan memarahi dan mencibir Bianca dkk dan minus Bara dan Rival tentunya.
Bukan, merekan bertiga sama sekali tak ada niatan untuk menonton drama klasik itu. Hanya saja, jalan mereka menuju mobil terhalangi oleh pertengkaran klasik yg sangat membosankan itu.
"Lo apa apaan hah! Udah berapa kali gue bilang berhenti ngebully Hani!! Gue gak suka sama lo, jadi jauhi gue dan Hani ngerti gak sih!!" teriak Ares dengan penuh amarah pada Bianca
"Ak.. Aku beneran gak ada nampar dia res.. Percaya deh sama aku" gagu Bianca yg mencoba membela diri sekuat tenaga
"Cih, gak nampar lo bilang! Trus ini apa hah!! Udah jelas jelas ini ada buktinya kalo lo itu beneran udah nama para Hani, mau ngelak kayak gimana lagi lo hah!!" cibir Ridho menatap Bianca dengan tatapan marah dan sinis
"Gue beneran gak nampar dia Ridho, astaga mau kayak gimana lagi sih gue bilangnya supaya kalian ngerti!!" ucap Bianca setengah teriak, ia sudah frustasi dengan pertengkaran yg terjadi sinis
"Halah, mana ada maling yg mau ngaku. Kalo ada, udah full tuh penjara dari dulu" ucap Anhasinis yg ikut mengompori pertengkaran itu"Astaga, kalian kenapa gak percaya sih sama perkataan gue?! Oh, ini pasti ulah jalang itu kan yg udah ngehasut kalian semua buat jauhin gue!!" ucap Bianca dengan tatapan yg amat sangat geram pada Hani ia bahkan mencoba mencakar wajah manis Hani tapi tak bisa karna di hadang oleh tubuh Ares.
"Berani banget lo mau luka ini Hani di depan gue" geram Ares manatap Bianca dengan tatapan yg sangat tajam. Ia bahkan mendorong tubuh Bianca dengan kuat yg membuat gadis cantik itu hingga tersungkur ke tanah
"Hahaha, rasain lo dasar nek lampir! Enak gak jatuh gitu ke tanah di buat Ares?" ucap Anhar dan Ridho yg menertawakan cara jatuh Bianca tadi
"Kalian..... Agh!!!" geram Bianca sangat malu, membuat ia langsung pergi dari sana tanpa sepatah katapun lagi bersama para antek anteknya.
Setelah kepergian Bianca dkk tadi, Ares dkk tidak menyingkir juga dari jalan mereka bertiga. Ares yg masih sibuk menenangkan Hani yg masih menangis Ridho dan Anhar yg masih sibuk mengoceh entah apa serta Rival
Dan Bara yg masih setia dengan keterdiaman mereka. Eh, ralat deng Bara betah diam sedari tadi itu karena asik menatap wajah cantik Mora hehe"Capek, diri" kuh mora kala ia sudah merasakan lelah pada kakinya karna terlalu lama menunggu drama klasik itu selesai tayang wkwkw
Mora lelah manahan rasa ingin rebahan nya yg merinta rintangan dari tadi menunggu Ares dkk menyingkir dari jalan mereka.Tiadakkah sadarkah mereka jika mereka menghalangi jalan orang!! Setidaknya jika ingin bertengkar jangan sampai merugikan orang lah!! Luhan saat ini ia sudah menyia-nyiakan waktu rebahan nya selama beberapa menit untuk menunggu drama yg tak berguna ini selesai.!!
"Em, lo tunggu bentar lagi ya Mor. Biar gue turun tangan ngusir orang-orang lebay ini dari jalan kita" ucap Diva dengan muka yg sudah ti tekuk berjalan tegas ke arah Ares dkk
Ia juga sudah sangat muak menunggu drama murahan itu selesai."Kamu masih tahan Mor? Kalo enggak lo pulangnya bareng gue aja nanti. Mobil li biar suruhan papa aja yg urus" ucap Agnes lembut, memang jika sudah menyangkut pada sahabatnya yg satu ini ia pasti berubah sangat drastis, dari yg tadinya cuek dan acuh tak acuh menjadi sangat perhatian dan pengertian.
"Hmm" gumam Mora menaggapi ia bahkan sudah ngelendeti sahabatnya itu sangking mager dan ngantuknya

KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA (On Going)
Teen FictionAMORA OCTAVIER gadis cantik yg memiliki sifat pemalas akut, mageran dan tukang tidur. putri semata wayang dari mama ayu dan papa arga juga adik kesayangan abang arya.dari kecil amora memiliki sifat yg sangat pemalas dan malas bergerak jadi ia selalu...